Jisung menetralkan nafasnya yang terengah. Ia memejamkan matanya merasakan betapa lengketnya tubuhnya sekarang. Sementara Hyunjin yang telah selesai dengan kegiatannya membaringkan tubuhnya disamping yang lebih muda. Menutupi tubuh Jisung dengan selimut tebal dan memeluk kekasihnya itu. Mereka memutuskan untuk melakukan hal yang keduanya tak pernah lakukan sebelumya. Rintikan hujan seolah mendukung kemesraan keduanya. Karena terpancing, Hyunjin pun meminta hal yang sebelumnya tak pernah ia minta pada Jisung.
"Makasih" bisik Hyunjin yang dijawab anggukan lemah dari yang lebih muda. "Nanti nikahnya harus sama aku ya" ucap Hyunjin, lagi-lagi Jisung hanya mengangguk dengan mata yang terpejam. "Aku sayang banget sama kamu" sambungnya dan mengeratkan pelukannya. Tangannya mengelus rambut Jisung dengan lembut, mencoba memejamkan matanya, iapun merasa lelah sekarang, namun dering ponselnya membuatnya membuka matanya.
"Siapa yang nelpon kamu malem-malem gini?" Tanya Jisung pelan. Ternyata pemuda itupun ikut terbangun. "Gak tau bae" jawab Hyunjin lalu meraih ponselnya.
Ryujin is calling....
Hyunjin menyeringit menatap ponselnya. "Siapa?" Tanya Jisung.
"Bentar"
"Hal-"
"Halo kak. Ini Yeji"
"Hm. Kenapa?"
"Ini kak. Si Ryu mabuk"
"Mabuk? Kalian dimana?" Tanya Hyunjin membuat Jisung mendongak menatapnya. Setelah Yeji mengatakan tempat mereka, Hyunjin pun mematikan ponselnya.
"Siapa?" Tanya Jisung yang semakin penasaran. "Si Ryujin mabuk-mabukan" jawab Hyunjin lalu meraih pakaiannya dan menggunakannya. "Terus kamu mau kemana?"
"Mau nyusul dia. Kamu tunggu disini ya" Hyunjin meraih ponselnya dan menghubungi Seungmin.
"Ikut"
"Kamu disini aja bae"
"Tapi hyun"
"Istirahat bae. Kamu gak capek?"
"Nggak"
"Itu gak sakit?"
Jisung diam, ia bergerak dan merasakan bagian bawahnya ternyata masih sakit. Ia hanya mempoutkan bibirnya tanpa menjawab pertanyaan Hyunjin. Hyunjin terkekeh dan mengelus pucuk kepala yang lebih muda, "udah, tunggu aja hm. Aku sama Seungmin kok" setelah mengatakan itu Hyunjin mengecup bibir Jisung lalu pergi meninggalkan Jisung yang hanya diam menatap punggungnya.
.
Seungmin menatap tajam pada adiknya yang kini keadaannya sudah berantakan. Ia meraih lengan Ryujin dan memapahnya lalu membawanya masuk kedalam mobilnya. Hyunjin hanya diam melihat wajah marah Seungmin. Ia tau betapa Seungmin sangat menyayangi adiknya itu, meskipun terkadang ia bersikap cuek pada adik kecilnya itu. Setelah selesai, Seungmin kini menatap Yeji yang hanya bisa menundukkan kepalanya "kalo ada apa-apa sama Ryujin jangan nelpon Hyunjin. Kakaknya Ryujin itu gue" dinginnya membuat Yeji tak berani mengatakan apapun.
Seungmin menatap Hyunjin yang masih berdiri tak jauh darinya. "Thanks Jin, gue seharusnya ngejaga dia biar gak ganggu hubungan lo sama si Jisung. Lo juga taukan gimana sukanya Ryu sama lo. Jadi kalo ada apa-apa lo jangan hirauin dia" ucao Seungmin yang tau bajwa hari ini adiknya berulah.
Mendengar ucapan Seungmin, Yeji menyumpahi dirinya sendiri karena mengikuti apa yang sahabatnya itu katakan.
"Lo kalo gak bisa mabok udah gak usah minum" ucap Yeji yang sedikit khawatir dengan Ryujin yang sudah terlalu banyak menenggak minuman keras.
"Kalo gue mabok telpon kak Hyunjin aja"
"Hyunjin terus lo. Udah ah gak usah lagi"
"Lo dengerin gue. Liat baju gue ini? Tadi tu gue pengen ketemu kak Hyunjin. Pengen ngasih tau dia kalo gue tu bisa bikin dia nyaman. Gue cantik, seksi. Apalagi yang perlu dia cari dari cowok kaya si Jisung" ucap Ryujin dan kembali meminum minuman yang ia pegang.
Yeji hanya diam menatap mobil Seungmin yang menjauh. Sementara Hyunjin masih disana, "lo pulang sama siapa?" Tanya Hyunjin membuat Yeji sedikit terkejut. "gue pulang naik taksi aja kak" jawab Yeji pelan. Ia masih takut untuk menatap wajah Hyunjin. "Emang ada taksi jam segini?"
"Eumm"
"Gue anterin aja" setelah mengatakan itu Hyunjin berjalan menuju mobilnya, Yeji hanya menurut dan mengikuti langkah pemuda itu. Setelah mengantar Yeji pulang, Hyunjin langsung memutuskan untuk kembali ke apartemennya.
Di tempat lain, Seungmin yang membopong tubuh Ryujin hanya menghela nafasnya. Ia tak menyangka bahwa adiknya akan melakukan hal ini untuk menarik perhatian Hyunjin.
"Adik kamu kenapa Seung?" Tanya nyonya Kim pada anaknya itu.
"Tau. Tanya aja sama anak mamah sendiri"
"Kamu ni"
"Mamah seharusnya gak usah terlalu manjain dia mah. Jadi ngelunjak anaknya. Kalo papah sampe tau dia mabuk gak jelas kaya gini, mamah tau sendiri kan papah bakal ngapain" ucap Seungmin membuat ibunya hanya terdiam.
"Kali ini Seung gak bakal ngasih tau papah. Tapi kalo besok begini lagi. Bukan papah yang bakal hukum dia. Tapi Seungmin sendiri" dingin pemuda itu lalu berlalu dari kamar adiknya.
"Satu lagi, suruh dia jauhin Hyunjin. Seung gak mau denger lagi soal dia yang ngejar-ngejar Hyunjin" setelah itu Seungmin menghilang dari pintu.
.
"Kamu belom tidur?" Tanya Hyunjin pada Jisung yang duduk di atas ranjang. Pemuda manis itu hanya menggelengkan kepalanya. "Gak ngantuk?" Tanya Hyunjin lagi.
"Aku nunggu kamu" cicit Jisung lalu memeluk pinggang yang lebih tua.
Hyunjin mengelus sayang rambut kekasihnya itu. "mau mandi bareng?" Tanyanya membuat Jisung mendengus. "Becanda" sambungnya sambil terkekeh. "Gimana tadi Ryujin nya?" Tanya Jisung.
"Dia mabuk, dan ya gitulah"
"Tadi dia kesini pake baju seksi banget. Mungkin kalo aku straight, aku bakal tergoda" ucap Jisung pelan lalu terkekeh. "Udah jangan dipikirkan soal dia yah. Tadi dia gak ngomong aneh-aneh kan?" Tanya Hyunjin memastikan semua yang terjadi sebelumnya. Jisung pun menceritakan semuanya kepada Hyunjin tanpa tersisa. Hyunjin hanya mengelus punggung Jisung dan sesekali mengecup pucuk kepala yang lebih muda. "Jangan di pikirin kalo bikin sakit hati. Gak semua orang kaya kek begitu kok. Dan inget, aku sayangnya cuma sama kamu doang bae, gak ada yang lain" mendengar apa yang Hyunjin katakan, Jisung tersenyum dan mengangguk mengerti.
Setelah kejadian itu semuanya kembali berjalan seperti semua. Sekarang Jisung tengah berkuliah seperti biasa, karena mendekati akhir semester ia pun cukup jarang bertemu dengan Hyunjin. Banyak kesibukan yang keduanya jalani. Seperti yang dilakukan Jisung sekarang, ia baru saja selesai membuat beberapa projek bersama teman kelompoknya.
"Akhirnya kelar juga" ucap Renjun lalu membaringkan tubuhnya.
"Sisa presentasi kelar deh" sahur Lia.
"Habis uas kalian pada mau pulkam?" Tanya Lucas pada ketiga temannya. "Jisung keknya pulang" celetuk Renjun dan di angguki oleh Lia. "Iya keknya, gue pulang kaya biasanya" jawab Jisung seadanya.
"Lo mau ikut liburan bareng kita gak sung? Biar gue yang bayarin" tanya Lucas membuat Jisung terkekeh. "Yakin lo?" Tanyanya. "Ya yakin, kalo lo mau ntar kita ajak yang lainnya juga"
"Eumm gimana ya. Gue udah ada planning liburan sama Hyunjin sih" jawab Jisung lalu mendapatkan tatapan datar dari ketiga temannya.
"Aelah sama Hyunjin mulu" - Lucas
"Sesekali sama kita lah" -Renjun
"Sorry ya bukannya gak mau nih. Lo pada telat ngasih taunya. Gue udah ngerencanain ini tu dari beberapa bulan yang lalu sama Hyunjin" sahut Jisung.
Setelahnya mereka mengobrolkan hal lainnya tentang rencana liburan masing-masing.Jisung yang tengah berjalan kearah parkiran dihentikan oleh seorang dosen "Jisung" panggilanya
KAMU SEDANG MEMBACA
OJOL | HyunSung
Romance"Sial mulu gue kalo ketemu tu orang"-Jisung "Kalo deket gini ternyata lo lebih manis" -Hyunjin Hadirnya sosok manis yang berbentuk seorang Han Jisung ngebuat Hyunjin punya pandangan lain tentang hidup "ternyata bahagia gak harus kaya" Hyunsung area...