Kini fio papi dan daddynya menuju sebuh restoran, sesampainya di sana mereka langsung menuju meja yang sudah di beritahukan phuwin kepada dunk. Kini saat tiba di meja tersebut pupil mata fio maupun garez membulat.
"Loh garez"
"Fio, lo ngapain di sini"
"Loh kalian udah saling kenal" phuwin
"Fio temen kelas aku pah" garez
"Nah bagus dong, gak susah susah buat kalian deket, udah saling kenal biar lancar perjodohannya" dunk
"Hahh perjodohan apa maksudnya pah ded aku butuh penjelasan kalian" fio kaget karena ini terlalu tiba tiba walaupun ia memang menyukai garez
"Jadi kita bakal ngejodohin kalian berdua" joong
"Aku gak mau pah, dad" garez
"Gak bisa kamu harus mau garez ini udah jadi keputusan papah sama daddy kamu harus menikah dengan fio" pond
"Segitu gak sudinyakah lo gar gak suka sama gue" batin fio ada rasanya sesak di dadanya yang tak bisa di pungkiri
"Oke fine kalo itu yang papah sama daddy mau" garez
"Nah gitu dong" pond
Kini mereka pun mulai makan malam dengan berbincang bincang
"Fio ayo ikut gue bentar" garez
Fio pun mengikuti garez keluar restoran dan mencari tempat sepi
"Lu tau kan gue udah nganggap lu cuma sebatas sahabat" garez
"Hehh gue juga sama, gak usah kegeeran deh lu, gua juga gak mau kok di jodohin sama lo, gue terpaksa doang" fio
"Yaudah bagus deh" garez
Fio hanya memasang wajah yang terpaksa harus tetap tegar padahal hatinya sangat sakit ingin rasanya ia menangis mendengar kata kata yang keluar dari mulut garez.
Garez dan fio pun memutuskan jalan jalan malam itu menikmati indahnya malam di bawah langit yang penuh bintang sambil berjalan kaki untuk menenangkan pikiran. Akan tetapi dari kejauhan garez dan fio melihat ada seorang ibu ibu paruh baya yang sedang di hadang oleh 3 preman.
"Tolong..tolong..jangan..lepaskan" teriak ibu ibu itu
"Diam..cepat serahkan tas mu"
Fio yang melihat itu segera berlari dan menghampiri ibu ibu paruh baya itu untuk menolongna, garez yang melihat itu sontak kaget.
"Fio jangan bahaya" teriak garez, ia pun menyusul fio berlari untuk membantu
Di situ fio dan juga garez berkelahi dengan tiga preman itu.
Bag big bughh begitulah kira kira
Salah satu di antara mereka mengeluarkan sebuah pisau kecil ingin menyerang fio dari belakang, garez yang melihat itu segera menolong fio, garez sontak memeluk fio dan memutarkan badannya sehingga pisau itu mengenai punggunya dengan goresan yang lumayan dalam.
"Arghh" ringis garez
"Gar..lo gapapa" fio
Garez pun menarik tangan fio untuk membawanya berlari menjauh dari tempat itu, ketiga preman itu terus mengejar mereka. Garez dan fio pun memasuki sebuah bar untuk bersembunyi, ketiga preman itu pun memasuki bar berpencar mencari garez dan fio.
Garez pun menarik tangan fio ke pojok tembok dan menutupi tubuh kecil fio dengan tubuhnya. Kini jarak di anatara fio dan garez begitu dekat membuat jantung fio berdetak kencang.Saat salah satu preman itu hendak lewat garez menutupi kepalanya menggunakan jaket yang ia kenakan lalu garez mencium bibir fio dengan sedikit lumatan yang lembut sontak membuat fio kaget.
Ketika preman itu menjauh garez tak kunjung melepaskan ciumannya malahan ia memperdalam ciuman itu hingga membuat fio kehabisan oksigen,
hmmphh..gar..udahmmph..ahmphh
fio pun memukul dada garez kalau ia kehabisan nafas, garez yang paham pun melepaskan ciumannya."M-maaf kebablasan" ucap garez gelagapan
"I-iiyaa gapapa, udah yok kerumah sakit kita harus obatin punggung lo luka" fio
Maaf ya phi kalo ceritanya kurang asyik masih belajar🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Saat SMA (GeminiFourth) [END]
Romansaini cerita tentang bxb ya yang homophobic bisa skip. langsung baca aja, author ga bisa bikin deskripsi. Gemini-Garez Fourth-Fio Mark-Marvin Ford-Felix