3

11.5K 811 9
                                    

Nevin tersenyum tulus, ia memeluk Adriel. Penantian enam tahun akhirnya tiba, malaikat yang mereka nantikan akhirnya datang. Nevin merasa ini mimpi, ia memeluk Adriel erat. Tak percaya tapi saat melihat keterangan dokter jika ia positif hamil tujuh minggu itu benar-benar nyata.

"Terima kasih," bisik Adriel.

"Jika ini mimpi jangan bangunkan aku," balas Nevin.

Adriel melepas pelukannya, menangkup kedua pipi Nevin memberikan kecupan manis diwajah si omega yang berderai air mata.

"Enam tahun, akhirnya kita akan memiliki malaikat." Nevin kembali memeluk Adriel. Dokter yang melihat keduanya merasa ikut terharu, tentu saja selama ini ia sendiri yang menemani pasangan ini bahkan ia menjadi dokter pembingbing program kehamilan Nevin.

"Saya turut bahagia, akhirnya perjuangan kita berhasil. Selama enam tahun ini Anda banyak berjuang Tuan, saya harap Tuan Adriel dan Nevin bekerja sama untuk menjaga malaikat yang sudah hadir," jelas dokter July.

Nevin dan Adriel kembali memfokuskan diri pada penjelasan july, ia tak lupa berterima kasih pada sang dokter yang turut membantu. July menjelaskan dan memberikan beberapa saran untuk Nevin lakukan. Nevin dan Adriel mengangguk mengerti.

"Terima kasih dok, kami pamit pulang." Adriel beranjak begitupun dengan Nevin.

"Ya, sekali lagi selamat dan jaga kesehatan jangan terlalu lelah juga Tuan Nevin, mohon lebih diperhatikan lagi Tuan Adriel," ucap July.

Setelahnya pasangan itu keluar dari ruangan dengan senyum bahagia, Adriel saking semangatnya langsung memberikan kabar bahagia ini di grup chatt keluarga, tentu saja mendapat respon tak kalah heboh dan bahagia, George langsung menyuruh pulang ke rumahnya karena ibunya akan masak besar.

Nevin mengelus perutnya, selain mendapat malaikat ia juga mendapat mertuanya kembali setelah sekian lama ia dijauhi dan selalu mendapat cibiran.

______

Di sinilah Nevin berada di rumah sang mertua di sambut dengan penuh bahagia, George sampai akan mengadakan acara amal besok bentuk atas perayaan kehamilannya.

"Selamat ya, akhirnya setelah sekian lama kami menunggu. Terima kasih menantu," ucap Lora sang ibu mertua.

"Terima kasih bu," sahut Nevin yang dibalas senyuman Lora.

Semua orang merasa ikut senang selain karena kehamilan Nevin tapi karena acara-acara dan hadiah yang George berikan pada para sepupu dan saudar yang lain. Nancy yang dulu ikut serta mencecar Nevin-pun ikut senang.

"Aku minta maaf atas perkataanku selama ini, kakak jangan membenciku," tutur gadis itu, Nevin hanya tersenyum menanggapinya karena ia pikir wajar saja jika Nancy selalu mengatakan hal buruk, ia masih gadis sekolah kejuruan.

"Tentu saja tapi jangan pernah mengatakan hal buruk pada orang lain, aku tak mengapa." Nevin berkata tulus, hari ini banyak hal yang berubah.

Drttt ... drrrt ... drtt ..

Nevin menjauh dari kumpulan orang-orang untuk mengangkat telepon, ia tersenyum saat mengangkat telepon dari Gery.

"Hallo! Ya Tuhan Nev, apa yang kau katakan benar dipesan tadi? Maaf baru menghubungimu aku baru memegang ponsel,"

"Ya, aku juga awalnya tak percaya. Tapi Ger, ini benar-benar terjadi." Nevin menyahut antusias.

"Tak sabarnya menjadi paman, aku akan menabung dari sekarang. Aku yang akan memberikan hadiah pertama untuk si kecil nanti."

Mendengar itu Nevin terkekeh, menurutnya Gery terlalu berlebihan tapi ia sungguh senang dengan antusias Gery pada anaknya.

"Ger, nanti malam datang ke rumah ibu mertuaku ya ... ada acara besar di sini, jadi datanglah. Aku tak mau jika tak ada kau," ucap Nevin.

"Tunggu aku, aku pasti datang. Baiklah Nevin sayang, sampai sini dulu. Bosku akan mengomel jika terus bermain ponsel."

Setelah itu sambungan terputus. Nevin memang memberi tahu semua kenalannya soal kehamilan ini, terutama keluarganya di China yang sampai akan datang hanya sekedar untuk merayakan kabar ini. Benar kata Gery, ia sangat beruntung dan saat ini ia merasa menjadi manusia paling beruntung dikelilingi banyak orang yang menyayanginya. Baba dan mama yang selalu antusias terhadapnya, mertua yang kembali menyayanginya dan jangan lupakan Adriel yang selalu menjadi garda terdepan pembelanya.

"Terima kasih, sudah menjadikan aku manusia paling beruntung. Tolong teruslah seperti ini, maaf jika aku terlalu banyak meminta," tutur Nevin.




married [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang