Happy Reading 💙.
*
*
*"RAVI MOTOR GUE LO APAIN!"
"Jadi gimana ?" tanya Ravi yang sekarang sudah berdiri di belakang tubuh Keina.
Keina sontak membalikan tubuhnya dan memberikan tatapan tajamnya kepada lelaki itu.
"Motor gue kenapa di rantai ?" tanya Keina dengan tatapan tajam sekaligus kesalnya. Bisa bisanya dia kecolongan seperti ini.
"Ya karena gue mau pulang sama Lo." Ravi melipat tangannya di depan dada dengan santai tanpa merasa bersalah.
"Tapi nggak gini caranya Ravi, lagian kita juga baru kenal, kenapa Lo kekeh banget mau pulang bareng gue ? Kita aja nggak pernah ngobrol kalo di kelas, masa tiba tiba Lo ngajakin gue pulang bareng. Lo ada niat jahat ya ke gue!" tukas Keina yang membuat Ravi menatap jengah gadis di depannya ini.
"Gue cuma mau deket sama Lo, emangnya salah ?" balas Ravi yang membuat Keina terdiam. Apa lelaki di depannya ini sedang memberi nya kode jika dia menyukai dirinya ? Keina menggelengkan kepala cepat guna menghilangkan pemikiran menggelikan yang baru saja dia pikirkan.
"Ngapain Lo mau deket sama gue ? Suka Lo sama gue ?!" tanya Keina asal. Lagipun tidak mungkin jika lelaki ini menyukainya. Siapa juga yang menyukai gadis nakal pembuat onar yang sering di hukum guru ini. Sedangkan lelaki itu siswa berprestasi yang menjadi kebanggaan para guru. Walaupun dirinya pintar tapi ia juga cukup sadar diri jika ia tidak pantas untuk laki laki baik seperti Ravi.
Bagaimana bisa Keina berpikir seperti itu kepada Rabi, padahal dia belum tau sisi buruk dari seorang Ravino Nendra Mario.
Tiba tiba saja pikirannya berputar kembali ke tantangan yang di berikan Cia beberapa hari lalu. Tanpa berfikir kedepannya, Keina langsung berucap yang membuat Ravi bungkam.
"Lo mau jadi pacar Gue ?"
Hening.
Keina menatap Ravi penuh ragu, lalu dengan cepat dia mengucapkan, "Oke kita putus."
Keina berlalu meninggalkan Ravi dengan perasaan malu, bagaimana dia akan menjalani kehidupannya besok jika seperti ini. Bagaimana jika Ravi membeberkan tentang hari ini ke semua orang, bisa babak belur dirinya di serang oleh fans Ravi. Keina ingin menangis saja rasanya.
"Berhenti di situ atau Gue kasih tau ke semua murid di sini kalau Lo nembak Gue." Ravi menyeringai kala gadis yang di sukai nya menghentikan langkahnya.
Keina membalikan tubuhnya dengan tatapan yang menghunus ke arah Ravi. Tidak ada yang bisa mengancam seorang Keina.
"Gadis pintar." Tangan Ravi menepuk kepala Keina dengan pelan di saat dia sudah sampai di hadapan Keina.
Mata gadis itu terlihat memancarkan kemarahan, kerutan di dahinya pun nampak sangat jelas. Dia tidak peduli lagi dengan nasibnya besok di tangan para penggemar Ravi. Yang pasti sekarang dia harus melawan Ravi yang terlihat mendominasi dirinya.
"Mau Lo apa sih bangsat!"
"Gue cuma mau Lo ada di deket Gue," bisik Ravi tepat di dekat telinga Keina.
Ravi menjauhkan wajahnya dari telinga Keina setelah tadi dia membisikan kata kata yang membuat darah rendah Keina naik.
"Gue nggak mau deket deket sama cowo ambis kaya Lo." Kaki kecil Keina melangkah meninggalkan Ravi yang menatapnya licik, tanpa peduli dengan ancaman yang di keluarkan dari mulut lelaki itu.
Satu fakta, jika Ravi adalah anak ambis seperti yang di katakan Keina, Ravi selalu mendapat peringkat 1 di sekolahnya yang dulu, dan di sekolah baru nya pun dia mampu melengserkan peringkat satu yang sudah lama bertahan. Hal itu menimbulkan permusuhan antara Lian si peringkat satu yang sulit di kalahkan dan Ravi si anak baru yang ambis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker girls (END)
Teen Fiction*Tahap Revisi " LUIVAAAAAA " " MAAF CIAAAAAA, GUE NGGAK SENGAJA " " BERISIK BANGET SIH KALIAN " " DIEM WOY GUE LAGI MABAR " " JANGAN TERIAK TERIAK BEGO " " LO JUGA TERIAK YA BABI " Pagi yang sangat tenang, kalian harap ada ketenangan di dalam...