~Author
Seperti janjinya sebelumnya kini pria tampan berkulit putih ini hendak mau pergi menemui teman-temannya untuk menonton balapan.
Ia mengambil jaket yang tergantung lalu memakai nya kemudian baru langsung keluar dari kamarnya dan berjalan ke ruang tamu, sesampai nya di ruangan tamu ia menoleh ke sekitarnya mencari Mama nya untuk sekedar berpamitan, namun ia tidak menangkap bayangan Mama nya sama sekali. Ia berfikir apa kemungkinan Mama nya belum selesai menghukum adik sialannya itu? Ia mengukir senyum lalu beranjak pergi keluar rumah. Tidak lupa ia mengambil motor sport kesayangan lalu mengendarai nya.
*****
"Ayo cepetan masuk!!" Ucap Nita dan Leo mendekati pintu ruangan itu kemudian Nita memegang belakang kepala Leo lalu mendorong nya masuk ke dalam gudang dan Leo pun tersungkur di lantai akibat kerasnya dorongan sang Mama nya. Nita pun langsung meluapkan emosi nya sambil menepis buku - buku yang tersusun di meja.
"BERANINYA KAU!"
"KAU TIDAK MAU? KATAKAN LAGI."
"Haruskah aku bertindak seperti pecundang karena mu? HARUSKAH?"
"DASAR SAMPAH TIDAK BERGUNA!!"
"KAU TAU NASIB ANAK-ANAK TIDAK BERGUNA SEPERTI MU HA!?" Ucap Nita yang seakan terbakar api amarah.
Leo masih terduduk di lantai sambil menutup kedua telinga nya. Ia tidak sanggup lagi mendengar omongan kejam yang keluar dari mulut sang Mama, seakan hatinya begitu hancur.
Zayyan sudah sampai di rumahnya kemudian langsung masuk ke dalam rumah menuju ke gudang. Ia membuka pintu gudang itu ternyata terkunci dari dalam. Kemudian ia berusaha untuk mendobrak pintu itu agar segera terbuka.
"Leo, buka pintunya!"
"Leo, buka pintunya!"
Nita tidak peduli dengan kehadiran Zayyan, kini ia meraih botol kaca yang terletak di meja lalu berniat melempar ke arah Leo yang masih terduduk di lantai. Namun Leo yang melihat itupun langsung bangkit dan berusaha merebut botol kaca itu dari tangan Mama nya dengan sangat sulit.
"Jangan!" Ucap Leo yang masih berusaha menghentikan aksi Mama nya.
"LEPASKAN!" sentak Nita namun Leo masih tidak mau melepas tangan Nita yang memegang botol kaca.
"Mama, hentikan ini!" Ucap Leo sambil menangis.
"MINGGIR!!" Sentak Nita sekali lagi dan mendorong tubuh Leo yang mengakibatkan nya kembali tersungkur di lantai.
"Dasar kau..." Ucap Nita yang hendak melempar botol kaca itu ke arah Leo dan Leo pun seketika pasrah, refleks menutupi mukanya dengan kedua lengannya.
Sementara di luar Zayyan masih berusaha mendobrak pintu itu sambil memanggil-manggil nama Leo.
"LEOOO!"
Akhirnya pintu itu terbuka Zayyan seketika di buat kaget yang melihat Mama nya menggenggam botol kaca di tangannya dan melihat Leo yang seolah sangat ketakutan dengan perilaku Mama nya.
"Bang Jay!" Lirih Leo yang masih terduduk. Zayyan pun mendekati adik nya itu dan membangun kan nya. Setelah itu ia menuntun adiknya untuk keluar dari gudang, setelah itu Zayyan kembali masuk ke gudang lalu menutup pintu itu kembali.
"Zayyan!" Ucap Mama nya yang tersenyum tak mengerti dengan putra sulung nya ini.
"Ma, udah berapa kali Zayyan ingatkan untuk stop ngelukai Leo. Tapi apa! Mama malah semakin bertindak di luar batas, Zayyan kecewa sama Mama!" Ucap Zayyan yang bertatap muka dengan Nita.
"TAPI ANAK NAKAL ITU BERTINGKAH! DIA UDAH BERANI GAK DENGERIN OMONGAN MAMA!!"
"Mah! Kau tidak muak melakukan ini? Bukankah perlakuan mu selama ini cukup? KUMOHON HENTIKAN, SIALAN!" Ucap Zayyan, seketika emosi nya langsung meledak yang sudah muak dengan perlakuan Nita terhadap adiknya Leo. Di akhir ia meninggikan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 SIBLINGS || XODIAC
Teen FictionBerceritakan tentang seorang anak yang di besarkan oleh seorang Ibu yang pilih kasih dalam hal membesarkan anak-anak nya. Awal mula semuanya baik-baik saja. Sampai di suatu peristiwa yang terjadi hingga Ibunya berniat untuk membenci salah satu putra...