mereka bergabung menonton televisi bersama dengan cemilan cemilan ringan,
"ganti kek horor aja" pinta Arsen, mereka bertiga menurut dan mengganti siaran TV itu
"ini nih saranjana" pekik Arlo girang, sedangkan Keyva dan Alena menelan ludah. mereka saling menatap, ini film hantu lagi, gatau apa kalo gw takut. batin Keyva ia memejamkan matanya berusaha keras untuk berani menontonnya, film dimulai suara suara itu sudah bisa membuat Keyva terkejut. Arsen menatap Keyva usil, ia duduk disebelah Keyva.
jump scare. Keyva memeluk tangan Arsen, menutupi wajahnya dengan lengan Arsen. Arsen tersenyum senang ia mengelus rambut coklat Keyva,
"hantunya ga keluar kok key" ejek Arsen sambil trus mengelus rambut Keyva.
Keyva melotot, melepaskan tangan Arsen dan menyilangkan tangannya di depan dada, kesal.
sedangkan Alena dan Arlo hanya tertawa kecil melihat tingkah keduanya.
pukul menunjuk pukul 22.00 mereka masih menonton film itu,
"gw balik ya udah malem, kalian juga harus istirahat" ucap Arlo berdiri yang diikuti Arsen.
"bye bocil" pamit Arsen menatap Keyva yang memutar bola matanya dan naik ke atas tanpa menjawab, Arsen tetap menunggu keyva untuk menoleh kembali.
"hati-hati" ucap Keyva dengan senyuman sambil melihat ke lantai bawah, Arsen berada di dekat pintu, Arsen tersenyum mengangguk dan menutup pintu rumah Keyva._
pukul sudah menunjukkan pukul 00.25. Alena terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya, berbeda dengan Keyva yang masih bangun, ia memeluk sendiri tubuhnya dengan balutan selimut, cuaca mendukung nya untuk takut dan menangis. sejak pukul 23.00 tadi listrik padam di tambah hujan deras dan petir sesekali menyambar, Keyva menangis pelan " kalo ada hantu tadi gimana" rengek nya, ia mengambil handphone di meja samping ranjangnya, membuka sosmed berusaha menghibur diri untuk tidak takut.
tiba tiba Arsen menelpon nya, keyva mengangkat telpon itu, ia menempelkan handphone nya ke telinga nya.
"kenapa belum tidur Lo ketakutan ya?" tanya Arsen langsung.
keyva mengumpat pelan, masa gw harus jawab iya?. batin Keyva.
"iya" jawab Keyva pendek
"yaudah tidur cepat udah malam, biar ga takut telpon nya jangan dimatiin" ucap Arsen
diam diam Keyva tersenyum bersyukur.
beberapa menit kemudian Keyva terlelap.
tidak ada suara. Arsen tetap membiarkan telpon itu berlangsung tanpa mematikannya, meski tau gadis itu pasti sudah tertidur.
malam ini adalah malam terindah bersama Keyva, the most beautiful night. batin Arsen
_Alena bangun saat jam dikamar Keyva menunjukkan pukul 06.25 , ia melihat Keyva yang masih tidur, dengan handphone disamping bantalnya?. Alena meraih handphone Keyva.
"what?, sleep call" ucap Alena terkejut.
"Arsen?" panggil Alena
"ya Len?, mana Keyva?" jawab Arsen yang ternyata sudah bangun.
"masih tidur, kalian sleep call?" ragu Alena
"iya, tolong chargerin hp Keyva ya" ucap Arsen, belum sempat Alena menjawab Arsen sudah mematikan telpon nya.
_08.27
mereka sarapan dengan roti bakar keju dan teh hangat."Ayo dah siap belum?" teriak Alena dari teras rumah Keyva
"bentar" balas Keyva. mereka akan ke kampus karna ada kelas dengan prof.Chika-
hampir telat, batin keyva saat ia duduk di kursinya dan prof.Chika sudah berdiri didepan pintu. setengah jam sudah kelas belum berakhir juga. membosankan, batin Keyva. ia menopang dagunya dengan telapak tangannya.
sejak kapan ada Arsen di sini?, gak masalah sih, Keyva tersenyum menatap Arsen, ia masih mengingat kejadian semalam, mengobati luka Arsen, nonton film horor bersama, itu seperti double date sederhana, Arsen menelponnya hingga ia tertidur, itu seperti sleep call. ia tersenyum sendiri memikirkan itu.
"Keyva, Keyva!" panggil prof Chika sedikit emosi
"i-iya prof?" sahut Keyva terkejut, kenapa gaada Arsen. batinnya, ia baru menyadari sedari tadi ia hanya melamun dan parahnya lagi melamun kan Arsen.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya prof Chika kembali menulis.
Keyva mendengus memilih untuk tidak menjawab.
_"Mikirin apa Lo tadi?" tanya Alena. sekarang mereka berempat berada di perpustakaan daerah. keyva melirik kearah Arsen, ga mungkin gw jujur kalo mikirin dia kan?. batin Keyva.
"Cowok gw Jevran" jawab Keyva asal. Arlo dan Alena kompak menatap Arsen, sedangkan Arsen sendiri menatap Keyva dengan sorot mata kecewa, ia langsung cepat-cepat mengalihkan perhatian pada buku ditangannya.
Arlo menatap kasihan sepupunya.
Keyva menatap Alena, Alena hanya menggeleng tak percaya rautnya seperti menyalahkan dirinya, tunggu menyalakan gw?, apa salah gue?. tanya Keyva sendiri.
"Jevran itu idola gue" jelas Keyva yang membuat Arsen sedikit lega begitu juga Alena dan Arlo.
ck,kepala gw sakit banget, keluh Arsen dalam batinnya.
"gw pulang duluan ya" pamit Arsen langsung berdiri
"cepet amat?" tanya Arlo langsung
"gw gak enak badan" jawab Arsen mengambil ranselnya. Keyva menoleh ke arah Arsen, wajahnya pucat.
"hati-hati yaaa Sen jangan lupa minum obat" ucap Keyva sambil tersenyum, Arsen menoleh ia mengangguk tanpa membalas senyuman Keyva. yang membuat Keyva sedikit kecewa.
Keyva menatap tempat duduk Arsen tadi,
dia kecewakan sama gue?, em dia sakit apa ya? . batin Keyva.
"gw pulang duluan bye" pamit Keyva tanpa menunggu jawaban dari Alena dan Arlo.
ia menancap gas mobil nya,
itukan motor ninja Arsen?, kok di parkiran rumah sakit sih?. heran Keyva, ia membuang pikirannya itu mungkin hanya kebetulan motornya mirip._
keyva terus mencoba menelpon nomor Arsen, sama saja tidak diangkat, ia trus mondar-mandir di samping kasurnya.
pintu kamarnya terbuka
"ngapain mondar mandir?" tanya Alena bingung.
telpon Keyva berbunyi, "arsen" pekiknya senang.
"halo key?, Arsen dirumah sakit St Thomas hospital" suara dari telpon yang membuat Keyva terkejut dan langsung menarik tangan Alena keluar dari kamarnya.
Keyva menancap gas mobilnya dan berhenti di depan toko buah.
setelah membeli beberapa buah-buahan Keyva langsung bergegas memasuki mobilnya menuju rumah sakit.-
Keyva memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit yang lumayan ramai itu
-
"Keyva mau kesini" ucap Arlo mengembalikan ponsel Arsen, Arsen hanya tersenyum getir berharap hidupnya lebih lama lagi.
pintu terbuka, terlihat Keyva dengan baju blus putihnya membawa keranjang berisi buah dan segera menghampiri dirinya.
"ngapain repot-repot" ucap Arsen menatap Keyva. Arlo dan Alena keluar dari ruang rawat Arsen meningkatkan keduanya.
Keyva mendengus " Lo harus makan buah, biar sehat" balas Keyva sambil memotong buah apel itu dan menaruhnya ke dalam piring.
"ga perlu key, ngeliat Lo aja udah buat gw sehat" ucap Arsen tersenyum senang.
Keyva menoleh dan menggeleng tak percaya.
"kalo bohong pantat Lo kelap kelip" sindir Keyva, Arsen tertawa
"gue serius key ga becanda apa lagi bohong, kehadiran Lo adalah semangat gue" jawab Arsen yakin.
Keyva menyodorkan piring itu pada Arsen. Arsen menggeleng menolak memakan buah itu,
Keyva berdecak kesal ia menyuapkan sepotong apel pada Arsen yang tersenyum lebar.
"Manja" sindir Keyva
Arsen tetap tersenyum manis sambil mengunyah apel itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu burung Origami [Terbit] ✓
Non-FictionKeyva adalah gadis cantik yang periang dengan sahabatnya Alena mereka berkuliah di universitas of Cambridge, keyva adalah gadis yang tak mengenal kata cinta dan romantis romantis namun di awal semester 7 nya ia disukai oleh Asdos, Arsen Adhiyaksa ya...