6. dalam pelukan

52 34 0
                                    

Arsen tersenyum, ia sudah tidak sabar bertemu malaikat cantiknya.
ia melepas helmnya dan berjalan memasuki area kampus.
pandangannya mencari sosok keyva, ia terkejut saat melihat keyva sedang berjalan di lorong bersama seorang pria, Ray?. kagetnya.

-

"Nanti malam free ngga key?" tanya Ray ia berusaha mengimbangi langkah keyva yang cepat.
keyva berhenti ia menatap tajam ke arah Ray, lalu mendengus.
"Gue jalan sama Arsen nanti malam" tajam keyva, ia mengalihkan pandangan dan menangkap sosok pria berkaos hitam.
"Arsen" pekiknya senang, ia berlari kearah Arsen yang tengah berdiri di belakang.
Arsen tersenyum tipis dan mengangkat tangannya,
"gue diliatin cowok Lo" ucap Arsen.
keyva berdecak kesal ia memutar bola matanya,
"cowok gue itu yang sering sleep call gue" balasnya ia menarik tangan Arsen dan menggenggamnya lalu berjalan melewati lorong menuju kelas keyva, Arsen tersenyum ia melepas tangannya yang berada di genggaman keyva, keyva menoleh heran. Arsen menatap gadis cantik didepannya itu lalu menarik nya kedalam pelukan.
keyva terkejut dengan tindakan Arsen, namun ia tersenyum dan membalas pelukan itu.
"gue kangen Lo" ucap Arsen sambil mengelus rambut coklat keyva.
"gue ngga, wle" goda keyva ia melepas pelukannya dan menarik tangan Arsen menuju kelas.

-kelas

Alena tertawa sambil mengusap rambut hitam pekat Arlo, masih setengah jam lagi dospem Alena masuk, dan keyva belum datang juga.
terdengar suara tawa keyva di ujung pintu, seisi kelas menoleh mereka terkejut saat keyva masuk ke kelas dengan seorang pria yang merangkulnya, Arsen.
"wahh itu kan ka Arsen ehh, sama keyva ya?" bisik seorang wanita
"gila ka Arsen eh" kaget beberapa mahasiswa lainya.
keyva mendengus dan menatap Arsen,
"Lo siapa sih terkenal banget keknya" ketus keyva.
"Cowok keyva" jawab Arsen sambil mengacak-acak rambut keyva.
mereka berjalan ke meja Alena dan Arlo.
"dah balik bre?" tanya Arlo tersenyum.
Arsen mengangguk tersenyum.
"okei, gue harus ke kelas gue tinggal ya" pamit Arsen pada keyva yang tersenyum mengangguk. hati keyva seolah sudah penuh tidak ada ruang lagi untuk pria manapun, hanya untuk Arsen, batinnya.
"Bau bau pacaran nih" goda Alena, sedangkan keyva menggeleng cepat sambil tersenyum.

--

Arsen berjalan keluar kelas keyva dan pergi menuju kelasnya.

-

Ray menatap datar Arsen saat mereka berpapasan, Arsen hanya tersenyum.
Ray, pria yang berusaha mendekati keyva.
Arsen tertawa sendiri melihat Ray yang menatapnya sinis

--

"tadi cowok Lo ngeliatin gue sinis, jadi takut gue" ejek Arsen saat mereka berada di cafe menikmati makan siang.
Alena dan Arlo bingung mereka menatap keyva yang menatap sinis Arsen.
"Harusnya Lo yang sinisin dia" ketus keyva, Arsen hanya tertawa kecil.
"makan malam nanti Lo free kan?" tanya Arsen
"Gas double date" seru Arlo
" lain kali aja, gue mau jalan sama keyva doang" tolak Arsen, Arlo hanya mengangkat bahu menurut.
"iyaa gue free" jawab keyva
"gue jemput jam 7" balas Arsen yang diangguki keyva, Alena dan Arlo hanya tersenyum melihat keduanya.
misi hampir selesai tinggal nunggu Arsen konfes, batin Alena senang.

--

jam masih menunjukkan pukul 17:22.
Arsen menatap isi lemari pakaiannya dengan kerutan alis, malam ini dia harus keliatan sempurna dimata keyva, harus.
ia trus menatap susunan pakainya yang tertata rapi.
ide muncul di benak Arsen, ia mengambil handphone di kasurnya dan memencet tombol telpon pada nomor keyva.
Arsen dibuat senang saat deringan pertama telponnya sudah diangkat.
"kenala Lo kangen?" ketus keyva
"sayangnya iya" balas Arsen tersenyum sendiri, ia merebahkan tubuhnya di kasur berwarna abu-abu.
terdengar suara tawa keyva, "gue bingung pake baju apa" ucap keyva.

-

keyva memegang handphonenya sambil tersenyum dan duduk bersila di atas kasur putihnya.

-

"gue juga nih, menurut Lo bagus warna apa?" tanya Arsen
"Milo"
"eh jangan"
"gimana Sage aja"
"eh ngga" keyva trus menguasai telpon ia tidak membiarkan Arsen menyahut.
terdengar suara tawa Arsen
"Jadi kita mau pake warna apa? Milo, Sage? atau warna warni aja?" tanya Arsen.
keyva mendengus "coksu deh" ucapnya
"okei deal coksu" sahut Arsen
"gak gak hitam aja" tolak keyva,
"okei okei" balas Arsen.

setelah deal untuk warna baju, mereka menutup telponnya, Arsen tersenyum senang ia tidak sabar, ini dinner pertamanya dan keyva adalah gadis pertama yang membuatnya jatuh cinta dan akan gue pastiin keyva gadis satu-satunya yang gue cintai, batin Arsen.

--

18:59.

keyva membuka pintu pagarnya dan sudah melihat Arsen dan motornya sudah menunggu nya.
--
Arsen tak mengedipkan matanya ia terpukau melihat keyva dengan gaun hitamnya dan rambut yang di gerai di temani tas hitam simple nya, namun ia terlihat begitu cantik dengan pakainya.
"cantik" gumam Arsen.
beberapa detik kemudian
"aduh" Keyva menyentil dahinya, keyva tertawa kecil dan langsung menaiki motor CBR hitam Arsen.

-----          

Seribu burung Origami [Terbit] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang