Jevran. Arsen mengenal pria itu.
Pria itu tersenyum menatap Arsen, Arsen membalas senyumannya. Ia menghela nafas, pria itu, Jevran. Pria yang bermain gelembung air di taman beberapa hari lalu, pria yang bisa mencuri perhatian Keyva. Pria itu satu SMU denganya namun saat menaiki kelas 2, Arsen pindah ke London, dan, bertemu kembali di universitas Cambridge, di Inggris.
Keyva melambaikan tangannya dan tersenyum manis menatap Arsen, Arsen gelagapan, ternyata Keyva sudah masuk dikelasnya."Arsen kan?" Tanya pria itu menghampirinya.
"Iya, Lo Jevran teman SMU gue" Jawab Arsen berusaha tersenyum. Jevran pria yang baik, ia pantas mendapatkan cinta Keyva.
"Gue masuk dulu" Ucap Jevran pamit memasuki kelasnya. Arsen tersenyum hambar,
"Yahh besok gue mati" Gumamnya sambil tertawa kecil."Heii, Mau langsung pulang?" Sapa Alena girang saat mereka berempat bertemu di parkiran kampus.
"haii, gak tau nih, jalan aja yok" Usul Keyva yang langsung disetujui ketiganya.Siang itu mereka pergi ke St Thomas hospital
untuk menemani Arsen check up.
"Gunakan waktu emas ini sebaik-baiknya, Sen" Ucap Dokter Billy tersenyum kecil. Arsen mengangguk tersenyum dan pamit pulang.
"Jadi?" Tanya Arlo saat Arsen keluar ruangan
"Jadi matinya besok"
"Mbah mu"
"Mbah lo juga kali"
Arlo berdecak sebal, memang benar dan memang salah juga ia mengatakan mbah mu,
karna Mbah Arsen Mbah nya pula. Arlo menggeleng kecil, mengalah.
Keyva dan Alena saling bertukar pandangan bergedik ngeri dengan candaan mereka.
"Ayok jalan sebelum gue mati" Ajak Arsen merangkul pundak gadisnya.
Arlo kembali menggeleng dan langsung menggenggam tangan Alena.Masa double date di rumah sakit?
Cowoknya ganteng ganteng ya..
Siapa yang mereka jenguk?
Apaan nge date kesini..Banyak perawat perawat yang mengomentari mereka berempat, Keyva menahan tawanya mendengar berbagai macam omongan orang-orang itu.
Akhirnya mereka berkumpul di rumah Alena, Orang tua Alena sedang tidak ada dirumah. Arlo dan Arsen duduk di sofa ruang tengah dan menyalakan Televisi, sedangkan Keyva dan Alena pergi ke dapur membuat beberapa cemilan dan minuman.
"Gue harap umur Lo lebih lama lagi, Sen" Ucap Arlo menatap sepupunya itu dengan wajah murung. Arsen mendengus dan tertawa kecil.
"Lo takut kangen gue ya" Goda Arsen
"Amit-amit cabang babu deh" Balas Arlo menatap sinis Arsen.
"Kasian Keyva" lanjut Arlo yang membuat raut wajah Arsen berubah, Arsen menunduk menautkan jemarinya dan berdeham.
"Ada Jevran" Ucap Arsen menatap Arlo.
"Jevran?" Bingung Arlo. Arsen mengangguk.
"Lo ingat sebelum gue sama Keyva pacaran kita pernah ngumpul bareng di perpustakaan?"
Arlo mengangguk ingat.
"Waktu itu Keyva pernah bilang dia mengidolakan seseorang dan nama pria itu Jevran" Lanjut Arsen. Arlo terdiam berusaha mengingat-ingat kembali kejadian itu, dan akhirnya ia mengangguk, ingat.
"Gue ketemu Jevran" Arlo tersentak terkejut.
"Idola Keyva?" tanya Arlo hati-hati
"mybe"
"Ngomongin apasih serius amat, nih jus alpukat dan cookies coklat" Ucap Keyva yang membawa nampan berisi jus dan stoples cookies itu.
Arlo berdeham, Arsen terlihat kaku dan akhirnya ia berusaha tersenyum.
Mereka menikmati cookies dan jus alpukat itu sambil menonton drama Korea terbaru."Udah sore gue pulang dulu ya" Pamit Keyva pada sahabatnya itu, Alena mengangguk dan tersenyum. Arsen mengekori Keyva yang berjalan keluar dari rumah Alena.
Arsen memakai kan helm Keyva, Keyva tersenyum manis menatap Arsen. Sedangkan Arlo hanya mendengus dan menggeleng,
"Duluan gue" Ucap Arlo menatap Arsen, lalu ia melambaikan tangannya pada Alena yang tengah berdiri di depan pintu.
"Bye Len" Seru Keyva sambil memeluk tubuh Arsen. Ia akan menggunakan waktu yang singkat ini sebaik mungkin untuk bersama Arsen, Besok hari terakhirnya."Dada bocil" Ucap Arsen mencubit pipi gadisnya begitu Keyva turun dari motor. Keyva menepis tangan Arsen yang mencubit pipinya.
"Ck, sakit ih" Kesal Keyva menatap tajam Arsen, Arsen tertawa kecil dan tersenyum manis menatap Keyva.
"Dah, sana masuk, besok gue jemput jam 9" Ucap Arsen yang diangguki Keyva. Keyva melambaikan tangannya pada Arsen. Ia masuk ke dalam rumahnya dan melihat kedua orang tuanya tengah bersantai di ruang tengah.
"Ciee" Goda Papa Keyva begitu melihat putri semata wayangnya yang ceria itu memasuki rumah. Keyva hanya menatap orang tuanya dengan sengiran di bibirnya. Ia pergi ke kamarnya dengan tergesa-gesa.
"ini dia"
"989" Pekiknya, dengan cepat ia mengambil kertas berwarna itu dan membentuknya menjadi burung.
Pukul 4 sore, Keyva memutuskan untuk mandi membersihkan dirinya.
Setelah mandi, ia keluar dari kamarnya menuruni tangga dengan kardus hitam berisi ratusan burung origami dan kertas origami yang belum terbentuk, ia membawanya ke ruang tengah, berniat untuk menonton drama Korea sambil membentuk origami itu.
"Itu apa Keyva?" Heran Mama Keyva saat melihat putrinya yang menonton TV dengan tangannya yang membentuk kertas berwarna itu menjadi burung.
"Tugas" jawab Keyva asal, matanya tak beralih, ini drama favoritnya, true beauty.
Mama Keyva hanya menggeleng dan membiarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu burung Origami [Terbit] ✓
Non-FictionKeyva adalah gadis cantik yang periang dengan sahabatnya Alena mereka berkuliah di universitas of Cambridge, keyva adalah gadis yang tak mengenal kata cinta dan romantis romantis namun di awal semester 7 nya ia disukai oleh Asdos, Arsen Adhiyaksa ya...