Akhirnya, sore ini kita berpisah juga
Di antara semburat lembayung senja.Dan desir perih mengusung luka,
Kita berjanji bertemu kembali esok hari
Meski ucapan tak tertaut di ujung jari🌼Lavignisa
210424
__________________
.
.
.
.
.
.
...............................
Daaaaaammmmmnnnnn!!!
Ana sedang berciuman di dalam mobil bersama Rio. Kaca pintu mobil memang di aplikasikan warna gelap jika dari jarak jauh tidak begitu jelas bahkan nyaris tidak terlihat namun ketika melihat dengan jarak dekat akan terlihat jelas. April berada di luar kaca kemudi sambil menutup mulut dengan telapak tangannya menahan air mata.
Pemandangan yang mampu memporak porandakan isi hatinya. Ana terlihat tak berkutik saat Rio menguasai dirinya. Saat melihat Ana memejamkan mata semakin membuat April tak kuasa menahan segalam macam rasa yang sedang berkecamuk di dalam dadanya.
~
"Sialan! Bodohnya aku menghampiri mereka berdua!", sesal April sembari mengusap air matanya dengan kasar.
Mencoba menahan diri agar air matanya tidak terus mengalir. Namun itu hanya sekedar usaha yang tidak pernah membuahkan hasil jika bersangkutan dengan Ana.
"Sudah cukup Wulan, kau tidak boleh mengharapkan dia lagi yang sudah memilih jalan hidupnya", batin April.Tanpa Ana ketahui dia segera menjauh tidak ingin terlihat bodoh telah melihat sendiri bagaimana mereka sedang berciuman.
.
.
.
.***
Semenjak kejadian di pinggir jalan itu, April memutuskan untuk tidak menemui Ana. Selang beberapa hari sudah ada guru pengganti mata pelajaran olahraga. Ana sudah tidak mau tau tentang April sejak kejadian di tempat kemah. Namun semua siswa dan guru-guru mempertanyakan alasan April berhenti tanpa berpamitan. Kepala Sekolah hanya menjawab itu adalah ranah pribadi April sehingga dia sendiri tidak bisa menjelaskan banyak hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasrat 2 | gxg
Fanfiction🌼🌼 Love Story🌼 Telah kucintai kamu hingga melewati batas sakit; kesedihan yang belum pernah ditemukan, nyeri yang belum sempat diberi nama. ~Aprilia Wulan 🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼 Ketika merindukanmu menjadi bodoh, namun keteguhanku semakin kokoh, biar...