Algantara Darel 8

15 2 0
                                    

⚠️ STOP PLAGIARISME ⚠️
❗JANGAN LUPA VOTE, KOMEN,FOLLOW❗
❗BACA DOANG TAPI KAGAK VOTE, VOTE AND KOMEN DUNG ❗
.

Siang ini darel hanya diam di kamar dan tidak mood untuk berbicara dengan siapapun. Eakkk dia ngambek gengssss. Sama siapa? Yah sama toh si pendrok sok nyembunyiin padahal udah kelihatan banget dari muka nya tuh anak.

Tok.. Tok..

Ketukan pintu terdengar di pintu kamar darel. Darel yang sedang bermain game nya langsung terhenti dan menuju ke arah pintu untuk membukakan pintu nya itu.

"Bang. Turun, tuh ada teman kamu datang" ucap ucap mommy.

"Siapa mom? " tanya darel.

"Pendro"

"Hmm". Darel langsung turun untuk menuju ruang tamu /ruang tv bersama dengan mommy nya.

Sampai di bawah darel diam saja dan bahkan tidak duduk melainkan berdiri saja sembari menatap wajah pendro dengan tajam namun dingin sedangkan pendro yang merasa dilihat menoleh dan berdiri untuk menuju dekat dengan darel.

"Gw... Mau minta maaf" ucap pendro dengan gugup dan takut.

"Hmm, jangan ngomong disini. Ikut" ucap darel yang langsung pergi keluar rumah untuk menuju taman samping rumah yang diikuti oleh pendro di belakang nya.

"Abang kenapa tuh mom. Ikutin yuk mom, hihihi" ucap Clarence.

"Hei jangan. Hustss, biarkan abang mu yang mengurus sendiri masalah nya. Tunggu selesai aja baru kita tanya langsung. Okeh babygirl mommy" ucap mommy sembari menyubit pipi Clarence dengan pelan nan gemas.

"Hihi, okeh mommy" ucap Clarence sembari memeluk mommy nya.

Sedangkan disisi darel. Kini mereka berdua sudah berada di taman untuk membahas masalah besar ini mungkin sih besar tetapi bagi darel ini besar loh.

"Kenapa?" ucap darel.

"Gw mau minta maaf, gw mau jujur sama lo, benar dugaan lo, gw yang ngelakuin itu di markas lo tanpa seizin lo. Maaf gw minta maaf... Gw.. " ucapan pendro yang terputus karena darel langsung memotong pembicaraan nya.

"Kenapa lo gitu, lo tau kan kalau nafsu buruk lo itu mengakibatkan fatal dan hancur bagi hidup lo dan perempuan itu" ucap darel.

"Dan satu lagi, lo berani bohong beginian sama kita-kita. Padahal di grup kita udah janji ngk akan nyembunyiin sesuatu hal kecil dan besar karena kita keluarga dan sahabat" lanjut darel dengan wajah datar nan dingin.

"Maaf"

"Kata maaf ngk cukup untuk menyelesaikan semua masalah ini, perlu tanggungjawab dan jangan jadi pecundang" ucap darel.

"Iya gw tau. Gw akan tanggungjawab, gw Terima resikonya, gw akan keluar dari kumpulan" ucap darel dengan nada sedih nan bersalah.

"Gw udah maafin lo, lo harus tanggungjawab, tetapi gw sedikit kecewa sama lo"

"Kecewa karena gw bohongin lo kan"

"Hmm ya, dan gw kira lo ngk akan melakukan hal itu ke perempuan manapun. Tetapi.. Lo tega ngelakuin itu karena nafsu buruk lo"

"Pesan gw untuk lo, lo harus tanggungjawab, jangan lari, jangan jadi pecundang, gw udah maafin lo tapi gw perlu bukti lo janji lakukan apa yang gw bilang tadi jangan lari. Dan jangan jadi pecundang"

"Iya gw akan lakuin apa yang lo bilang. Gw benar-benar minta maaf"

"Nasi sudah menjadi bubur tak bisa di ulang kembali kecuali, membuat yang baru atau mulai dari nol kembali" ucap darel.

Algantara Darel {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang