24. DROP

297 35 19
                                    

"Tubuh tidak lagi kuat menopang berat nya beban kehidupan yang semakin hari semakin bertambah.
Salahkah jika aku memilih untuk beristirahat sejenak dan berharap setelah bangun semua beban akan hilang seketika."


~Author

Leo tidak berangkat sekolah hari ini sebab Lex melarangnya, akibat di pagi hari ia terserang demam dan ia juga masih dalam keadaan lemas, ia sibuk melamun tanpa berbicara.

Lex lagi-lagi membawa Satu piring makanan untuk membujuk Leo agar segera makan meski hanya sesuap saja sebab sedari malam tidak ada sesendok makan pun yang masuk ke perutnya.

"Leo makan ya...." Ucap Lex sambil menaruh telapak tangannya ke jidat Leo untuk memastikan demam nya sudah turun atau belum.

"Loh, masih demam? Hah kok demam nya gak turun-turun ya padahal udah di kompres." Ucap Lex yang kebingungan sendiri, jujur ini baru pertama kalinya ia mengurus orang sakit dan ia tidak tau harus berbuat apa sebab Leo pun masih tidak bergeming sampai saat ini.

" Gue keluar dulu ya buat nyari obat, lo sendirian aja di sini, oh ya tuh nasi di makan jangan cuman di anggurin doang."

"Gue gak kenapa-kenapa." Ucap Leo dengan suara yang sedikit serak.

"Tapi badan Lo panas banget Leo....
ini lagi, si Zayyan kemana coba? Kagak pulang-pulang dari kemaren. Sodara lo yang satunya lagi juga gak balik-balik lagi."

"Udah lo jangan melamun lagi sekarang makan ya! Wajah lo terlihat sangat menyeramkan sekarang saking pucat nya."

"tidak ada yang lebih menyeramkan dari matinya hati dalam jasad yang masih hidup." Lirih Leo seakan membuat Lex langsung diam beberapa saat.

"Apa maksud lo? Akibat demam terlalu tinggi lo malah ngerocos gak jelas gini. Lo masih mabuk kah?" Tanya Lex lagi.

Setelah berucap seperti itu namun tiba-tiba Mata Leo berkunang-kunang ia beberapa kali mencoba memejamkan matanya dan membukanya lagi ia tidak mampu menahan nya lagi rasa pusing yang sangat amat menyakitkan pun menyerang kepalanya. pandangan nya sudah mulai burem perlahan. Telinga nya bisa mendengar dengan tidak jelas ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut lexse namun tiba-tiba matanya sudah mulai terpejam dan tak mendengarkan apapun lagi.

Lex yang melihat Leo memejamkan matanya pun langsung mendekati nya dan menepuk lengan Leo.

"Leo jangan tidur hey." Ia menggoyang kepala Leo perlahan berharap anak itu bisa langsung kebangun.

******

Zayyan dan Sing di perjalanan menuju ke apartemen. Ya mereka sepakat untuk menemui Leo di apartemen.

Sing belum pulang ke rumah nya terlebih dahulu selepas pulang sekolah ia langsung bertemu Zayyan dan di ajak menemui Leo di apartemen dan ia masih menggunakan seragam sekolah di balut dengan Hoodie hitam.

"Oh ya kak, Lex itu siapanya Leo? Kok mereka dekat banget." Tanya Sing.

Zayyan yang fokus nyetir pun menoleh ke arah Sing di sampingnya sesekali.

"Itu emang temannya Leo, Leo sendiri yang minta dia untuk tinggal barengnya. Lo udah ke temu Leo sebelumnya? Padahal Kakak udah larang Leo buat nemuin lo." Ucap Zayyan.

"Iya Sing main ke apartemen tempat tinggal Leo semalam dan jumpa Lex, ih tega banget emang kakak nih ma adik sendiri."

"Udah-udah gak usah ngambek gitu kan sekarang kakak sendiri yang bawa Sing buat ketemu Leo, itu tandanya kakak udah gak marah lagi sama Sing, maafin Kaka ya!!"

Sing yang mendengar nya pun cuman mengangguk-angguk kan kepala nya.

"Tapi hebatnya dia bisa nge handel Leo sebegitu nya padahal Leo sedang mabuk, bahkan dia tidak merasa jijik sama sekali saat membersihkan muntahan Leo." Batin Leo bergelut.

3 SIBLINGS || XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang