09 : Penyerangan Terhadap Deo

199 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Zavi menceritakan semuanya mulai dari ia bertengkar dengan sang kakek dan berakhir keluar dari mension

"Mendingan Lo penuhi amanah terakhir papa Lo, bukannya papa Lo juga kerjaannya kayak gitu?"saran Darren

Zavi mengangkat kepalanya dan bernapas berat"kalau gue penuhi, gimana adik gue, aza! Ngk mungkin gue bawa dia, itu sangat tidak mungkin"ujar zavi lesu

Zavi menatap ke empat sahabat nya"Ngk mungkin gue tinggalin dia, gue udah sayang sama dia, gue bahagia bisa kenal dia, dia ngk ada keluarga selain gue"ujar zavi prustasi

Darren menepuk pundak zavi"gue ngerti perasaan Lo, tapi masih ada kita yang bisa jagain aza"

"Bukannya Lo juga bakal daftar ren?"tanya zavi

Darren menghela nafas panjang dan sejenak menutup matanya"Lo benner! gue juga bakal daftar"

Delta dan Deo mendongak sementara Dylan ia hanya mendengarnya tanpa melihat

"What?"pekik Deo dan delta disamping telinga Darren hingga Darren reflek menutup telinganya

"Berisik Lo berdua, pecah gendang telinga gue"sinis Darren

"Lo yang benner ren, bukannya kemarin Lo nolak mentah mentah keinginan bokap Lo itu?"tanya delta sedikit kaget

"Setelah semua yang terjadi, gue ngk mau berlarut larut dalam kesedihan, gue harus cari kegiatan biar gue bisa lupain sedikit rasa sakit yang ada di hati gue!"ujar Darren merasa bersalah

"Gue bilang juga apa! Nyesel kan Lo, udah rasain noh hasil dari perbuatan Lo sendiri"ngegas Deo tak tau tempat

Delta menyenggol lengan Deo"woy! Ngomong apaan Lo?"desis delta

"Sorry ren, tapi gue kecewa sama Lo, bisa bisanya Lo sia siain semua itu"ujar Deo serius

"Gue minta maaf!"lirih Darren menunduk

Zavi merangkul pundak Darren"udah ren, coba Lo mulai lembaran baru"saran zavi

"Ngk bisa zav! Gue udah coba, tapi ngk bisa"

"Ya udah ngk PP, selagi itu bisa bikin hati Lo tenang, gue ikut aja!"ujar di setujui oleh delta namun Deo? Pria itu tidak mengangguk sedikit pun begitu juga dengan Dylan tapi pria yang satu ini memang sikapnya diingin

ZAVI & AZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang