RIZWAN

86 8 4
                                    

{Note: maaf typo bertebaran

Beri Vote seikhlasnya

Kritik dan saran diterima}

Selamat membaca 😎
*
Z
*

sayang~, awak tetap tunggu disini,ya?, Saya ada sedikit urusan" ucap Djin lembut

"urusan?" sebelah alis Dayang terangkat

"saya nk urus pelaku yang telah menyakiti Rizwan" jawab Djin

***. R. ***
Maliq School

Sekolah yang dibangun oleh Tan Sri Dr. Mizn Maliq salah seorang bangsawan yang terkenal dengan kedermawanannya

90% biaya pembangunan sekolah ini di tanggung sepenuhnya oleh Tan Sri sendiri

Dan 10% nya lagi adalah donasi dari para donatur perusahaan terkemuka

Tan Sri memiliki alasan tersendiri mengapa ia tidak mau para donatur menyumbang dana terlalu banyak untuk biaya pembangunan sekolah ini

***

Di sekolah ini terdapat 3 jenjang pendidikan

Yang pertama

- SRT {sekolah rendah technologi}

- SMT {sekolah menengah technologi}

- SMAT {sekolah menengah atas technologi}

Dan tepat berseberangan dengan gerbang sekolah itu ada juga University yang juga dibangun oleh Tan Sri untuk para siswa lulusan SMAT maupun lulusan sekolah menengah atas di luaran sana

***

Sekolah rendah technologi {SRT *Maliq*}

Ruang kepala sekolah

Tap...tap...tap..

"huh~"

Tok...Tok...Tok..

"Masuk!"

Krettt....

"maaf mengganggu waktu Anda"
/???

"Tidak mengapa...eh?!!"

Srett...

Seorang pria kisaran 30an yang sedari tadi berkutat dengan pekerjaannya di dalam ruangan kepala sekolah, segera berdiri ketika menyadari siapa yang datang

"Maaf,saya tidak tahu jika hari ini, tuan akan datang kemari"
Ucap orang itu, a.k.a kepala sekolah, membungkuk hormat

“hum” sang tamu menganggukkan kepalanya

"Uhm tuan...mari, silahkan duduk dulu"
Lanjutnya lagi sembari mempersilahkan tamunya untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu

"tidak mengapa tuan Xavier~,saya juga salah sebab tidak menghubungi anda terlebih dahulu, lagipula saya ingin melihat perkembangan sekolah ini sendiri" ucap sang tamu, sembari mencari posisi nyaman untuk duduk di sofa itu

Hening sejenak

"Tuan, apa tuan ingin minum kopi?, Biar saya buatkan" tawar Xavier memecah keheningan

"tidak perlu repot-repot, saya kemari cuma sebentar saja, dan tadi sebelum sampai saya singgah di kantin sekolah terlebih dahulu untuk ngopi" balas tamu

Suasana kembali hening, membuat Xavier merasakan kecanggungan

"Um...boleh saya menanyakan sesuatu" kata Xavier

EJEN ALI (Separate Twins) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang