🐼 Rizwan 🐼

89 9 5
                                    

                         **,**,**

Hari kamis,pukul 06.15

Pagi Hari yang cerah, tenang, Dan damai, burung berkicau ria di dahan pohon

Tapi kedamaian itu tidak bertahan lama

Di sebuah rumah megah dengan 2 lantai, didalamnya terjadi keributan

“RIZWANNNN!!!, TIBA MASANYA UNTUK KAMU BANGUN!!!,AYO AYO CEPATTT!!! DAN BERSIAP UNTUK PERGI SEKOLAH!,SEBELUM KAMU~~ TERLAMBATT!!!”

Teriakan yg menggelegar itu bergema di seluruh penjuru rumah dan berhasil menarik perhatian ketiga penghuni lainnya yg Ada di rumah ini!

Sedangkan org yg dipanggil...... Masih tidur dengan nyenyaknya tanpa bergerak sedikit pun

Orang dewasa/DJIN yang sedari tadi berteriak,pun pada akhirnya pasrah, ia berjalan mendekati bocah tidak tahu diri itu

Benar saja, seperti yang dikatakan oleh mendiang adiknya

Rizwan anak dari adiknya itu sungguh sulit untuk dibangunkan

Brakk!!!

“RIZWANN~TAK BANGUN LAGI~”

Djin meneguk ludahnya dengan susah payahnya saat suara lembut lagikan indah tapi mengandung kengerian mendalam yang dapat membuat nyalinya ciut seketika

“ habehlah kamu Rizwan~ ”
Batin Djin

Djin yang sempat duduk di pinggiran kasur Rizwan, pun langsung gaib dari kamar keponakannya sendiri

Alias melarikan diri dan ikut bergabung dengan dua sohibnya yang sedang mengintip dari balik pintu kamar
.
.
Rizwan terbangun seketika mendengar suara menyeramkan itu

Baru bangun tidur langsung dapat ceramahan dari sang ketua teras Tecno

Di mulai dari ia yang sehabis sholat subuh langsung pergi tidur hingga lain-lainnya
.
.
Di dalam mobil bermerek Pajero sport

Rizwan duduk di bagian penumpang dengan dirinya yang diapit oleh dua orang dewasa, Djin dan Dayang lah orangnya

Kali ini Ganz yg kebagian tugas untuk menyetir mobil

Zain duduk di bangku depan disamping Ganz

“mommy, kenapa Rizwan harus sekolah?”
Tanya Rizwan kepada Dayang

Dayang mencubit pipi tembem Rizwan dengan gemasnya

“supaya Rizwan pintar'”
Jawab Zain

Rizwan menggembungkan pipinya mendengar jawaban cik Zain

“ huh! Yang ditanya siapa, yang jawab siapa! ” batin Rizwan,kesal

“alah!, tk payah nk merajuk, mcm budak keci!” ledek Zain pada Rizwan

“eh?, Keponakanku memang masih budak keci” balas Djin

“hurmm...betol juga apa kata Djin!, Budak itu kan baru umur 6 tahun” sambung Ganz, sependapat dengan Djin, membuat Zain merasa terpojokkan

“err...ehehehe” Zain cengengesan
.
.
.
.
Sekolah taman kanak-kanak

“Ha!, Dah sampai!” ucap Ganz

“Rizwan~ di kelas nanti jaga diri baik-baik, jangan nakal!” nasehat Dayang

Rizwan mengangguk sebagai jawaban

Sebelum Rizwan keluar dari mobil, ia kembali menoleh ke arah Dayang

“mommy”/Rizwan

“ya, ada apa sayang” balas Dayang lembut

“um...betol kah bila setiap hari Sabtu dan Minggu, Rizwan mendapatkan hari libur?”

Dengan binar mata polos, Rizwan mendongak ke atas untuk bisa melihat wajah ibu angkatnya

Reaksi itu membuat Dayang semakin gemas dengan Rizwan nya ini

“betol~” jawab Dayang

“iya kah!, Mommy tk tipu kan?”
Rizwan, coba memastikan

“mommy takkan pernah tipu Rizwan” Rizwan mengangguk lalu dengan mantap ia membuka pintu mobil dan berlalu keluar

Rizwan berlarian menuju kelasnya yang hampir dimulai
.
.
.
.
.
.
Okayyy guys, nanti bila masih ada umur kita jumpa lagi!, Babay!

EJEN ALI (Separate Twins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang