2. J a r a k

862 58 32
                                    

J    A    R    A    K

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J    A    R    A    K

Teramat menyakitkan.
Ketika kamu tidak mampu menjauhi, dan tidak boleh mendekati!

~Lavignisa
Mon,25.12'23
_________________

.
.
.
.
.
.
.

..............................................

"Sayang, Papa dengar dari om Tama, kalau dia akan memboyong Wulan ke luar Jawa", tiba-tiba Rama memancing Ana dengan obrolan yang tentu tidak menyenangkan hati putrinya agar berhenti bersikap aneh dan tidak bar-bar.

Kletak!

Seketika Ana melepas sendok dan garpunya. Tiba-tiba nafsu makannya hilang dan raib begitu saja. Dia tidak melanjutkan sarapan paginya.

"Ana, mau kemana?", tanya Maria namun Ana enggan bersuara dan tetap berjalan keluar rumah.

"Ma, sudah", Rama memegang telapak tangan Maria memberikan isyarat agar tidak perlu mengejar Ana.

"Papa apa-apaan sih? Ana belum menghabiskan sarapannya", kedua alis Maria sudah tertaut dalam keadaan berdiri.

"Sudah, biarkan saja dia pergi, Ma. Aku lebih suka Ana yang ekspresif"

"Maksud Papa apa?"

"Mama kan lihat sendiri bagaimana sedari pagi Ana bersikap datar dan seperti tidak bergairah"

"Lalu Pa?"

"Papa sengaja membuat dia tersulut emosi seperti tadi. Diam dan cuek itu bukan putriku, Ma. Ana tidak seperti itu.  Biarkan dia dengan amarahnya sekarang. Biarkan dia ekspresif menghadapi kenyataan. Itu baru putriku", Rama menjelaskan seraya tersenyum bangga.

"Pa, salama ini yang nyaris sering ketemu dengan Ana itu aku.  Tapi Papa bagitu memahami kebiasaannya", Maria berkaca-kaca mendengar penjelasan Rama.

"Di itu putriku. Darahku mengalir disana. Sudah ya Ma. Aku yakin dia akan baik-baik saja. Dia harus bisa menghadapi kenyataan dan tidak mlempem seperti tadi", Rama tersenyum dengan kalimatnya sendiri.

.

.

.

.

.

***

Setelah perbincangan hangat antara April dan Tama, mereka memutuskan untuk berbulan madu ke luar Jawa. Diam-diam Tama secara perlahan akan membawa April untuk menetap disana dan meninggalkan pekerjaannya sebagai guru olahraga di sekolah swasta yang cukup mentereng dikota itu. Tama memilih kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Dia sendiri memiliki usaha yang sukses disana dan impian terbesarnya adalah bisa membawa April hidup bersamanya di pulau yang merupakan pusat bisnis dan industri, kota ini memiliki perekonomian terbesar di seluruh Kalimantan.

Hasrat 2 | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang