23.

69 2 0
                                    

Happy reading 💙

*
*
*

Seorang lelaki menatap Luiva dengan begitu lamat.

"Maaf terlambat menyelamatkanmu," ucap lelaki itu dengan nada yang menyesal.

Laki laki itu duduk di samping Luiva dengan memegang tangan Luiva.

Merasa ada pergerakan dari Luiva, lelaki itu melepaskan pegangannya lalu berdiri sempurna.

Perlahan mata Luiva terbuka, hal yang pertama dia lihat adalah ruangan besar serba putih.

Apa dia sudah menyusul keluarganya? Jika iya dia akan berterimakasih pada Tuhan.

Mata Luiva menyusuri setiap ruangan di mana dia berada sekarang, sampai akhirnya matanya terpaku pada sosok yang berdiri tak jauh darinya.

"Jangan takut," ucap lelaki itu yang melihat Luiva meringkuk takut.

"Lo siapa?" tanya Luiva.

Lelaki itu tak menjawab, dia justru memberikan sebuah amplop coklat kepada Luiva. Melihat itu Luiva menatap lelaki di depannya bingung.

"Buka," titah lelaki itu.

Dengan perasaan yang sedikit ragu Luiva akhirnya membuka amplop coklat itu. Sebuah foto terpampang jelas di tangannya sekarang.

Tubuhnya seakan membeku melihat siapa yang ada di foto itu.

"Kak Gala?" tanya Luiva pada dirinya sendiri.

Lelaki itu tersenyum mendengar gumaman Luiva. Lalu bergerak mendekati Luiva yang masih terdiam.

"Kamu sudah ingat?" tanya lelaki yang kemungkinan bernama Gala.

Luiva mendongak menatap lelaki di hadapannya sekarang. Air matanya sudah tidak bisa dia bendung lagi. Luiva sontak turun dari ranjang dan menubruk tubuh lelaki itu.

"Ini benar kak Gala kan? Luiva nggak mimpi kan?"

Gala membalas pelukan Luiva tak kalah erat, tangannya bergerak mengelus kepala belakang gadis di pelukannya.

"Ini kak Gala, kamu nggak mimpi."

Lucas Argala, anak sulung dari Welly Yovino yang melainkan kakak pertama dari Luiva dan Lukey.

Luiva memang memiliki seorang kakak laki laki, namun ketika Lucas kecil dulu dia di culik dan mobil yang menculiknya masuk ke dalam jurang. Saat itu Lucas tidak bisa di temukan, hanya sepatu kecilnya saja yang ada di lokasi kejadian. Maka dari kecelakaan itu keluarga Luiva menganggap jika Lucas sudah tiada. Tapi hari ini Luiva bisa merasakan pelukan hangat dari kakaknya yang telah lama hilang. Meski sudah lama tidak bertemu tapi Luiva masih bisa mengenali wajah dewasa kakaknya. Terlihat dari tanda lahir di lehernya yang menjadi ciri khas Lucas.

"Maaf karena kakak datang terlambat," ucap Lucas menyesal. Andai dia datang lebih awal mungkin keluarganya tidak akan sehancur sekarang.

Luiva menggelengkan kepala cepat.

"Kakak kembali aja Lui udah seneng."

Luiva melepaskan pelukannya pada sang kakak, lalu tangannya menyentuh setiap inci wajah kakaknya. Wajah yang sejak dulu dia rindukan sekarang sudah bisa dia sentuh kembali. Semoga ini bukan mimpi, jika pun ini mimpi dia rela untuk tidak bangun dalam waktu yang lama atau jika bisa selamanya.

"Kenapa hm?" tanya Lucas yang meraih tangan adiknya yang masih bertengger manis di wajahnya.

"Luiva kangen kakak." Isak tangis terdengar dari Luiva yang menunduk.

"Kakak juga sangat merindukan kamu."

Lucas kembali membawa Luiva dalam pelukannya. Melepas rindu dengan adiknya sebentar untuk mengalihkan masalah yang sedang terjadi.

Troublemaker girls (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang