**,**,**
Hari kamis,pukul 06.15
Pagi Hari yang cerah, tenang, Dan damai, burung berkicau ria di dahan pohon
Tapi kedamaian itu tidak bertahan lama
Di sebuah rumah megah dengan 2 lantai, didalamnya terjadi keributan
“RIZWANNNN!!!, TIBA MASANYA UNTUK KAMU BANGUN!!!,AYO AYO CEPATTT!!! DAN BERSIAP UNTUK PERGI SEKOLAH!,SEBELUM KAMU~~ TERLAMBATT!!!”
Teriakan yg menggelegar itu bergema di seluruh penjuru rumah dan berhasil menarik perhatian ketiga penghuni lainnya yg Ada di rumah ini!
Sedangkan org yg dipanggil...... Masih tidur dengan nyenyaknya tanpa bergerak sedikit pun
Orang dewasa/DJIN yang sedari tadi berteriak,pun pada akhirnya pasrah, ia berjalan mendekati bocah tidak tahu diri itu
Benar saja, seperti yang dikatakan oleh mendiang adiknya
Rizwan anak dari adiknya itu sungguh sulit untuk dibangunkan
Brakk!!!
“RIZWANN~TAK BANGUN LAGI~”
Djin meneguk ludahnya dengan susah payahnya saat suara lembut lagikan indah tapi mengandung kengerian mendalam yang dapat membuat nyalinya ciut seketika
“ habehlah kamu Rizwan~ ”
Batin DjinDjin yang sempat duduk di pinggiran kasur Rizwan, pun langsung gaib dari kamar keponakannya sendiri
Alias melarikan diri dan ikut bergabung dengan dua sohibnya yang sedang mengintip dari balik pintu kamar
.
.
Rizwan terbangun seketika mendengar suara menyeramkan ituBaru bangun tidur langsung dapat ceramahan dari sang ketua teras Tecno
Di mulai dari ia yang sehabis sholat subuh langsung pergi tidur hingga lain-lainnya
.
.
Di dalam mobil bermerek Pajero sportRizwan duduk di bagian penumpang dengan dirinya yang diapit oleh dua orang dewasa, Djin dan Dayang lah orangnya
Kali ini Ganz yg kebagian tugas untuk menyetir mobil
Zain duduk di bangku depan disamping Ganz
“mommy, kenapa Rizwan harus sekolah?”
Tanya Rizwan kepada DayangDayang mencubit pipi tembem Rizwan dengan gemasnya
“supaya Rizwan pintar'”
Jawab ZainRizwan menggembungkan pipinya mendengar jawaban cik Zain
“ huh! Yang ditanya siapa, yang jawab siapa! ” batin Rizwan,kesal
“alah!, tk payah nk merajuk, mcm budak keci!” ledek Zain pada Rizwan
“eh?, Keponakanku memang masih budak keci” balas Djin
“hurmm...betol juga apa kata Djin!, Budak itu kan baru umur 6 tahun” sambung Ganz, sependapat dengan Djin, membuat Zain merasa terpojokkan
“err...ehehehe” Zain cengengesan
.
.
.
.
Sekolah taman kanak-kanak“Ha!, Dah sampai!” ucap Ganz
“Rizwan~ di kelas nanti jaga diri baik-baik, jangan nakal!” nasehat Dayang
Rizwan mengangguk sebagai jawaban
Sebelum Rizwan keluar dari mobil, ia kembali menoleh ke arah Dayang
“mommy”/Rizwan
“ya, ada apa sayang” balas Dayang lembut
“um...betol kah bila setiap hari Sabtu dan Minggu, Rizwan mendapatkan hari libur?”
Dengan binar mata polos, Rizwan mendongak ke atas untuk bisa melihat wajah ibu angkatnya
Reaksi itu membuat Dayang semakin gemas dengan Rizwan nya ini
“betol~” jawab Dayang
“iya kah!, Mommy tk tipu kan?”
Rizwan, coba memastikan“mommy takkan pernah tipu Rizwan” Rizwan mengangguk lalu dengan mantap ia membuka pintu mobil dan berlalu keluar
Rizwan berlarian menuju kelasnya yang hampir dimulai
.
.
.
.
.
.
Okayyy guys, nanti bila masih ada umur kita jumpa lagi!, Babay!
KAMU SEDANG MEMBACA
EJEN ALI (Separate Twins)
Fiksi Penggemar"BERSENANG SENANGLAH KAMU SEMUA SELAGI SEMPAT, TAPI BILA DAH SAMPAI MASA DIMANA AKU HANCURKAN KAMU SEMUA, MAKA BERSIAP SEDIA LAH,...." bagaimana perasaan seorang anak kecil berumur 5 thn jika harus di paksa untuk dihadapkan kepada kenyataan bahwa ke...