Sebelumnya........
"sorry Djin, aku tk sengaja, akibat terlalu terkejut akan ucapan kau tadi" ucap dayang meminta maaf kepada Djin, kekasihnya.
Dayang mengusap-usap tangan Djin pelan, "maaf ye~" ucap dayang sekali lagi.
________________________________________________________________________
Djin pun menghela nafas, lalu tersenyum manis ke arah kekasihnya, ia mengusap kepala dayang yang berlapiskan turban, "okay, tapi jangan buat lagi!" dayang pun mengangguk dan menyenderkan kepalanya ke bahu kanan Djin
"amboi~, di kafetaria pun, nk mengumbar umbar kemesraan juga" ucap seorang lelaki dengan sut berwarna kuning keemasan yang juga membawa dulang berisi makanan dan minuman, ia duduk berhadapan dengan sepasang kekasih itu, di ikuti seorang lelaki bertubuh besar dengan kulit gelap memakai sut berwarna biru.
"humph....macamlah kau tak tahu, Zain" ucap lelaki bersut biru, lelaki bersut kuning, a.k.a. Ejen Zain, tersengih mendengar ucapan kawannya.
"ehehe, saja,nk sapa dia orang, ganz" ucap Zain tersengih kerang busuk, lelaki bersut biru,a.k.a. Ejen Ganz membuat muka datar.
Dan Djin, membuat muka menyampah, "ceh...kau tu sebenarnya nk ejek aku,kan?!" Zain hanya menampilkan senyum sinis.
"wey Djin, kenapa kau ada kt sini, bukan selalu nya ada di bilik bocah tengik tu, untuk temankan dia makan siang" ucap Ganz selamba, Dayang mendengar ganz mengata rizwan bocah tengik, langsung menjeling tajam setajam silet ke arah Ganz, yang ditatap seperti itu langsung berpeluh keringat dingin.
"haih......tadi aku dah rancang untuk makan bersama ngan Rizwan, tapi......" Djin berhenti sejenak untuk mengambil nafas.
"tapi, tapi apa?" tanya Zain penasaran
"rizwan kabur~" ucap dayang menyambung perkataan Djin, Ganz Dan Zain menatap satu sama lain.
Tiba-tiba, "APAAAAA!!!!, RIZWAN KABUR LAGI!!!!!" jerit Ganz dan Zain kuat.
Semua Ejen yang ada di kafetaria menutup telinga mereka termasuklah Djin dan Dayang, untuk kedua kalinya mereka merasa tuli akibat jeritan yang begitu kencang.
Ganz: kenapa Rizwan boleh sampai kabur, bukankah bilik dia di jaga dengan ketat oleh droid MATA ?
Zain mengangguk setuju dengan ucapan ganz, bagaimanapun Rizwan sudah berkali-kali melakukan aksi kabur nya, dan setiap kali ditemukan pasti ada saja luka baru yang Rizwan dapatkan, dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk mengerahkan sebagian droid MATA untuk menjaga Rizwan agar tidak kabur lagi, tapi kali ini bagaimana seorang bocah mentah mcm Rizwan boleh melepasi para droid MATA yang menjaganya.
Djin: "Humphh.... jangan anggap enteng Rizwan tu, kalian silap kalau samakan Rizwan dengan budak mentah di luaran sana, kami, keluarga bermarga MALIQ, sedari kecil dh pun di ajarkan technologi" *djin berhenti sejenak untuk mengambil nafas*
"jadi, sangat mustahil kalau Rizwan tk boleh melepasi droid MATA" jelas djin panjang kali lebar sama dengan luas
____________________________________Di dalam bilik pejabat Professor Akram
Rizwan begitu khusyuk mendengarkan apa yang Professor Akram Cuba jelaskan kepadanya tentang pengobatan.
Setelah merengek meminta agar Professor Akram mengajarkannya sesuatu, akhirnya ia berhasil dan Professor Akram kali ini mengajarinya ilmu perobatan dan memberikan banyak praktek agar ia cepat faham.
"ha!, Baiklah.... mungkin sampai sini sahaja aku akan ajarkan kau, sekarang dh pukul setengah dua siang, dan jadual makan siang dan makan obat kau dh lewat dh, baik kau cepat-cepat balik ke bilik rawatan kau, mesti uncle kau tengah risau dengan keberadaan kau yang entah dimana. Ucap Akram Cuba memberi arahan kepada bocah di hadapan dirinya.
Rizwan pun mengangguk dan mulai membuka langkah pergi dari bilik pejabat Professor Akram.
Saat ia membuka pintu, alangkah terkejutnya ia saat mendapati uncle nya beserta Rakan rakan uncle nya berdiri dengan berpeluk tubuh.
"err... Ha...hai, encik² selamat siang dan apa Khabar?" ucap Rizwan tergagap.
____________________________________
Malamnya setelah habis-habisan mendapatkan ceramah dari keempat ketua teras, akhirnya Rizwan dapat makan
Ia duduk di atas katilnya dan Dayang duduk di tepi katil itu, tangan kanannya terus bergerak menyuapi rizwan makanan Chess Naan Special buatan Ejen Jihan Khan yang baru saja di order dari restoran
Akibat ulah Rizwan yang terus merengek meminta makanan selain bubur hospital, akhirnya dayang memerintah Zain untuk pergi ke restoran milik Ejen Jihan Khan
Zain pun apa boleh buat, sebagai seorang lelaki ia akan ikut perintah perempuan selama itu baik, ia melangkah pergi menuju restoran mamak maju.
Sehabis makan dan makan obat, Rizwan pun disuruh dayang untuk beristirahat, Rizwan mengiakan saja.
Sebelum Rizwan istirahat ia menahan tangan dayang yang hendak beranjak dari duduknya, dayang menatap ke arah Rizwan.
"mommy, sampai bila Rizwan ada kt sini?,dh lebih seminggu Rizwan dirawat, Rizwan bosanlah~, asyik tatap siling putih ni,je," keluh Rizwan
"insyaallah lusa, Rizwan dh boleh keluar dari sini, Riz yang tabah,ya?" mata Rizwan langsung berbinar-binar gembira.
"kalau Riz dh boleh keluar, Riz boleh berlatih mcm ejen² lain tk? dan jadi ejen hebat mcm korang?" tanya rizwan antusias.
"rizwan nk jadi Ejen, ke?" tanya Djin lembut, rizwan mengangguk cepat dengan disertai senyuman yang begitu manis yang mampu membuat keempat empat ketua teras salah tingkah.
"boleh, asalkan rajin berlatih dan pantang menyerah" ucap Zain mengukir senyum lembut.
Senyum rizwan semakin lebar hingga menampakkan gigi taring kecil dan membuat Rizwan semakin manis, ganz yg terlalu lebay, berfikir bahwa ia akan terkena diabetes jika terus-terusan melihat Rizwan yang tersenyum.
"dh!, Sekarang Riz tidur ya?, supaya lekas sembuh”, rizwan pun membaringkan tubuhnya ke katil, Dayang menarik selimut dan menyelimuti tubuh rizwan sampai leher, lalu Dayang mengecup rambut,jidat, dan pipi tembem rizwan.
Ketiga ketua teras pria pun juga ikut mengecup kening dan pipi Rizwan bergantian.
Dan terus pergi dari bilik rawatan, memberikan ruang untuk Rizwan beristirahat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Oke disini aku mo jelasin kenapa Rizwan manggil ejen dayang dengan panggilan mommy,jadi gini,....... sebenarnya Rizwan yang memulai memanggil ejen dayang dengan panggilan mommy, disebabkan Rizwan merasakan kasih sayang yang tulus dari dayang membuatnya mengingat mama tercinta dia, sedangkan dayang merasa senang dan bahagia saat Rizwan memanggilnya mommy)
.
.
.
Okayyyyy guys... Sini dulu yk.... nanti lanjut lagi.Oke Babay, jumpa lagi di chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EJEN ALI (Separate Twins)
Fiksi Penggemar"BERSENANG SENANGLAH KAMU SEMUA SELAGI SEMPAT, TAPI BILA DAH SAMPAI MASA DIMANA AKU HANCURKAN KAMU SEMUA, MAKA BERSIAP SEDIA LAH,...." bagaimana perasaan seorang anak kecil berumur 5 thn jika harus di paksa untuk dihadapkan kepada kenyataan bahwa ke...