Seorang bocah dengan pakaian pesakit mencuba keluar secara senyap dari bilik rawatan, bocah itu menengok ke arah kanan dan kiri dengan kewaspadaan tinggi.Setelah merasa aman, bocah itu mulai membuka pintu bilik dan langsung berlari keluar secara senyap dengan tatapan yang melirik ke sana kemari untuk memastikan bahwa benar-benar tiada orang.
Disisi lain....
Seorang lelaki dewasa dengan sut berwarna abu-abu dan hitam melangkah dengan riang gembira di lorong hospital sesekali bersenandung kecil, dan berhenti di salah satu pintu bilik pesakit.
Lelaki itu membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam,
“rizwan~, uncle ada bawakan makanan kesukaan kamu~” ucap lelaki itu sambil menengok isi kantong kresek yang berisikan makanan kesukaan RizwanLelaki itu merasa heran saat tiada sebarang jawaban dari orang yang ia panggil, lelaki itu pun mendongakkan kepalanya dan alangkah terkejutnya saat melihat katil yang ada di bilik pesakit itu kosong, tiada sesiapapun di dalam bilik ini kecuali dirinya sendiri.
Lelaki itu memicit keningnya, rasa pening muncul.
“haih.....mesti dia kabur lagi, huh!, Kena cepat cari dia ni!” lelaki itu pun meletakkan kresek ke atas meja dekat sofa yang ada di bilik pesakit ituDan melangkah keluar dari bilik rawatan, lelaki itu terus berjalan di sepanjang lorong hospital, dengan memanggil manggil nama Rizwan.
____________________________________Bocah itu terus melangkah dengan hati-hati di lorong hospital.
Pundak nya terangkat, wajah nya menampakkan keterkejutan dan kegelisahan saat ia mendengar suara seorang memanggil namanya, ia begitu familiar dengan suara ini. “uncle djin” bisik bocah itu.
Tanpa membuang masa, bocah itu langsung masuk ke dalam bilik pejabat seseorang untuk bersembunyi,ia tidak tau bilik siapa ini, yang penting ia bisa bersembunyi dari uncle nya.
Saat merasa suara uncle yang terus memanggil namanya menjauh, barulah ia bisa bernafas lega.
Dan alangkah terkejutnya ia saat seseorang dari belakang menepuk pundaknya pelan, bocah itu kaget, langsung memalingkan wajahnya cepat kebelakang.
Ia mendapati seorang yang menepuk pundaknya adalah Ejen Tecno, yang namanya begitu tersohor di baseMATA, dengan keahliannya dalam bidang perobatan dan penciptaan technologi yang begitu canggih.
“prof. Akram!” ucap bocah itu terkejut, ia membalikkan badannya dan sekarang ia berhadapan dengan Ejen lelaki dewasa itu.
“apa yang kamu buat kt sini, Rizwan?, Jangan-jangan......kau kabur lagi,ke?” tanya lelaki dewasa itu,a.k.a. prof. Akram. Dengan suara beratnya.
Bocah yang bernama Rizwan itu pun bersimpuh di hadapan prof. Akram, Rizwan menampilkan tatapan memelasnya, kedua tangannya memegang kedua tangan prof. Akram, membuat orang yang dipandang menjadi salah tingkah, akibat begitu comelnya bocah yang bersimpuh di hadapan dirinya ini.
“ Professor~, toloonglah Rizwan, untuk kali iniiiiii.....je, tolong sembunyikan Rizwan dari mereka, ya~” mohon Rizwan, membuat Akram menghela nafas penat.
' ukh~ manisnya, anak siapa ini, siapapun tolong aku '
Histeris Akram dalam benaknya“haih.... baiklah aku tolong kau, ha!, Sekarang kau duduk tenang dan manis dalam bilik ni, jangan kacau aku buat kerja!” Rizwan cemberut, padahal tujuan utama ia kabur dari bilik nya, adalah untuk berjumpa prof. Akram, ia ingin di ajarkan apa apapun pengetahuan yang dimiliki oleh Professor Akram.
Tapi lihatlah, saat ia berhasil kabur, dan dapat bertemu dengan prof. Akram ia malah di arahkan untuk duduk dengan tenang tanpa mengacau Professor Akram yang tengah berkerja.
____________________________________
Lelaki dewasa yang terus memanggil nama Rizwan di sepanjang lorong hospital pun merasa penat,ia pun singgah di kafetaria yang berdekatan dengan hospital M.A.T.A
Ia pergi ke cashier untuk memesan makanan, setelah selesai ia pun duduk di salah satu kursi dan meja kosong yang ada di kafetaria itu.
Pesanan makanan nya pun tiba, tapi tidak langsung ia santap, ia hanya menatap pinggan yang berisikan spaghetti bolognese dengan air es Milo dengan cawan jumbo di atas meja di hadapan dirinya.
Lelaki itu menghela nafas panjang, tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya dengan membawa dulang berisi nasi goreng spesial dan teh es
Lelaki itu mendongak ke sampingnya ia mendapati seorang perempuan dengan sut makmal merah putih dan turban di kepala perempuan itu, “dayang” ucap lelaki itu.
“Djin, apa yang kamu buat kt sini, biasanya kan, kau makan siang bersama rizwan di bilik rawatan dia, dan...... kenapa muka kau macam lesu, je?” tanya perempuan itu, a.k.a. Ejen Dayang.
“haih... Tulah masalahnya” jawab lelaki itu, a.k.a. Ejen Djin.
Dayang mengangkat sebelah alisnya, “maksud kau?” Djin pun kembali menghela nafas panjang.
“rizwan.....kabur lagi~” jawab Djin, dayang terdiam seketika, merasa tidak ada balasan, Djin pun menyeruput secangkir ais Milo jumbo.
“APAAAA!!!!” jerit dayang tiba-tiba.
Djin yang lagi minum langsung menyemburkan minuman nya, apabila terdengar jeritan kencang dayang tepat di telinganya, semua Ejen yang berada di kafetaria itu langsung menatap ke arah asal suara, sedangkan Djin Cuba untuk memperbaiki pendengarannya yang terasa tuli akibat jeritan kencang dayang di telinganya.
“cih...asal kau jerit jerit dekat telinga aku!” ucap Djin bengang dengan dayang, dayang pun hanya cengengesan.
“sorry Djin, aku tk sengaja, akibat terlalu terkejut akan ucapan kau tadi” ucap dayang meminta maaf kepada Djin, kekasihnya.
Dayang mengusap-usap tangan kanan Djin pelan, “maaf ye~” ucap dayang sekali lagi.
..
Alhamdulillah, 1 chapter selesai juga....Dh ya, babayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
EJEN ALI (Separate Twins)
أدب الهواة"BERSENANG SENANGLAH KAMU SEMUA SELAGI SEMPAT, TAPI BILA DAH SAMPAI MASA DIMANA AKU HANCURKAN KAMU SEMUA, MAKA BERSIAP SEDIA LAH,...." bagaimana perasaan seorang anak kecil berumur 5 thn jika harus di paksa untuk dihadapkan kepada kenyataan bahwa ke...