~Author
Siang menjelang sore. Seperti yang telah di rencanakan nya tadi kini kedua pemuda ini pergi menuju ke rumah teman. Ya orang itu tidak lain melainkan Gyumin dan Davin yang tengah di perjalanan menuju rumah Leo.
Selepas pulang sekolah mereka tidak langsung pulang ke rumah masing-masing melainkan berencana untuk menyerahkan surat pemanggilan orang tua Leo sang sahabat yang di titipkan pada mereka berdua untuk diberikan ke orang tua Leo.
Tidak berselang lama akhirnya mereka telah sampai di tempat tujuan. Davin dan Gyumin pun langsung parkir motor nya di depan pagar rumah Leo. Mereka tidak langsung masuk terlebih dahulu sebab pagar rumah Leo yang tertutup rapat.
"Lo yakin ini rumah Leo?" Tanya Davin yang mencoba memastikan apakah dirinya dan Gyumin tidak salah tempat.
"Ya yakin lah, biar gini-gini gue kalau soal hafal jalan mah paling cepat dan di jamin akurat. Udah kita langsung masuk aja yok! Di dalam ada pak satpam tuh kita langsung minta izin aja lah!" Ucap Gyumin yang langsung bergegas mendekati pagar rumah Leo agar memudahkan nya untuk mengobrol dengan Pak satpam itu.
"Pak satpam nya baik gak sih? Gue takut malah garang nanti" ucap Davin secara pelan.
"Udah lo diem aja dah!" Ucap Gyumin dan ia pun mulai menyapa Pak satpam itu.
"Halo Pak. Kami teman sekolah nya Leo. Boleh gak buka pintu pagar nya? Kami berdua mau ketemu sama Leo!" Ucap Gyumin dengan sopan. Sementara Davin hanya menyimak saja sebab ia sangat canggung untuk saat ini.
"Oh teman nya Den Leo?Tapi Den Leo nya belum pulang sekolah dek!" Ucap Pak satpam itu.
"Ha! Belum pulang? Bukannya dia udah pulang lebih awal ya, bahkan dia gak ikut pelajaran loh hari ini pak!" Jelas Gyumin yang heran mengapa Leo tidak pulang ke rumah.
"Tapi Den Leo emang belum sampai di rumah dari tadi, cuman Den Sing aja yang udah pulang!" ucap pak satpam itu lagi.
"Oh ya udah deh Pak. Kami boleh ketemu sama orang tua nya aja gak pak? Soalnya ada hal yang ingin kami sampaikan!" Ucap Gyumin lagi. Ia berfikir kemungkinan Leo nongkrong di suatu tempat yang menyebabkan nya belum juga pulang di jam segini. Agar waktu tidak terbuang sia-sia lebih baik ia langsung menyerahkan surat itu kepada orang tua Leo.
"Nyonya gak ada di rumah dan Abang nya Leo juga lagi gak ada di rumah. Tapi boleh deh masuk aja dulu ada Den Sing di dalam!" Ucap Pak satpam itu dan mempersilahkan keduanya untuk masuk ke dalam.
Mereka berdua pun langsung masuk ke dalam rumah yang dipersilahkan
oleh pak satpam dan di dalam pun mereka di sambut oleh Bik Siti yang sedang mengelap meja ruang tamu."Eh ada tamu, mau ketemu den Sing ya?" Ucap bik Siti, ia berfikir bahwa tujuan mereka ke sini untuk bertemu dengan Sing sebab saat ini hanya Sing saja yang ada di rumah.
"Eh bukan! Mereka teh teman nya den Leo tapi katanya mau ketemu orang tuanya den Leo tapi kan nyonya sama Den Zayyan lagi gak ada di rumah kan yah. Jadi mereka ketemu sama Den Sing aja!" Jelas Pak satpam.
"Oh gitu, kalau begitu biar bibik yang manggilin den Sing dulu yang ada di kamar yah!" Ucap Bik Siti dan di angguki oleh keduanya. Bik Siti pun langsung pergi menuju kamar Sing.
"Kalau begitu bapak tinggal dulu yah, duduk aja di sini sambil nunggu den Sing keluar!" Ucap pak satpam itu dan lagi-lagi mereka hanya mengangguk nya saja. Pak satpam itu pun langsung pergi keluar rumah lagi.
"Sing siapa lagi sih? Kayaknya gak asing nama nya, tapi siapa? Leo gak pernah deh ceritain ke kita tentang si Sing ini, bukannya dia cuman punya satu Abang ya? Dan nama nya Zayyan kalau gak salah, trus dia anak bungsu di keluarga, lantas si Sing ini siapanya Leo?" Ucap Davin yang sangat penasaran tentang keluarga nya Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 SIBLINGS || XODIAC
Teen FictionBerceritakan tentang seorang anak yang di besarkan oleh seorang Ibu yang pilih kasih dalam hal membesarkan anak-anak nya. Awal mula semuanya baik-baik saja. Sampai di suatu peristiwa yang terjadi hingga Ibunya berniat untuk membenci salah satu putra...