"Menangislah, aku tampung air matamu. Siapa tahu mengeluarkan mutiara," ucap Zio main-main. Ia membiarkan Nevin yang masih menangis tersendat-sendat, terlihat menyedihkan mengingatkannya pada dirinya yang sama hancurnya. Jika ada yang mengatakan Nevin berlebihan sampai menangis, Zio siap merobek mulut sialan itu. Tak semua air mata itu artinya lemah.
Siapa yang akan baik-baik saja saat dikhianati? Zio tak tahu apapun permasalahan Nevin, ia hanya tahu jika alpha si empu berselingkuh itu saja. Ia bukanlah orang yang pandai memberi saran tapi mungkin ia bisa menjadi pendengar baik, itupun jika Nevin mau bercerita padanya.
"Apa kau sangat mencintainya?" pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut si bodoh, Zio.
"Kau tahu? ... omega itu sahabatku, sahabatku dari kecil ... aku menyayanginya seperti sodara, tapi dia ... "
"Hah rendahan, berhenti menyebutnya sahabat sialan. Sahabat mana yang merebut milik orang lain," sela Zio, ia bukan orang yang sabaran macam Nevin. Ia menyesal tak menumpahkan mie pedas pada wajah omega tadi.
"Aku menikah dengannya sudah tujuh tahun, apa dia bosan padaku?" Nevin mendongak dengan wajah sembap.
Zio mendengus. "Jika bosan perbaiki suasananya bukan mengganti orangnya, kau tahu Tuan owner, kesalahan yang tak bisa dimaafkan adalah pengkhianatan," ucapnya, menelaah masa-masa dimana ia memergoki mantan kekasihnya yang tengah bercinta dengan omega lain, ya alpha memang makhluk menyebalkan di dunia, selanjutnya lebih baik menjalin kasih dengan beta.
"Aku sangat mencintainya dan aku sangat menyayangi Gery, bagaimana bisa mereka tega padaku," tutur Nevin.
Zio tak menyahut, ia mematik korek pada rokok yang diapit jari lentiknya. Ya, Zio seorang perokok. Asap menguar, dari belah bibirnya.
"Ingin pulang atau menginap dirumahku?" ucap Zio.
Nevin tampak menimang penawaran Zio, apa Zio dapat dipercaya? Ia baru bertemu dengan omega ini, jangankan orang baru orang yang bersahabat dengannya saja berkhianat, mengingat itu air mata Nevin kembali mengalir. Di antara banyaknya omega dan beta kenapa Adriel harus bermain api dengan sahabatnya?
"Saranku, pulanglah dan selesaikan segalanya. Simpan nomerku, aku bukan orang baik tapi jika kau membutuhkanku untuk menguliti mereka, kau hubungi aku." Zio menyempilkan note yang sengaja ia tulis nomernya ke dalam saku Nevin.
_______
Rumah besar itu tampak sepi, Nevin berjalan lunglai masuk ke dalam rumah. Di sana dapat ia lihat ada Adriel yang langsung menghampirinya dan Gery yang tengah duduk di sofa dengan tenang.
"Kau kemana saja?" Adriel bertanya khawatir.
"Kupikir kau sudah tak peduli padaku," sahut Nevin datar. Ia melirik Gery yang tampak tak merasa bersalah padanya, apa itu benar sahabatnya? Ia berubah atau memang topengnya baru terbuka?
"Duduklah aku akan jelaskan semuanya," ucap Adriel.
Nevin menyeret kakinya, duduk dihadapan Adriel dan Gery. Dihadapan dua orang yang berhasil menghancurkannya hari ini.
"Aku minta maaf, aku tahu aku salah. Nev, aku terpaksa sangat terpaksa semua terjadi bukan dari kendaliku. Aku sangat mencintaimu, kumohon jangan menangis," tutur Adriel.
Nevin diam, membiarkan Adriel menjelaskan segalanya dari awal mula semuanya terjadi. Adriel mengatakan segalanya tak ada yang ia tambahi atau kurangi. Nevin melirik Gery yang menatapnya juga, Gery menatapnya dingin seolah ialah penjahat dalam hidup omega itu.
"Lalu kenapa kau melakukan ini Ger?" ucap Nevin setelah mendengar segalanya.
"Kau pikir aku mau? Aku juga ingin meninggalkan Adriel setelah malam itu, tapi Adriel belum mengatakan alasan ini kan?" tutur Gery.
Nevin meremas celananya, berharap apa yang ia pikirkan bukanlah kebenaran.
Gery menyodorkan amplop cap rumah sakit.
"Baca lah, ini alasan aku tak mau melapaskan Adriel," ucap Gery. Senjata yang dapat mengalahkan Nevin.
Dengan bergetar Nevin membuka amplop itu, dibaca setiap rentetan yang tertera di sana. Air mata luruh kembali, ia yang tujuh tahun menunggu kehadiran seorang anak tapi mengapa orang lain yang mengandung benih alphanya? Nevin meremas kertas itu, sudah tak tersisa hatinya hancur. Apa yang ia takutkan sudah terjadi, Gery hamil anak Adriel. Menyedihkan, ia yang sudah tujuh tahun ini belum juga di karuniai anak, bahkan saat sudah dititipkan ia harus kehilangannya kembali dan itu karena menyelamatkan sahabatnya, sahabat yang saat ini hamil anak alphanya. Ditusuk pisau sepertinya tak begitu buruk dibanding dikhianati orang paling dekat.
"Kau hamil ... " ucapnya menyendu, Nevin menunduk dengan isak tangis menyedihkan.
"Sayang ... kumohon, aku akan melakukan yang terbaik untuk kita. Aku mencintaimu, kau tahu itu." Adriel berlutut dihadapan Nevin.
"Dari banyaknya omega dan beta kenapa harus Gery?" Nevin mendongak, "Ger, aku sudah menganggapmu sodaraku. Aku selalu memikirkanmu, apapun itu. Jika aku bahagia kau juga harus bahagia tapi bukan berarti dengan merebut Adriel juga," sambung Nevin menatap Gery kecewa.
"Sebenarnya apa salahku?" sambung Nevin dibarengi isakan. Persetan di anggap omega lemah, ia tak pernah mengaku omega kuat, hanya orang tak waras yang baik-baik saja saat sahabat dan alphamu berkhianat.
Nevin merasa gagal dalam segala hal, ia omega cacat sejak awal seharusnya ia tak banyak berharap.
"Aku omega cacat tapi aku tak pernah meminta seperti ini. Segalanya aku lakukan, apa karena aku susah hamil kau mengkhianatiku?" Nevin beralih pada Adriel yang sama hancur dengannya, kedua mata Adriel memerah tak tahan melihat Nevin yang begitu terluka.
"Kemarin tujuh tahun anniversary kita. Kupikir kita tak bisa merayakannya tahun depan, aku tak bisa Riel ... "
Adriel menggeleng. "Tidak ... tidak sayang, aku memilihmu. Ini hanya kecelakaan, aku akan bertanggung jawab pada anak Gery tapi tidak dengan menikahinya, hanya kau pasangannya."
Nevin tersenyum nanar, melihat Adriel yang menggenggam tangannya. Genggaman ini sudah terasa dingin tak lagi sama.
"Aku tak mau kehilanganmu," sambung Adriel.
"Lalu bagaimana dengan Gery, dia juga ingin bersamamu," sahut Nevin. Dalam hati ia meraung keras merasa takdir begitu kejam.
Lihat, bagaimana Gery duduk tenang tanpa merasa bersalah. Bahkan tak ada kata maaf dari omega itu, Gery benar-benar berniat bersaing dengannya.
"Aku mau ke China," cetus Nevin tiba-tiba.
Adriel berdiri tak terima, tak akan ia biarkan Nevin kemana-mana, jika Nevin ke China sudah dipastikan omega ini mengadu pada ayahnya dan tentu akan membuat masalah ini semakin rumit.
"Tidak ada! Kau akan tetap di sini!" Adriel berucap tegas tak ingin dibantah, mengeluarkan feromon dominannya menekan sang omega. Bukan hanya Nevin yang merasa sesak akan feromon ini melainkan Gery juga, tapi ia seolah abai. Adriel hanya memikirkan Nevin yang tak akan ia biarkan pergi.
___
Double up
KAMU SEDANG MEMBACA
married [END]
RomanceCover by @ak_v_0 Sc ; pinterest Pernikahan yang didayung selama enam tahun, hubungan yang dibangun penuh cinta hancur saat ada badai besar menerjang. dia yang dulu mencintaiku dengan tulus, kini berubah seiring berjalannya waktu terlebih perkataan d...