XIV

181 11 0
                                    

Haechan baru selesai mandi setelah bangun tidur, dan turun kelantai satu bersamaan dengan Jeno dan renjun yang baru pulang dari pantai bersama Ryo dengan pakaian basah.

"Aku antar Ryo buat mandi dikamar nya, kamu bisa mandi duluan dikamar kita, nanti aku bisa mendi dikamar mandi tamu" ucap Jeno kemudian naik kelantai dua mengantar Ryo

"Chan, kenapa disini gak istirahat aja?" Tanya renjun mendekati haechan diruang tamu

"Gue baru turun, tadi udah istirahat dan sekarang udah gak terlalu capek" jawab haechan

"Jeno kek nya Deket banget sama Ryo" ucap haechan

"Hm Ryo lagi senang-senangnya main sama uncle baru nya, dan gue sebagai uncle lamanya tersingkir kan" jawab renjun dan haechan hanya tertawa

"Eh gue bakal masak makan siang setelah mandi ya, Lo belum lapar kan atau mau pesan online aja?" Tanya renjun

"Gue belum terlalu laper nunggu makan bareng kalian aja" jawab haechan

"Kok masih disini, ayo buruan mandi nanti kamu sakit kelamaan pake baju basah" titah Jeno dari tangga

"Yaya, bawel, Chan gue tinggal ya" ucap renjun kemudian pergi ke lantai dua bersama Jeno untuk mandi.

Sekarang mereka makan siang bersama ditaman belakang villa "udang bakar buatan uncle Jeno memang yang terbaik" ucap Ryo sambil makan udang bakar

"Ryo mulutnya kotor sini uncle bersihin" ucap Jeno dan Ryo menurut turun dari kursi nya dan menghampiri Jeno

"Nah udah, sekarang makan lagi tapi pelan-pelan ya biar gak kotor" ucap Jeno setelah membersihkan mulut Ryo

"Kalian kek keluarga baru aja" goda haechan

"Keluarga apa nya Chan, gue masih cowo kalo Lo lupa" protes renjun

"Ya whatever lah, pokoknya kalian cocok gue seneng liat nya" ucap haechan membuat renjun menatap haechan dalam diam

"Kamu kenapa ren?, pasti mikir yang enggak-enggak soal aku sama haechan lagi" tebak Jeno

"Gak kok, aku cuma lagi khawatir sama haechan aja, maksud aku sama hubungan haechan dan bos kamu Jen" ucap renjun

"Gak usah dipikirin ren, bikin sakit kepala" ucap haechan

"Tapi kalian baru pacaran tapi udah berantem kek gini" ujar renjun

"Gak kok, gue bukan pacarnya bos sialan Jeno itu" protes haechan

Dering ponselnya Jeno membuat mereka terdiam

"Halo bos" jawab Jeno

"Jen kamu lagi sama haechan, kenapa dia gak angkat telepon saya, saya udah nelpon dia seharian ini tapi gak diangkat" Mark

"Biar saya bantu tanya, Chan kok Lo gak angkat telepon si bos sepanjang hari si bos nelpon kamu loh" tanya Jeno

"Oh aku lagi gak megang hp sekarang lagi di cas dikamar dan mode diam makanya aku gak denger ada panggilan masuk" jawab haechan

"Berikan hp kamu sama haechan saya mau bicara sama dia" titah Mark

Jaemin menyodorkan ponselnya pada haechan "gak gue gak mau ngomong sama dia, gak ada yang mau gue bicarain sama dia" tolak haechan

"Bos dengar sendiri apa yang haechan bilang" ucap Jeno

"Berikan ponsel kamu ke dia lagi, dia sedang marah dan salah faham, saya harus jelaskan sama dia" ucap mark

Jeno meletakkan ponselnya diatas meja didepan haechan "sekarang terserah Lo mau ngomong sama si bos atau nggak, gue gak mau maksa siapa-siapa yang jelas kalian harus nyelesain masalah kalian" ucap Jeno

Unforgettable NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang