⇢¹⁵ ˗ˏˋ Oikawa with Kuroo ׂׂૢ ་༘࿐

57 5 0
                                    

"Iyaaa, lagi di jalan ini."

Pria yang mengenakan jersey voli dengan nomor punggung 1 itu berjalan sembari merapatkan smartphone ke telinga. Langkahnya terkesan buru-buru, membuat rambutnya yang lebat ikut berayun.

Ia datang dari jalur jalan yang sama dengan tempat Bokuto terkapar. Pria itu baru saja pulang dari latihan mandiri yang dilakukannya. Mengingat bahwa sebentar lagi akan diadakan turnamen, sebagai kapten ia merasa harus latihan lebih banyak.

Namun, kali ini ia sedikit menyesali keputusannya saat mendengar lawan bicaranya ditelepon mulai mengatakan hal-hal aneh.

"Oikawa, aku hanya ingin memperingatkanmu, jika belakangan ini banyak psikopat gila yang sedang berkeliaran di daerah itu," ujar seseorang dari seberang telepon.

Pria yang disebut Oikawa itu lantas menghentikan langkahnya. Ia eratkan genggamannya pada tali tas selempang yang ia sampirkan ke bahu guna menyalurkan rasa merinding yang mulai menyerang. Alisnya menekuk, diikuti dengan bibir yang membentuk senyuman kaku. Warna kulit wajahnya pun mulai berubah menjadi lebih pucat.

"A–ah, Iwa-chan jangan bicara sembarangan, dong!" Oikawa berniat menyembunyikan ketakutannya, tapi suaranya yang bergetar diawal sudah membuatnya jelas jika ia tengah takut.

Helaan nafas pendek terdengar dari Iwaizumi. "Sembarangan? Kau tanya Mattsun sana, aku juga dengarnya dari dia kok. Kemarin dia cerita kalau ada anak cewek tetangga dia yang sampai masuk rumah sakit, dia koma karena diserang itu psikopat. Mana tau itu orang ngincer cowok juga, 'kan?" Tidak ada respon dari Oikawa, hanya terdengar detak jantungnya yang semakin cepat.

"Mmm, aku nelpon cuman buat mau bilang itu aja sih, sekalian mastiin kau masih hidup atau tidak."

"Hidoi na!" Tepat setelah mengatakannya, seseorang dari arah berlawanan datang. Ia awalnya tidak memperdulikannya, tapi lain cerita saat pria itu malah terlihat sengaja menyenggol Oikawa. Jika ia tak mempertahankan kekuatan lengannya, smartphone-nya yang berharga mungkin sudah jatuh dan retak sekarang.

Oikawa mengerutkan kening tak suka pada perlakuan orang tinggi yang kini berjalan di depannya.

"Woi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi!"

Pria dengan gaya rambut mencolok itu lantas berbalik dengan tangan yang dimasukkan ke saku celana training merahnya.

"Apa?"

Oikawa melebarkan sembari menghentakkan kakinya, kemudian menunjuk tepat ke wajah pria yang tak lain adalah Kuroo.

"Apa masalahmu?! Menabrak seseorang begitu saja, kemudian tak meminta maaf sama sekali!"

Alis Kuroo berkedut, merasa terganggu dengan sikap dan suara Oikawa yang berisik.

"Woi! Kusoikawa! Apa yang terjadi?! Kau baik-baik saja?!" Seruan itu berasal dari ponsel Oikawa yang sedari tadi panggilannya belum mati. Sepertinya ibu jari Oikawa terpeleset dan tidak sengaja menekan speaker.

Game of Destiny : Love, Friendship and ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang