GAMON (Gagal Move On)
Kita bertemu dan saling mengenal,
setelah semakin mengenal satu sama lain akan ada masalah yang menguji perkenalan kita,dan pada akhirnya yang tak seharusnya beranjak pergi memang seharusnya akan pergi...
Lavignisa
090234
______________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."An, Lo serius?!!", mata Boker terbelalak melihat keadaan Ana semakin tidak baik-baik saja.
"Lo kenapa sih, Ana? Sampai sakit begini? Lo habis dari mana?", Boker menggoyangkan badan Ana agar mau bergerak.
"Badan gue ngilu semua, Ker"
"Iya tapi karena apa?", kejar Boker.
Ana tidak menjawab. Dia masih mencoba menyimpan masalahnya yang belum bisa move on dari April. Melihat kebersamaan Tama dan April membuat Ana seolah sedang di pukuli segerombolan orang secara bertubi-tubi. Dia memilih untuk diam karena belum cukup tenaga untuk menceritakan semuanya.
"Ker, gue boleh tidur lagi? Gue hanya butuh memejamkan mata", ucap Ana dengan lemas. Sejatinya dia ingin terlelap agar lupa untuk sementara atas apa yang sedang berkecamuk dalam hatinya.
Boker mengiyakan dan menyelimuti sahabatnya yang tidak lagi cerewet itu.
.
.
.
.
.
.°°°
Sampai dirumah, Ana di antar oleh petugas sekolah. Setelah mendapatkan pertolongan medis dan makan siang walaupun sedikit. Ana diperbolehkan pulang dan istirahat dirumah.
Maria yang mengetahui hal tersebut segera meninggalkan pekerjaannya. Berbeda dengan Rama yang sudah terlanjur tiba diluar kota. Sehingga tidak memungkinkan untuk pulang karena sedang ada pertemuan dengan rekan kerjanya.
"Mama tidak perlu khawatir. Nanti juga sembuh, Ma. Ana hanya butuh istirahat. Tadi sudah minum obat disekolah", Ana menggenggam tangan Maria yang sedang berada disampingnya.
Maria hanya tersenyum. Dia begitu menyukai melihat putrinya dalam keadaan kalem mode on. Tidak seperti suaminya, Rama. Yang lebih menyukai Ana dalam keadaan bar-bar mode on.
Maria mendampingi tidur Ana dari siang hingga menjelang malam hari. Ana melihat bagaimana Mamanya akhir-akhir ini begitu perhatian padanya. Semenjak hubungan Maria dan Rama membaik, Maria selalu menyempatkan diri untuk meluangkan waktu untuk putrinya. Berbeda dengan dulu yang sering ditinggal demi karir dan pekerjaan.
Tanpa terasa Ana menitikan air matanya. Dia begitu kagum dengan keteguhan hati Mamanya untuk memenangkan hati Papanya. Mungkinkah Papanya sudah benar-benar bisa move on dari seorang wanita yang memiliki karakter yang kuat dan kharismatik seperti April?-bagitu batin Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasrat 2 | gxg
Fanfiction🌼🌼 Love Story🌼 Telah kucintai kamu hingga melewati batas sakit; kesedihan yang belum pernah ditemukan, nyeri yang belum sempat diberi nama. ~Aprilia Wulan 🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼 Ketika merindukanmu menjadi bodoh, namun keteguhanku semakin kokoh, biar...