Terkadang apa yang terjadi tak sejalan dengan apa yang direncanakan. Halton benar-benar di ambang kehancuran, dua keturunannya tiada begitu saja.
Ini genap satu bulan dari kejadian itu, tapi Fazil belum juga ditemukan. Lora yang notabene mendambakan Fazil jauh dari sebelum bocah itu hadir, semakin tak stabil. George sampai kewalahan dengan Lora yang berontak, omega itu terguncang. Mental Lora sedikit terganggu, wanita itu tak pernah berhenti meraung dan meracau di setiap malam. Nasib malang Halton terjadi tahun ini, Lora depresi dan menantu kedua mereka ditangkap polisi, dihukum pidana atas tindakannya. Gery berakhir dalam sel penjara atas tindakan dalang pelenyapan Roy Gelwin, kasus itu dibuka kembali oleh pihak keluarga Nevin berakhir Gery ditangkap karena bukti yang kuat terlebih supir truck waktu itu mengaku dibayar Gery. Semua kehidupan yang Gery dambakan hancur begitu saja. Bukan hanya kehilangan Fazil dan Adriel ia juga kehilangan kebebasannya.
Berbeda dengan omega di sana, Nevin sudah mulai pulih ia sudah bisa berjalan kembali. Saat bangun pria itu susah berjalan karena otot kakinya yang kaku.
Nevin tak banyak bertanya soal bagaimana Adriel bisa datang ke sini, ia memilih abai. Nevin lebih memperhatikan Garfie yang sudah kembali seminggu yang lalu, Nevin tak ditemani Garfie saja selama seminggu ini tapi ada Fazil, ya anak Gery. Bohong jika Nevin tak sedikit merasa canggung atau sedikit mengganjal, dulu pernikahannya hancur karena Gery mengandung Fazil. Akan terdengar munafik jika Nevin bisa bersikap biasa saja. Hanya saja Nevin tetap berusaha menerima semuanya, ia mungkin sudah memisahkan Fazil dan Gery, tapi setidaknya Nevin akan berusaha menyayangi bocah itu sama halnya ia menyayangi Garfie. Awalnya berat tapi ini risikonya dan lagi Fazil tak ada hubungannya dengan masalah ini.
"Papa kenapa melamun?" Garfie menyentuh wajah halus si empu.
"Tidak, papa hanya menyayangkan waktu tujuh tahun ini. Melewatkan perkembangan putra papa ini." Nevin mencubit pipi Garfie.
Di sudut ruangan, Fazil melihat itu. Ia merindukan papanya, bagaimana kabar papanya? Apa dia tidak mencari dirinya?
Nevin yang sadar akan kehadiran Fazil, ia turun dari ranjangnya. Nevin mensejajarkan tingginya dengan Fazil, seharusnya ia tak memisahkan anak dan ibunya tapi akan tak adil jika penjahat seperti Gery masih berkeliaran.
"Kau bisa memanggilku papa," ucap Nevin.
Fazil menggeleng. "Kau bukan papaku," ucapnya.
Nevin menghela napas, Fazil hanyalah korban ia harus banyak bersabar. Anak kecil tak akan mengerti, tapi pelan-pelan Nevin akan memberi pengertian pada Fazil.
"Aku bisa berbagi papa juga," cetus Garfie.
"Tapi aku memiliki papa juga, aku merindukan dia. Dia pasti merindukanku, dia tak bisa tidur sendirian," tutur Fazil.
Pada nyatanya, seberapa jahatpun Gery dia akan tetap menjadi sosok malaikat di mata anaknya. Nevin mengusap kepala Fazil, memberikan senyuman manisnya.
"Kau akan bertemu dengannya di saat hukumannya selesai," ucap Nevin.
"Apa papaku nakal sampai harus di hukum?" tanya Fazil lirih.
"Ya, sedikit. Papamu harus diberi hukuman lebih lama karena membuat sedikit kesalahan. Nanti kita akan bertemu dengannya, setelah aku berjalan dengan benar lagi. Aku berjanji." Nevin menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Fazil.
Nevin memeluk Fazil, bukankah ini hukum alam? Perbuatan ibunya akan berimbas pada anaknya, Nevin tak mau melakukan ini tapi jika tidak, Gery tak akan mengerti. Pria itu akan semakin keras dan semakin menjadi, omega macam Gery harus diberi pelajaran agar ia mengerti.
Nevin mengelus kepala Fazil, dulu saat ia dilukai habis-habisan ia pernah meminta pada semesta agar membalas semuanya. Bahkan ia menyumpahi anak Gery agar merasakan apa yang ia rasakan, tapi sekarang melihat bagaimana polosnya Fazil itu membuatnya tak tega bahkan Nevin terkadang berpikir untuk menghentikan segalanya dan mengembalikan Fazil.
"Daddy jarang bicara padaku, dia tak menyayangiku hanya papa yang selalu ada untukku. Aku ingin bertemu papa." Fazil berbisik pelan membuat mata Nevin terpejam, ia merasa menjadi manusia kejam telah memisahkan keduanya.
"Dia akan sering bermain denganmu dan juga Garfie. Kalian saudara dan daddy menyayangi kalian, percayalah padaku." Nevin melepas pelukan keduanya, ia melirik Garfie yang hanya diam. Kenapa anak-anak selalu menjadi makhluk yang mendapat tuaian perbuatan orang tuanya di masa lalu. Nevin terlalu lemah jika dihadapkan anak kecil.
Tanpa di sadari, Adriel melihat semuanya, bukankah semua berawal darinya? Anak-anak itu menjadi korban atas perbuatannya, andai jika dulu ia bisa mengendalikan dirinya maka ia tak akan terjebak dan berakhir Fazil terluka. Jujur ia sama sekali tak dekat dengan anak itu, karena Gery selalu membuat alasan dan membawa-bawa Fazil, itu membuatnya muak.
Saat ini Adriel hanya diam, bahkan ia masih berdiri di ambang pintu saat Nevin berbaring dengan dua anak di sisinya. Pemandangan yang dulu pernah ia dambakan, melihat omeganya tidur bersama anak-anaknya, tapi saat ini rasanya berbeda. Ia merasa begitu bersalah, pada anak-anak dan juga omeganya. Brengsek tengik sesungguhnya adalah dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
married [END]
RomanceCover by @ak_v_0 Sc ; pinterest Pernikahan yang didayung selama enam tahun, hubungan yang dibangun penuh cinta hancur saat ada badai besar menerjang. dia yang dulu mencintaiku dengan tulus, kini berubah seiring berjalannya waktu terlebih perkataan d...