23. Zayyan, Sing

298 39 13
                                    

~Author

Leo menyandar pada tubuh Lex, belum sepenuhnya sadar tapi ia tau kalau dia adalah Lex. Lex membiarkan Leo seperti ini hingga tak lama Sing masuk bersamaan dengan Leo yang muntah-muntah.

Sing tak berkutik melihat Leo seperti ini, ia tak polos melihat keadaan Leo yang bahkan wangi minuman itu sangat tercium.

Lex tidak menghiraukan kehadiran Sing, ia sibuk mengurus Leo yang tak henti memuntahkan isi perutnya bahkan yang keluar hanya cairan bening.

Huek.... Huek...

Lex dengan cekatan mengambil minyak angin lalu ia oleskan ke seluruh bada Leo, setelah itu Leo kembali lega dan tidak lagi muntah-muntah.

Kemudian Lex mengambil kain lap dan mengelap lantai yang sudah kotor oleh muntahan Leo dan sehabis itu ia mengambil baju kaos oblong dan mengganti kan baju Leo yang sempat kotor dengan muntahannya sendiri.

"Udah Leo?" Leo tidak menjawab ia hanya memejamkan matanya.

"Minum dulu, lu harus minum." Ucapnya pelan dan membawa gelas itu mendekati bibir Leo, Leo meminumnya dengan tandas.

Setelah itu Lex membaringkan tubuh Leo kembali. Sing duduk di samping Leo dan Lex membiarkan keduanya berbicara sementara itu Lex sendiri keluar dari kamar Leo.

"Leo, Lu maunya apa? Gue gak habis pikir Lo bisa sejauh ini, gimana kalau Mama tau dia pasti bakalan lebih ngebenciin Lo nantinya."

"Bukankah itu emang kemauan Lo? Lo senang kan lihat gue di benci Mama dan sekarang Lo gak perlu repot-repot lagi, karena setelah ini gue pastiin Lo bisa bahagia bersama kak Zay dan Mama." Ucap Leo serius.

"Lo ngomong apa sih? gue dah berubah tapi Lo masih aja ingat - ingat kejadian di masa lalu, rese banget."

"Hah, berubah? Lawakan macam apa itu??"

Leo bener-bener membuat Sing kesal. Sing langsung pergi meninggalkan Leo sendirian.


🍒🍒


Pagi harinya Leo hanya berdua dengan Lex. Leo belum bergeming terserang demam dan tidak mau berbicara sama sekali, ia hanya melamun.

"Makan dulu." Ujar Lex, Leo tak menoleh.

"Zayyan kenapa gak pulang ke sini tadi malam? Apakah dia nginap di rumah nya?" Ia sengaja berbasa-basi dengan Leo namun Leo lagi-lagi sama sekali tidak bergeming.
Yang membuat Lex seketika menghela nafas.

"Leo makan gak?!" Geram Lex.

Leo memejamkan matanya, ia tidak memperdulikan Lex yang berceloteh.
Ia bingung apa yang ia lakukan tadi malam.

"Semalam lu bener-bener membuat seorang Sing marah dan merasa kecewa." Ujar Lex setelah nya.

"Orang yang dulu ngebenci lu, nangis ngelihat keadaan lu kayak semalam, gak habis pikir gue sama Lo Leo!"

"Semua orang hanya sibuk menghakimi tanpa berpihak." Lirih Leo dengan suara serak.

*

*

*

Seperti biasanya Sing dan Nita sedang sarapan pagi di meja makan.

"Ma apa gak sebaiknya Leo dan kak Zay balik lagi ke rumah?" Celetuk Sing seketika membuat Nita yang sedang mengunyah roti pun tersedak.

Bukan apa ia berucap seperti itu, ia takut Leo akan bertindak lebih jauh lagi Karna jauh dari pantauan nya.
Ia juga merasa iba dengan kondisi Leo semalam. Ia sadar Leo juga terluka akibat sikap nya dan juga Mama nya di masa lalu.

3 SIBLINGS || XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang