Lanjut Gann
*
*
*Sabtu pukul 06.49 pagi
Di dapur+tempat makan
Rizwan yang baru saja selesai mandi pun,
Segera turun kelantai bawah, dan berjalan dengan santainya menuju dapurDjin yang juga baru keluar dari kamar, melihat Rizwan berjalan menuju dapur
Dengan segera ia menghampiri keponakannya itu
“Rizwan,mau ke dapur,kan?”
Tanya DjinRizwan mendongak ke atas dan ia mendapati bahwa Djin lah yang bertanya tadi
“Ha'ah!, Riz mau ke dapur, nk makan!, Kesihan cacing-cacing dalam perut Riz ni, bernyanyi nyanyi nk minta asupan!” ujar Rizwan sambil mengelus perutnya dan itu berhasil menuai gelak tawa djin
“kamu ini ada-ada saja Rizwan!”
Ucap Djin setelah berhasil meredakan tawanya“dah-dah, jom kita pergi ke dapur sama-sama” sambil ulurkan tangan ke arah Rizwan
Rizwan yang melihat uncle nya mengulurkan tangan kepadanya, pun dengan gembiranya ia sambut uluran itu
Dengan gembira, Rizwan menggenggam tangan Djin erat dan menariknya untuk sesegera menuju dapur
.
.
.
.
Saat sampai di dapur, Rizwan melihat uncle Ganz,dan Uncle Zain sudah duduk di kursi meja makan dengan secangkir kopi dihadapan mereka masing-masingSedangkan mommy nya masih berkutat dengan peralatan masak
Rizwan melepaskan genggaman tangan Djin dan berlari ke arah uncle Zain duduk
Ia menaiki kursi meja makan untuk melihat apa yang uncle Zain lakukan dengan Android ditangan uncle nya itu, uncle nya itu terlihat begitu khusyuk melihat ke arah HP Android dengan earphone terpasang di telinganya
Saat sudah di samping uncle Zain Rizwan dapat melihat ada perempuan dan laki-laki dewasa duduk bersisian di bangku taman, saling menatap
Dua orang dewasa itu terlihat mesra sekali
Sang lelaki terlihat menyentuh dagu perempuan itu dan mendekatkan wajahnya dengan wajah sang perempuan hingga jarak diantara mereka hanya tinggal satu Senti, hidung mereka bergesekan
(TIDAKKK,STOPP,JANGANNN,NEHIIII!!!😱😱😱 RIZWAN TUTUP MATAMUU!!!, HUHUHU MATA RIZWAN DAH TAK POLOS LAGI!)
OKAY ABAIKAN SAJA,JOM KITA LANJUT!
KLIK!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
Video itu sempat di pause oleh sang pemilik HP Android sebelum mata Rizwan benar-benar kehilangan kepolosannya“eh!, Kenapa di pause uncle?”
Yap Rizwan yang sudah ikut-ikutan terbawa oleh alur tontonan itu, segera protes kepada Zain karena videonya di pause dan hp android itu dimasukkan ke dalam saku celana uncle Zain“syuh..syuh..syuhh...,kamu masih budak keci lagi, mana boleh nonton yg mcm ini!” usir Zain
“tapi Riz penasaran!” balas Rizwan
“tetap tidak boleh!” /Zain
“kenapa!” ekspresi cemberut semakin tercetak jelas di wajah Rizwan
“umur kamu belum cukup lagi, nanti kalau dah cukup umur barulah kamu boleh tonton”
/Zain“tapi~” /Rizwan
“dah!, Baik kamu segera sarapan!,habistu pergi sekolah!, Jangan pernah kamu coba untuk membolos sekolah!” tegas Zain
“kenapa masih terdiam disitu, cepat bersiap!” sambung Zain lagi, melihat Rizwan yang tidak bergerak sejengkal pun
“Hiks...”
“Eh...?”
“ Deddy~.... mommy~” Rizwan berlari menuju Djin dan Dayang yang baru saja selesai memasak
Djin terkejut saat Rizwan tiba-tiba saja memeluk betisnya
Djin menghela nafas lega, nyaris saja panci yang berisi SOP ayam itu tumpah
Ia menatap ke bawah ke arah Rizwan yang memeluk betisnya erat
Dayang melihat Rizwan yang hendak menangis segera menghampiri djin dan Rizwan
Sebelum itu ia mengambil sepanci SOP yang ada di tangan Djin, dan meletakkan panci itu ke atas meja makan
Sebelum berbalik untuk kembali mendekati Rizwan, Dayang sempat menangkap ekspresi cemas+gugup+takut pada wajahnya Zain, membuat Dayang mendapatkan kesimpulan kenapa Rizwan terlihat begitu sedih dan ada setitik air mata di ujung matanya
Dayang pun berbalik menghampiri Rizwan yang berada di pelukan Djin
Ia menekuk lututnya untuk menyamakan dengan tinggi badan Rizwan
“rizwan~, Rizwan kenapa ni?, ada yang memarahi Rizwan kah?” tanya Dayang sambil mengelus rambut Rizwan, tapi matanya melirik tajam kearah Zain yang sedang pura-pura membaca artikel di smartphone nya
“hiks..mommy~, mommy dan uncle Djin bilang, setiap hari Sabtu dan Minggu sekolah ku libur, kalian bohong ya?, Hiks.. hiks..” ujar Rizwan
JUEDERRRRR! Zain yang lagi pura-pura membaca artikel di smartphone tiba-tiba mendengar petir imajiner menyambar di belakang kepalanya.
Dipandanginya Rizwan yang memegang tangan Dayang dan menatapnya dengan mata bulat berkaca-kaca
“uhh... Rizwan, jangan menangis, mommy tidak membohongi mu, sungguh mommy tidak akan membohongi mu”
Dayang membawa Rizwan ke dalam pelukannya dan menepuk-nepuk punggungnya
“mommy tidak akan berbohong lagi pada mu, tidak akan”
.
.
.
.
Dan pada akhirnya Zain diberikan hukuman membersihkan rumah selama 1 Minggu penuh, tapi hukuman itu diringankan setelah mendengar penjelasan dari ZainDan Zain diberikan hukuman membersihkan rumah selama tiga hari
.
.
.
.
.
.
.
.
Dannnnnnn.....Nanti lagi!, Kita akan berjumpa di next chapter!
Tinggalkan jejak se ikhlasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
EJEN ALI (Separate Twins)
Fanfiction"BERSENANG SENANGLAH KAMU SEMUA SELAGI SEMPAT, TAPI BILA DAH SAMPAI MASA DIMANA AKU HANCURKAN KAMU SEMUA, MAKA BERSIAP SEDIA LAH,...." bagaimana perasaan seorang anak kecil berumur 5 thn jika harus di paksa untuk dihadapkan kepada kenyataan bahwa ke...