16.Luiva si licik

439 27 1
                                    

Happy Reading 💙.

*
*
*

"Gue udah bilang daritadi kan, jangan ganggu gue!" Cia kembali duduk dengan tenang, tidak peduli dengan keadaan Dirga yang masih duduk di lantai dengan tangan yang mengelap sudut bibirnya yang terluka.

Setelah Cia dan sahabatnya di hukum, gadis itu pergi lebih dulu menuju kantin, dia ingin menghilangkan kekeringan pada kerongkongan nya. Bukan hausnya yang hilang justru tubuhnya yang memanas karena pengganggu yang datang menghampiri nya. Dia adalah Dirga, siswa baru itu terus mendekati Cia hingga gadis itu melontarkan kata kata kasar untuk mengusir Dirga. Tapi laki laki itu sangat keras kepala dan berakhir terkena bogeman kuat dari tangan Cia yang seperti besi.

Dirga berdiri lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tatapannya begitu tajam. Cia dapat melihatnya lewat ekor matanya yang melirik sekilas, tapi dia tidak peduli, karena menurutnya itu salah Dirga sendiri, yang tidak mau mendengarkan perkataannya tadi ketika dia menyuruhnya pergi.

Apa yang di lakukan Cia baru saja ternyata mengundang perhatian banyak murid yang ada di kantin. Mereka mulai berbisik bisik tentang gadis itu.

"Cantik cantik tukang tinju."

"Untung dia cewe kalo cowo pasti di bales tuh sama Dirga."

"Cewe tapi kaya preman."

"Jelas lah dia kaya preman, temen temennya aja kelakuannya nggak ada yang bener."

"Bener banget, auranya pembawa masalah semua."

"Tingkah nya kaya nggak pernah di didik orang tuanya."

" Iya bener, apalagi Luiva yang nggak punya orang tua, pasti nggak pernah dapet didikan dari orang tuanya, makannya di antara mereka semua, Luiva paling keliatan ugal ugalan."

BRAK.

Gebrakan meja yang di lakukan Cia, membuat semua orang yang sedang berbisik bisik terdiam seketika.

Cia bangun dari duduknya, lalu mendekati seorang gadis yang baru saja berkata buruk tentang sahabatnya. Dia memang mengatakannya dengan pelan, tetapi telinga Cia cukup tajam hanya untuk mendengarkan kata kata sampah yang baru saja gadis itu katakan. Dengan sekali tarikan tangan tamparan keras gadis itu dapatkan dari tangan besi Cia, bahkan bibirnya terlihat mengeluarkan darah segar, perlakuannya baru saja membuat pekikan ribut terdengar dari para murid.

"Cia ngapain anjir," seru Keina. Dia merasa terkejut dengan aksi Cia baru saja. Pasti ada yang membuat Cia marah, karena jika tidak ada pemicunya Cia tidak mungkin melakukan itu.

Tanpa basa basi, Yenara berlari menuju Cia, dia berpikir jika ada yang tidak beres dengan Cia, sebelum ada keributan lebih lanjut, lebih baik dia menghentikan sahabatnya itu. Melihat Yenara berlari yang lain pun ikut menyusul.

"Cia," panggil Yenara cukup keras ketika sudah berada di dekat Cia, tapi panggilannya sama sekali tidak di hiraukan oleh sahabatnya. Membuat Yenara harus berjalan lebih dekat lagi dengan Cia.

"Coba ulangin kata kata lo yang tadi," tekan Cia yang terlihat sangat marah, gadis itu hanya diam dengan kepala yang menunduk, sekarang dia menyesal telah mengatakan hal buruk tentang salah satu troublemaker sekolah ini.

"Lo boleh hina gue, jelekin gue, apapun itu lo boleh lakuin, asalkan itu ke gue, tapi kalo lo berani hina sahabat gue, detik itu juga hidup lo nggak akan pernah tenang," geram Cia yang tersirat kata kata ancaman. ucapan Cia baru saja membuat gadis di hadapannya ini semakin gelisah dan bergetar ketakutan. Siapa yang kuat jika berhadapan dengan salah satu dari mereka.

Tangan Cia mencengkram erat pipi gadis itu, kukunya yang tajam membuat pipi gadis itu sedikit lecet, semua hanya diam tanpa ada yang membantu, mereka tidak memiliki keberanian jika harus melawan salah satu troublemaker sekolah ini.

Troublemaker girls (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang