Algantara Darel 16

11 1 0
                                    

⚠️ STOP PLAGIARISME ⚠️
❗JANGAN LUPA VOTE, KOMEN,FOLLOW❗
❗BACA DOANG TAPI KAGAK VOTE, VOTE AND KOMEN DUNG ❗
.

"Udah weh, gw sesak" ucap darel yang kini sudah tidak menangis tetapi sangat terlihat jelas mata sembab nya.

"Ihh lucuk kali lah ketua kita nehh, imut wehh kalau habis nangis" ucap angga.

"Jangankan habis nangis saat nangis tadi aja dia lucuk, ihhh gemeesss, alalalaala tayang danang nangis yah" ucap ucup dengan nada di gemas gemas kan sembari mencubit pipi darel dengan pelan.

"Tau ah, kalian semua nyebelin, masa gw lagi sedih bukannya di bujuk malah di ledekin" ucap darel sembari me manyun manyun kan bibirnya.

"Hehehe, bercyandaaaa, udah ah rel jangan ngambek masih pagi juga" ucap angga.

"Hmm ya"

"Ya udah yok kita habiskan cemilan kita ini" ucap ucup yang langsung menyerang makanan yang ada di meja makan itoh.

'Terimakasih untuk semuanya sahabat ku, Gw harap lo semua tetap bersama gw, karena gw udah nyaman sama kalian karena kita sahabat dan keluarga, tolong jangan tinggalin gw. Dan maaf, gw belum bisa jadi sahabat yang terbaik untuk kalian semua' batin darel yang sedang memperhatikan semua teman-temannya itu yang sedang khidmat melahap cemilan, dan minum dan juga sembari di isi dengan canda dan tawa.

"Algantara Darel" panggil Rendi dengan nada lembut sembari menepuk punggung darel dengan pelan.

Darel yang mendengar dan mendapatkan hal tersebut menoleh kearah tersebut ternyata itu ialah Rendi, yang sedang tersenyum kearah nya dan seolah menanyakan apakah darel baik-baik saja melalui tatapan lembut nan nyamannya itu.

Darel tersenyum karena sifat Rendi dengan nya yang begitu perhatian dan sayang sebagai keluarga dan sahabat dan sembari membalas "iya gw ngk apa, terimakasih untuk semuanya" ucapan tersebut diangguki oleh Rendi dan tak luput dari senyuman yang tenang.

.

Siang tiba kini darel sudah berada dirumah nya, ia sangat bosan dan jenuh, seperti tidak ada yang ingin dilakukan dan bingung mau ngapain hingga ia mengambil keputusan ialah untuk turun ke bawah untuk nonton tv.

"Itu.. " ucap darel sembari melihat seseorang yang duduk di taman dengan seseorang.

"Itu kayaknya bang Frenzy, tapi sama siapa" ucap darel dan langsung mengendap-endap untuk melihat alias mengintip abangnya itu.

"Terimakasih yah bang, udah bantuin adek, sayang abang banyak-banyak" ucap anak yang sepertinya berusia 11 tahun sembari memeluk bang Frenzy dengan nyaman dan lembut.

Frenzy pun tersenyum dan membalas, "iya sama-sama, lain kali jangan nekat yah" sembari mengelus kepala anak itu dengan lembut.

Darel yang melihat itu dari kediaman nya eh maksudnya dari persembunyiannya yaitu di sebuah pohon berukuran sedang yang ada di samping rumahnya itu, sedikit cemburu.

'Abang, bersikap baik dan penuh kasih sayang sama orang lain tapi sama darel?, kenapa ngk' batin darel yang tanpa disadari nya matanya sudah berkaca-kaca.

"Ya udah adek mau pulang dulu yah bang, jumpa lain waktu, terimakasih sekali lagi abang" ucap anak itu sembari melambaikan tangan dan pergi dari sana.

"Hati-hati dek, jumpa lagi" ucap Frenzy dengan lembut dan tak lupa tersenyum.

"Udah pergi tuh bocil?, dasar masuk ke perkarangan rumah orang sembarangan" bawel darel tanpa disadari suaranya terdengar sampai ketempat Frenzy duduk.

"Darel" panggil Frenzy sehingga membuat darel terkejut kuat hingga menjatuhkan bunga kecil dan pecahlah pot bunga tersebut.

Algantara Darel {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang