Malam ini disebuah rumah besar nan megah sedang merayakan pesta hari jadi pernikahan sepasang kekasih yang telah menjalani bahtera rumah tangga selama 8 THN lamanya.
Begitu banyak tamu undangan yang hadir malam ini, dari kalangan bangsawan, para CEO dan lainnya, semua orang begitu bergembira menyambut hari ini, banyak tamu yang mengucapkan selamat dan juga doa.
Sepasang kekasih itu adalah, Mizn atau lebih tepatnya Tan Sri Dr. Mizn Maliq, orang yang begitu diharapkan orang banyak dapat memenangkan pemilihan raya sebagai Dato' bandar baru dan menggantikan posisi Dato'sekarang yang penuh dengan janji-janji manis, yang tak kunjung jua dipenuhi.
Mizn bersama sang isterinya, Dr. Nadia Assyifa, mereka berdua menatap ke arah 2 budak kembar kisaran 5 thn yang sedang melahap makanan dengan begitu gembira nya, sepasang kekasih itu tersenyum.
Tiba-tiba,“ah Tan Sri!” tegur seseorang dari belakang, lalu Mizn dan isterinya berbalik ke belakang melihat siapa yang menegurnya.
“owh,kau rupanya Abang Zain, aku kira kau tak datang sebab busy ngan bisnis kau, eh jangan lah panggil Tan Sri, panggil lah mcm biase...” ucap Mizn.
“ahahaha,memang pun aku lagi busy,tapi apa salahnya aku datang sekejap kesini, lagi pun aku nk rayakan hari jadi pernikahan Korang dan ini adalah hadiah dari aku terima lh” ucap Zain.
“abang ni, susah susah je” balas Mizn terlihat begitu bahagia, sambil menyambut hadiah itu.
Zain: “apa apapun mana djin, tak nampak pun...” *berbasa-basi,*
Mizn: “owh... Abang djin sedang uruskan bisnis saye kt jepun”
Zain: hum... Makin maju bisnis kau ye...
Mizn: Alhamdulillah,berkat doa dan usaha.
Zain: aku berharap kau dapat menangkan pemilihan raya kali ni,Mizn.
Mizn menatap langit langit rumahnya, lalu tersenyum.
Mizn: saye tak rasa, saye akan menang dalam pilihan raya kali ni... *Masih menatap langit langit rumahnya*
Zain: emm... kenapa?
Mizn: aku rasa... waktu aku kt dunia ni cuma sekejap je lagi.....hahhh..... mungkin, ini malam terakhir bagi aku dan Nadia untuk bisa bersama menemani anak-anak kami*tatap isteri dan anak kembarnya*
Zain menatap adik dari sahabat nya,pelik.
Kenapa Mizn berpikir seperti itu.Lama mereka mengobrol, Zain pun mengakhiri pembicaraan itu sambil menengok jam tangan nya
Zain: ah, Mizn aku mesti balik sekarang, ada urusan penting perkenaan bisnis aku.
Mizn: oh ye ke?, Baiklah kalau mcm tu
Malam makin larut, dan kini sampai lah kepuncak acara, yaitu pemotongan kue yang begitu besar dan nanti akan di bagikan kesemua tamu yang hadir.
Saat Mizn dan Nadia hendak memotong kue itu, tiba-tiba dari arah pintu terdengar suara tembakan ke arah plafon rumah semua tamu yg hadir ketakutan, mereka berlarian kesana-kemari,ada yang sempat lari keluar menyelamatkan diri dan ada juga yang tidak sempat karena tertembak.
Mizn berusaha melindungi keluarga kecilnya, firasatnya tidak pernah salah, malam ini pasti akan terjadi.
Si penembak itu tidak sendirian, 20 orang bertopeng di belakang nya sudah berdiri bersiap sedia untuk menghabisi tetamu yang sudah terjebak di rumah ini, para tamu hanya bisa pasrah, mereka tidak bisa lari kemana-mana lagi, mereka di kepung, satu-satunya cara agar diri selamat adalah, mengucapkan 2 kalimat syahadat, setidaknya mereka selamat di akhirat.
Semua tubuh para tamu tergeletak tak berdaya di lantai, termasuk tubuh Nadia, darah menggenang di mana-mana.
Suara tangisan dari 2 anak kembarnya yang menangisi ibu mereka,Mizn melutut di hadapan isteri nya yang mengalami pendarahan akibat tembakan itu.
Nadia berusaha untuk tersenyum ke arah Mizn, tangannya menggapai wajah suaminya,Mizn memegang tangan isterinya, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya menetes juga bersamaan Isak tangisnya.
Mizn menatap ke arah anaknya yang masih saja menangis, lalu ia mengalihkan perhatian nya ke arah penembak yang mendekat ke arah mereka, Mizn bangkit dari posisinya,ia berdiri di hadapan penembak itu, ia tahu siapa yang ada di hadapan nya.
Seseorang yang berada di belakang penembak itu, menyuruh dia untuk membunuh Mizn segera, sang penembak terlihat ragu, dan itu begitu nampak di mata Mizn.
“bunuhlah aku, tapi jangan sakiti buah hatiku, apalagi membunuhnya, jika kau melakukan nya, sampai kapanpun aku tidak redha, dan hidup kalian akan sengsara.” ucap Mizn tegas, penembak yang di hadapan nya makin terlihat ragu.
Tiba-tiba 3 suara tembakan terdengar bersamaan tubuh Mizn yang tumbang dengan darah yang menyembur dari mulutnya, si kembar membeku saat melihat ayah mereka ditembak di hadapan mereka.
Yang membunuh bukan orang yang berhadapan dengan Mizn, tetapi orang yang memerintah untuk membunuh Mizn.
“tuan!, Apa yang tuan dh buat!”
Ucap orang yang berhadapan dengan Mizn tadi, orang yang dipanggil tuan menampakkan smirk, ia terlihat begitu senang.Suara tembakan kembali terdengar dan 1 tubuh kembali tumbang, sang tuan menembak si kembar, tapi hanya 1 yang terkena.
Suara jeritan terdengar nyaring dari kembaran yang selamat.
“a abang....ba bangun...hiks hiks... Abang zaf, bangunlah..... jangan tinggalkan Rizwan sorang² kt sini....Rizwan...takut... hiks hiks hiks......” ucap Rizwan kepada Abang kembarannya, zafran.
Sang tuan kembali menghalakan pistolnya ke arah Rizwan, sang tuan ingin menarik pelatuk nya tapi pistol itu di rampas oleh orang disampingnya.
“cukup² tuan....saye mohon, berhenti.... jangan bunuh orang yang tidak bersalah lagi...” ucap orang itu, sang tuan marah, dan kembali mengambil pistol yang tadi dirampas, dan sang tuan segera menarik pelatuk pistol dan 2 tembakan mengenai Rizwan, tubuhnya tumbang di sisi Abang nya.
“rizwan...rizwan.... Bangun..” ucap si Abang, zafran menangisi adiknya yang pingsan.
Zafran berusaha bangun untuk melindungi adiknya ketika ia nampak gerombolan itu mendekati tubuh adiknya.
1 orang hendak menggapai tubuh adiknya, zafran berusaha untuk mencegah, tapi ada 1 orang lagi yang dengan cepat menyepaknya hingga ia terpelanting ke arah jasad ayahnya.
Zafran pasrah sambil menangisi adiknya yang dibawa oleh gerombolan itu, tangannya mengepal kuat, ia akan membalas semua perbuatan mereka.
Jika ia masih diberi waktu untuk hidup, ia akan membongkar segala kebusukan gerombolan itu, ia akan membalas mereka.
Kini tinggal zafran yang masih hidup di rumah yang penuh darah dan jasad manusia dimana-mana,zaf sudah berada di ambang kesadarannya, tiba-tiba terdengar suara tapak kaki melangkah ke arah zafran, zaf berusaha menengok ke asal suara tapak kaki itu.
Dan berdiri lah seseorang berjubah dengan wajah yang tertutup topeng, setelah itu zaf pingsan.
Okelah semua Ampe sini dulu ya, nanti di lanjutkan lagi YGY............
Babay
KAMU SEDANG MEMBACA
EJEN ALI (Separate Twins)
Fanfic"BERSENANG SENANGLAH KAMU SEMUA SELAGI SEMPAT, TAPI BILA DAH SAMPAI MASA DIMANA AKU HANCURKAN KAMU SEMUA, MAKA BERSIAP SEDIA LAH,...." bagaimana perasaan seorang anak kecil berumur 5 thn jika harus di paksa untuk dihadapkan kepada kenyataan bahwa ke...