RIZWAN

59 4 0
                                    


Rizwan sudah sampai di rumah dimana ia tinggal bersama ketua teras agensi rahasia M.A.T.A

Rumah ini terasa sepi, mungkinkah mereka belum pulang

Huh~

Rizwan menghela nafas lega, setidaknya ia aman pulang dalam keadaan compang-camping seperti ini tanpa ada yang menanyakan apa yang terjadi

Setelah masuk ke dalam rumah, Rizwan segera menaiki tangga menuju lantai atas

Ia memasuki kamar mandi yang ada di dalam kamarnya

Seragam yang ada di dalam tasnya dan seragam yang melekat di tubuhnya ia masukkan ke dalam mesin cuci

Dan sekarang ia berdiri di bawah shower yang bercucuran air

Tidak lama untuk dia membersihkan badannya, ia melilitkan handuk ke tubuhnya

Ialu berjalan menuju cermin dan bisa ia lihat tubuhnya yang penuh memar dan beberapa luka lecet menghiasi tubuhnya

Rizwan tersenyum kecut, Mereka begitu pintar dalam memberikan luka

Di seluruh bagian wajahnya hanya bagian sudut bibirnya yang ada luka, itupun karena kesalahan salah satu di antara mereka yang sudah tidak sabar untuk memukulnya

Ia membuka lemari kecil di samping cermin dan mengambil sebuah salep kulit dan mengoleskannya ke bagian memar dan luka

Setelah selesai mengoles salep ia tidak mau berlama-lama di dalam kamar mandi, ia segera menyelesaikan cuciannya dan mengambil air wudhu

Setelah selesai mandi Rizwan melaksanakan shalat fardhu Zuhur

***

Rizwan dengan perlahan menuruni tangga, ia ingin ke dapur untuk menggeledah apakah ada sesuatu yang bisa ia makan untuk mengganjal perutnya yang kelaparan

Tapi nihil tidak ada satupun makanan di atas meja, ia pun membuka lemari penyimpanan tapi juga tidak menemukan mie instan atau sejenisnya, saat membuka kulkas ia juga tidak menemukan apa-apa

Huh~

Sepertinya ia harus keluar dan pergi ke kedai makanan

Rizwan kembali naik ke atas dan masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian

Kini ia sudah siap dengan jaket over size berwarna putih yang membalut tubuhnya dan sebuah topi putih yang menutupi kepalanya

Hujan baru saja reda, dan terlihat begitu banyak genangan air di sepanjang jalan yang ia lewati selama langkah kakinya membawa dirinya ke kedai makanan yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya

“Makcik, saya pesan nasi goreng spesial dan Milo hangat. Oh ya dan kentang goreng tepungnya di bungkus” setelah selesai memesan makanan ia berjalan menuju meja dan kursi kosong yang tidak terlalu jauh dari kasir

Tidak lama setelah itu pesanannya sudah datang, dengan segera ia menyantap makanannya dengan lahap

Setelah selesai ia pergi ke kasir untuk membayar tagihan

Diperjalanan pulang ia kembali lagi dipertemukan dengan mereka, si anak donatur sekolah

“hey!, Kita bertemu lagi lembek”

“eh!, Apa ini” ucap salah satu di antara mereka yang langsung merebut bungkusan yang berisi kentang goreng tepung

“wah,wah,wah, pelit banget sih lo bro, makan kok gak ajak”

“iya nih, klo gitu sebagai balasannya,lo terima nih”

Bugh...!
Brak..!

Anak donatur itu memukul perutnya begitu kuat sehingga Rizwan tersungkur ke tanah

Srett....

Rizwan yang masih kesakitan, segera mereka seret ke gang kecil

Aksi kekerasan kembali terjadi pada Rizwan

Rizwan hanya melakukan pertahanan,ia tidak ada niatan untuk membalas serangan mereka

Lagi pula itu sia-sia, ia tidak bisa melawan mereka dengan stamina nya yang semakin lemah

Aksi itu di akhiri dengan sebuah pijakan kaki yang kuat di lutut Rizwan

Krak....!
AKHH.....!

Rizwan menjerit keras saat lututnya di injak hingga terdengar suara krak...

“dah, jom kita blah dari sini, aku yakin esok dia takkan datang ke sekolah”

“Hiks...hiks...sa-salah ke, jadi pelajar cemerlang”

Langit terlihat kekuning-kuningan menandakan ini sudah sore

***

Jalanan menuju rumahnya terasa sepi, tidak ada satupun pejalan kaki yang berjalan di trotoar ini kecuali dirinya

Dengan langkah terseok-seok, akhirnya ia sampai di depan pintu rumahnya

' apakah mereka sudah kembali?, Semoga saja belum '

Rizwan memulas gagang pintu rumahnya, ‘ HM... Ternyata mereka belum pulang, baguslah ’

Ia merogoh saku celananya dan mengambil kunci rumah

Cklek..!

“ assalamualaikum ”

Rizwan melangkahkan kakinya menuju ke arah tangga

Tapi

Brukk...

Akhhh...

“sialan, ini sakit sekali” umpat Rizwan, dirinya terjerembab saat hendak menaiki anak tangga

Saat sudah sampai di dalam kamar, ia tiba-tiba merasakan sakit di area dadanya,perutnya dan kepalanya

Rizwan meringkuk kesakitan di lantai kamar tepat di sebelah ranjangnya

“Akhhh.... Sss...sakit!”

.
.
.
..
.
.
.
Nanti lagi guys

EJEN ALI (Separate Twins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang