1. pertemuan

168 61 4
                                    

Keyva terus menyusuri lorong kampusnya, mencari dosen yang kemaren menyuruhnya mengumpulkan lembaran lembaran tugas menyebalkan ini.
"key" terdengar suara seseorang dari belakang memanggilnya, keyva menoleh menatap sekitar lorong itu, tidak ada orang yang ku kenal, batin Keyva.
"aduhh, m-maaf ka" ucap keyva, tubuhnya menabrak seorang pria tinggi berkaos hitam itu. pria itu menatap datar Keyva tanpa sebuah ekspresi dan sepatah kalimat sekalipun, ia meninggalkan Keyva yang mematung di depannya.
"hiss ketemu kulkas jalan gua" ketus Keyva ia langsung pergi kembali ke kelasnya karna tidak menemukan dosen itu.

_

"Dari mana aja woi??" tanya Alena yang melihat Keyva dengan wajah kesal memasuki kelas.
"prof.Chika mana?" tanya Keyva tanpa menjawab pertanyaan Alena
"Ga masuk" ketus Alena karna pertanyaan nya tidak digubris, keyva mengumpat pelan.
"Ga mood banget Lo?" tebak Alena
"iya lah, gw muter-muter lorong kampus nyari tu dosen, malah ketemu kulkas jalan lagi tadi"
celoteh Keyva sambil mendengus sedangkan Alena hanya tertawa
"pulang yuk prof. Chika kan gaada" ajak Alena yang diangguki Keyva.
disepanjang lorong kampus Keyva berasa menjadi seorang anak yang didampingi orang tuanya, Alena dan Arlo dua bucin yang terkenal di kampus in, mereka pacaran sejak awal bangku SMA dan sudah tunangan beberapa Minggu lalu. Arlo termasuk pria populer ntah karena ketampanan atau terlahir dari keluarga kaya.

_

"oiya tadi kulkas siapa key" tanya Alena sambil menyuapkan potongan spaghetti carbonara.
mereka bertiga sedang menikmati makan siang di restoran ikoyi.
"gatau itu loh Asdos nya Bu Rere" ketus keyva sambil memotong steak ayamnya.
Arlo dan Alena saling menatap terkejut
"A-arsen" ucap mereka berdua kompak
"Arlo" panggil seorang pria tinggi berkaos putih
"A-arsen" ucap Arlo dan Alena lagi, mereka menelan ludah, gawat darurat. mereka berusaha tersenyum.
"Nahh ini kulkas nya!!" sambar Keyva menatap sinis pria yang disebut Arsen itu.
Pria itu hanya menatap datar Keyva.
"k-kenalan kuy" suruh Arlo sambil berdeham
"Arsen Adhiyaksa" ucap Arsen mengulurkan tangannya, Keyva memutar bola.
"Atlana Keyva" balas Keyva tanpa membalas uluran tangan Arsen.
"sst ga sopan Lo" ucap Alena pelan
"maaf dingin" sindir Keyva melirik kearah Arsen.
"sok cool" balas Arsen tersenyum mengejek
"Whatever, suka suka gw gausah sewot!" ketus Keyva sinis

-

"gw pulang duluan" ucap Keyva berdiri
"gw antar?" tanya Arsen langsung, Keyva menoleh menatap Arsen dengan wajah tersenyum licik tanpa menjawab tawaran nya.
"sorry Sen" ucap Arlo yang meminta maaf pada sepupu nya karena sikap Keyva
"gapapa lucu" balas Arsen tersenyum, yang membuat Alena nyaris tersedak jus alpukat nya.

_

"Tau ga Lo dibilang lucu oleh ka Arsen" girang Alena di telpon
"so?" balas Keyva datar
"Lo kesambet apa jdi gni" heran Alena, Bingung karna tidak biasanya keyva sesingkat ini dalam berbicara.
"maaf dingin kesambet kulkas" balas Keyva yang membuat Alena tertawa lepas
"kesel banget gue" ketus Keyva, tak lama setelah itu mereka menutup telponnya.
Keyva melanjutkan membaca novelnya black life of a gril, hingga terlelap.

panggilan telpon terus berbunyi ntah berapa kali dari nomor tak dikenal,
"BERISIK" oceh Keyva saat mengangkat telpon itu.
"hm?" suara pria di telpon itu membuat Keyva mendongak, ia bangun dan melihat nomor itu
"Siapa?" tanya Keyva ragu
"Arsen" balas pria itu tenang
"KULKAS NYEBELIN, LO GANGGU TIDUR GW TAU GAK?,KENAPA NELPON NELPON SUKA YA ATAU-"
"iya" potong Arsen cepat
"Hah!?" pekik Keyva yang sepertinya membuat Arsen menjauhkan telpon nya karna suara nyaring keyva
"iya gw suka sama Lo" balas Arsen santai
"Lo juga suka gw kan,hm?" lanjutnya yang membuat Keyva mual nyaris muntah
"hihhh pd banget!!!, Lo serius?" tanya Keyva tak percaya
"gw gapernah main main mencintai Lo key" jawab Arsen yakin
"hiww" ucap keyva meringis, ia langsung mematikan telpon itu.
mending gw mempi dikejar setan dari pada ini, batin keyva yang kembali merebahkan diri.
tok tok tok
bunyi pintu kamar keyva diketuk,
"ya bii, kenapa??" tanya keyva tanpa turun dari kasur nya
"dih bibi bibi" protes seorang gadis cantik ber kaos putih yang membuka pintu dan menatap Sinin keyva, Alena.
"Ka Arsen mau nelpon elo" ucap Alena yang akhirnya merebahkan tubuhnya di samping Keyva.
"udah gw matiin" balas keyva yang membuat Alena menoleh dengan wajah terkejut
"h-hah dia ngomong apa?" tanya Alena yang langsung cepat duduk
"dia bilang suka sama gw" jawab keyva yang ikut duduk
"TERIMA KANN?" pekik Alena girang
"gak lah, bisa flu deket deket kulkas hiss" balas Keyva cepat, Alena mendengus pasrah.
Keyva menarik tangan Alena keluar dari kamarnya dan turun untuk makan.

#

"gimana dok?" tanya Arsen saat dokter itu selesai memeriksanya
"Jangan menyerah, kau pasti sembuh" ucap dokter itu berusaha memberikan semangat, Arsen tersenyum getir
penyakit ini susah sembuh dok, batin Arsen yang langsung pamit pulang dan pergi meninggalkan rumah sakit.
Arsen tampak begitu keren dengan motor ninjanya dan jaket hitam yang membalut tubuhnya, dengan lincah ia membelok-belokakan motornya di jalanan sempit dan gelap, tiba-tiba matanya melihat 4 orang pria telah berdiri menghalangi jalan, preman, batin Arsen. ia mendengus, tubuhnya sedang tidak sehat tapi Arsen tetap turun dari motornya dan melepas helmnya.
"bisa minggir?" tanya Arsen datar menatap keempat preman itu
"hadapilah terlebih dahulu nak, maju!" tantang pria bertato itu, preman itu langsung melayangkan tinjunya kearah Arsen, dengan sigap Arsen menyingkir dan membalasnya dengan tendangan. 3 preman terjatuh tersisa seorang preman tinggi gendut itu, preman itu menyerangnya, Arsen telat menghindar ia terkena tinjuan preman itu, tepi bibirnya berdarah, Arsen meringis, sialan! marahnya ia langsung menghabiskan preman itu.
setelah preman itu kabur Arsen menaiki motornya
"Lo dimana gw habis di keroyok preman" ucap Arsen berbicara pada intercome helmnya
"gw mau datangin Alena dirumah Keyva, kita kerumah Keyva." ucap Arlo
"gw kesana" balas Arsen menancap gas motornya.

_

"Astaga kulkas Lo kenapa" kaget Keyva saat membuka pintu rumahnya ia menatap Arsen yang sudut bibirnya terluka
"kepanasan jadi meleleh gw tadi" balasnya sambil tersenyum
"hih, ayok gw obatin" ucap keyva menarik tangan Arsen keruang tengah, disana sudah ada Alena dan Arlo yang sedang menonton televisi.
"sakit?" tanya keyva yang membersihkan luka disudut bibir Arsen
"sakitan telpon dimatiin kok" balas Arsen meringis, keyva memutar bola matanya, sedangkan Arlo dan Alena hanya menonton keyva dan Arsen sambil sesekali tertawa.
"aw" pekik Arsen kesakitan saat keyva mengobatinya, keyva terkejut, Arsen menarik tangan keyva yang memegang kapas, sekarang jarak wajah mereka sangat dekat. Arsen menatap lekat wajah cantik keyva, Keyva menggunakan piyama berwarna navy dengan rambut dijepit, bulu mata lentiknya, bola mata yang kecoklatan.
you perfect gril. batin Arsen.
Keyva menatap pria didepannya ini.
batang hidung yang sedikit bengkok, mata sipitnya, gemes banget lucu, batin Keyva. beberapa detik kemudian ia tersentak, terkejut, baru menyadari bahwa wajahnya dan Arsen hanya berjarak beberapa senti, tangan Arsen juga memegang pergelangan tangannya.
"ih" desis Keyva sambil melepaskan tangannya.

Seribu burung Origami [Terbit] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang