🌼🌼 Love Story🌼
Telah kucintai kamu hingga melewati batas sakit; kesedihan yang belum pernah ditemukan, nyeri yang belum sempat diberi nama.
~Aprilia Wulan
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Ketika merindukanmu menjadi bodoh, namun keteguhanku semakin kokoh, biar...
April mulai membereskan barang-barangnya. Kembali meninggalkan rumah dengan masalah yang sama. Saat membereskan berkas-berkasnya, dia membaca sebuah surat dari Ana beberapa bulan yang lalu. Sebelum acara pertunangannya dengan Rio. April tidak langsung membacanya saat itu, dia selipkan diantara buku bacaan hingga dia lupa.
~ Kak April..
Entah dibagian takdir yang mana kita akan bersatu.. Entah di hujan reda yang mana kita akan melihat pelangi bersama... Entah dikeadaan yang mana kita saling melengkapi...
Satu keyakinanku, kita akan kembali bersua dalam waktu yang lebih indah..
Tidak akan pernah ada kata perpisahan di antara kita! Sekalipun mulut kita beribu-ribu kali mengucapkannya!
Tidak akan pernah!
~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
April terus mengulang membaca tulisan Ana yang penuh dengan optimis. Ia sandarkan bahunya pada dinding yang menjadi saksi bagaimana April kini rapuh. Saat membaca surat itu, dia kembali semangat. Biarlah dia menjalani apapun skenario hidup untuknya, selebihnya dia hanya akan berusaha sebaik mungkin agar tidak kalah dengan keadaan dan masalah tanpa rasa pesimis.
Sejak di usir oleh Maria, April sudah memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari kehidupan Ana. Tidak ada yang mengetahui dimana keberadaan April bahkan Melly dan Fujipun lost kontak dengan April. Dia benar-benar mengasingkan diri.
Fujipun masih menyimpan perasaan yang begitu dalam untuk April. Kisahnya seolah berkahir begitu saja dengan sahabat yang dia cintai itu bahkan sebelum memulai sebuah komitmen hubungan.
