Mengalami kehilangan ribuan kali.
Dalam bentuk apa saja.
Tapi tak pernah ada yang selamat, dari familiar rasa sakitnya.Lavignisa
310124
_________________________
.
.
.
.
.
.
.
.............................................."Kalau begitu ceraikan aku!", ucap April dengan senyuman tipisnya namun menyimpan kekecewaan dan kesedihan dalam hatinya.
"Apa?"
"Ceraikan aku Tama agar aku tidak perlu lagi harus percaya kepadamu"
"Tidak! Aku tidak mau!", tolak Tama dengan lugas.
"Kenapa?"
"Masih bertanya kenapa? Aku hanya mencintaimu, Wulan. Apa yang dikatakan ibu Yul belum tentu benar", Tama masih memberikan pembelaan terhadap dirinya.
"Cinta? Cinta seperti apa? Apakah kau sebenarnya sudah menyiapkan cadangan jika tidak berhasil membawaku ikut bersamamu? Aku baru saja loh, belajar untuk menerima keadaanku. Tapi semua terpatahkan begitu saja. Harus aku jadi yang kedua? Sedangkan menjadi satu dan satu-satunya untukmu belum tentu aku bisa menerima sepenuhnya. Karena kau sendiri tau siapa aku! Aku tidak bisa. Ini tidak akan berhasil. Ceraikan aku sekarang!", April mengulang permintaannya.
"Sekali tidak tetap tidak!"
Setelah perdebatan yang alot April memutuskan untuk menyerah dengan pernikahannya. Tidak akan ada lagi kesempatan. Tama keukeuh tidak ingin bercerai. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk menunggu hasil tes DNA hingga anak yang sedang dikandung Naysila itu lahir. Jika terbukti Tama adalah ayah biologisnya, maka dia harus menceraikan April. Namun jika tidak, April akan menerima jalan takdir hidupnya bersama Tama meskipun bertolak belakang dengan kata hatinya. Dan impian bersama dengan seorang perempuan yang ia cintai, harus kandas.
Sesuai perjanjian April tidak akan menetap di kota tempat Tama tinggal. Dia juga tidak ijinkan Tama untuk menemuinya selama menunggu hasil tes DNA.
"Aku mau pulang", ucap April dengan santainya berjalan melewati Tama.
"Aku pesankan tiket ", Tama menawarkan dan dengan sigap memegang lengan April.
"Tidak usah. Aku bisa beli sendiri! Lepaskan tanganmu!", seru April. Tama mulai kasar dengan menggenggam erat pergelangan tangan April. Hingga menimbulkan bekas merah pada permukaan kulit yang bening dan halus itu.
"Wulan! Kau masih istriku! Kau masih tanggung jawabku! Kau tidak bisa menolak pemberianku!", Tama mulai tersulut emosi dengan sikap April yang enggan menerima fasilitas darinya.
"Kenapa tidak bisa? Kita hanya suami istri hanya sebatas di atas kertas, Tama! Aku tidak benar-benar mencintaimu. Sudah cukup untuk belajar mencintai dan menerima mu tapi bukan begini caranya!", April tak kalah tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasrat 2 | gxg
Fanfiction🌼🌼 Love Story🌼 Telah kucintai kamu hingga melewati batas sakit; kesedihan yang belum pernah ditemukan, nyeri yang belum sempat diberi nama. ~Aprilia Wulan 🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼 Ketika merindukanmu menjadi bodoh, namun keteguhanku semakin kokoh, biar...