7.Weekend

355 20 1
                                    

Happy reading 💙.

*
*
*

Hari ini adalah hari weekend dan itu artinya waktu untuk bermalas malasan bagi sebagian orang, atau mungkin semua orang? Entahlah aku pun tidak tau. Sama halnya dengan keenam gadis ini yang sedang tiduran di kamar Luiva dengan menonton film action kesukaan mereka.

"Woy anjir Gopal minggir itu ada batu Cok" seru Ziva yang mengomentari film action yang di tontonnya.

"Fang ganteng banget anying, pengen gue godain rasanya" timpal Pinka yang menatap kagum tokoh kesukaannya.

"Boboiboy kenapa nggak pernah lepas topi sih, atau jangan jangan rambutnya nggak ada kepalanya lagi" seru Luiva yang mendapat timpukan kuaci dari Cia. Luiva yang terkena serangan mendadak pun membalasnya dengan melempar kacang yang ada di tangannya.

"Kebalik bego" lanjut Cia setelah berhasil mendaratkan kuaci terakhirnya ke kepala Luiva.

"SSL" jawab Luiva yang menatap permusuhan ke arah Cia.

"SSL apaan ?" Tanya Keina yang sedari tadi mendengarkan perdebatan kedua sahabatnya ini.

"Suka suka Luiva" timpal Ziva terlebih dahulu sebelum Luiva membuka mulutnya.

"Nah itu tau"

Keina hanya ber oh ria mendengar jawaban Ziva, sedangkan Cia menatap malas ke arah Luiva yang sedang menjulurkan lidahnya, bermaksud untuk meledeknya.

"Besok ada penelitian kan ?" Tanya Pinka tiba tiba yang membuat mereka menatap sang empu.

"Penelitian apa njir ?" Tanya Yenara yang sepertinya lupa akan tugas yang di berikan oleh gurunya.

"Nah kumat lagi amnesianya" balas Pinka.

Jika Ziva djuluki si paling lemot oleh teman temannya, maka Yenara pun juga mempunyai julukan yang di berikan oleh sahabat nya. Mereka menjuluki Yenara sebagai si paling amnesia. Pasalnya Yenara seringkali melupakan sesuatu, contohnya tugas sekolah. Maka dari itu Cia yang memang paling rajin di antara yang lainnya, seringkali memperingatkan Yenara tentang tugasnya. Karena jika tidak maka Yenara tidak akan mengerjakan dan berakhir di jemur di lapangan sekolah.

"Penelitian apaan sih?, gue lupa" tanya Yenara.

"Penelitian tentang bunga" jelas Pinka menjawab pertanyaan Yenara.

"Ngapain Bu bunga di teliti ya? Emangnya dia fosil harus di teliti ?" Tanya Ziva yang membuat sahabatnya menghela nafasnya lelah. Memang harus banyak banyak bersabar untuk menghadapi manusia lemot ini.

"Bunga, bukan Bu Bunga Ziva" ucap Keina yang gemas dengan tingkah sahabat lemotnya ini.

"Iya Bu Bunga kan ? Maksud Lo apasih ? Udah bilang bunga tapi terus bilang bukan, itu yang bener yang mana? " Tanya Ziva lagi. Keina yang sedang minumpun ingin sekali melemparkan gelas di tangannya ke kepala Ziva agar otaknya kembali lurus.

"Ziva sayang, maksudnya itu kita di kasih tugas penelitian tentang jenis jenis bunga, kaya mawar, atau melati atau juga bunga matahari, bukan Bu bunga, paham ?" Jelas Keina dengan menahan kekesalannya. Menghadapi Ziva memang harus banyak banyak bersabar.

"Ohh gitu, paham paham" ucap Ziva dengan mengangguk anggukan kepalanya.

Mereka mendatarkan wajahnya ketika melihat jawaban dari Ziva. Jika tidak di jelaskan secara rinci maka Ziva tidak akan paham. Jadi mereka harus mengulang setiap penjelasan sampai Ziva paham. Sabar:).

Mereka tidak melanjutkan lagi pembicaraan tentang penelitian, karena jika masih di bahas maka Ziva tidak akan berhenti bertanya. Yang membuat mereka lelah dengan tingkah Ziva. Semuanya kembali fokus ke film action yang mereka tonton. Belum juga ada 1 menit mereka sudah di hebohkan dengan suara Yenara yang berteriak tiba tiba.

Troublemaker girls (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang