Happy reading, don't forget to vote 😚
.
.
.
.
.
.
****
.
.
.
Sabtu sore ini kelompok Ahyeon berencana mengerjakan tugas kimianya di rumahnya.
Ini baru pukul 12 siang, tetapi seperti biasa Asa selalu menjadi orang paling semangat untuk datang ke rumahnya dan Ahyeon mengetahui alasannya sekarang.
Ahyeon memperhatikan Asa yang sedang menggoda adiknya itu.
Ya kenapa dia baru menyadari jika sikapnya berbeda 180 derajat ketika dengan Rora, lihatlah betapa jahilnya dia pada Rora.
"Kak Asa ih jangan terus mencubit pipiku!" kesal Rora.
Asa terkekeh karena gemas.
"Suruh siapa lucu banget hum?" ucap Asa tetapi tangannya terus menguyel-unyel kedua pipi Rora hingga bibir Rora menjadi sedikit monyong dan susah bicara.
"Umm yepass umm," ucap Rora kesusahan.
Asa tertawa sembari meledek memanyunkan bibirnya juga di hadapan Rora.
Ahyeon yang masih memperhatikan mereka jadi gemas sendiri. Tapi tiba-tiba dia juga memiliki ide yang jahil.
Ahyeon mendekat dan mendorong kepala Asa hingga bibir Asa bertemu dengan bibir Rora.
Tidak lama karena Asa langsung melepaskan Rora dan sangat terkejut dengan apa yang terjadi barusan.
Rora juga tidak kalah terkejut dengan kecupan bibir yang tiba-tiba itu.
Sementara sang pelaku tengah terbahak-bahak di sofa, apalagi melihat ekspresi mereka berdua yang sangat lucu.
"Hahaha lihat wajah kalian berdua memerah seperti tomat hahaha," ucap Ahyeon disela tawanya.
Rora memegang pipinya lalu berlari ke atas untuk menuju kamarnya.
Sementara Asa melihat Rora berlari setelah itu melihat pada sahabat nya yang masih tertawa.
"Sungguh tidak lucu Ahyeon," ucap Asa. Tidak lucu karena membuat jantungnya hampir copot.
Ahyeon berhenti tertawa.
"Tidak lucu tapi kau menyukainya kan huh? Tidak usah berterima kasih," ucap Ahyeon.
Asa tidak tau harus menjawab apa karena apa yang dikatakan Ahyeon memang benar, tetapi itu terlalu mendadak dan tidak baik untuk jantung nya.
"Aku tau kau menyukai Rora kan?" tanya Ahyeon.
Asa menoleh pada Ahyeon sebentar.
"Tidak," jawabnya memalingkan wajahnya lagi.
Ahyeon memukul pelan bahu Asa.
"Aku tau, kau pasti sedang ada diposisi perasaan aneh yang datang padamu dan berusaha denialkan?"
Lagi-lagi membuat Asa terdiam dan merenung. Mungkin apa yang dikatakan Ahyeon memang benar, dia berusaha denial tentang perasaannya.
"Lagi pula aku juga hanya mempercayai Rora padamu, kau selalu menjaganya dari dia masih bayi, "
Asa tersenyum pada Ahyeon, dia lega setidaknya Ahyeon menyetujuinya jika dia berhubungan dengan Rora, masalahnya adalah Rora menyukai orang lain bukan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sunset is a Beautiful Isn't it? || ChiYeon | RorAsa | Rupha | Rami | Baemon
FanfictionHanya kisah percintaan terlarang remaja! Disclaimer! Kinda 🔞 Gxg/girllove/lesbian content