*Jiyoon
*Jinkook
*Hoptae
*Namcheol
Cerita ini murni karangan author, momen dan karakter tokoh hanya untuk mempermanis cerita.
Cerita di balik layar Cuti bed rest tahun 2020 silam, saat Yoongi melakukan operasi bahunya.
Sekali lagi ini hanya karanga...
Di kamar Halmoni dan Halaboji, sore baby Jiyoo baru selesai di mandikan Halmoni.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yeobo lihatlah dia senang memakai topi masa kecil Unggie"
"Jiyoonaa suka pakek baju Mama nak?"
"Mama Mama, Papa" protes Halaboji.
"Lah gimana ceritanya yang mengandung, melahirkan menyusui di panggil Papa?"
"Terserah" kesal halaboji.
Jiyoon memainkan mobil kesayangan Mama Gie dulu saat kecil.
"Suka mobilnya nak? Kamu udah di kasih mainan belum sih sama Mama Papa mu hem? Kayak masih bingung mainan. Ini mobil mainan Mama Gie dulu"
"Nggak punya uang apa Si Jimun itu buat beliin mainan?"
"Jimin yeobo, bukan Jimun"
"Halah bantet gitu di belain terus"
Halmoni tertawa, justru membuat Jiyoon ikut tertawa.
"Lihat yeobo, cucumu ikut tertawa mendengar kau menyebut Papa nya bantet. Mungkin kau bisa ajak Jiyoon kerja sama membully menantu bantetmu nanti"
"Idih siapa yang mau punya menantu bantet gitu"
"Ehhh tadi siapa yang bilang udah izinin Unggie nikah sama Jimun?" eomma Min malah ikut-ikutan panggil Jimun.
"Sini main sama Jiyoon"
"Nggak aah"
"Lihatlah itu halabojimu nak, dia tidak mau bermain denganmu. Nanti kalau dia sudah tua jangan bantu dia ke kamar mandi biarkan dia di bantu egonya itu, dasar pak tua keras kepala"
Halaboji melirik Jiyoon, Jiyoon melihat sambil tersenyum memiringkan kepalanya. Sangat menggemaskan benar-benar menggemaskan.
"Udah coba gendong, atau ajak main lah. Pasti sangat menyenangkan"
Halaboji mendekati Jiyoon, memainkan jari gemuk Jiyoon.
"Bicaralah, apa kau bahagia memiliki Papa bantet?"
"Yakkk seperti itu kau bicara dengan bayi? Dasar pak tua tidak tau aturan"
"Aku hanya bertanya padanya"
"Mana dia tau Papa nya bantet atau tidak"
"Dia kan bisa melihat, kenapa dia tidak tau?"
"Dia belum bisa bicara pak tua"
"Ya ajari bicara"
"Kau sebagai kakeknya ajari sana bicara! Hehhh melelahkan sekali memiliki suami seperti mu"
"Yakkk kita menikah sudah lebih 30 tahun, jangan mengeluh selama ini kau bahagia bukan?"
"Aku bahagia karena hartamu bukan karenamu, membuatku darah tinggi setiap hari"
