25: unboxing yang sebenarnya.

205 10 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatu

Author kembali lagi, kangen ngk?
____________________

"Mas!"pekik aza langsung menghambur kan tubuh mungilnya di tubuh atletis milik suaminya yang baru saja tiba dari Jakarta Selatan.

Dengan sigap zavi menangkap tubuh mungil istrinya, menggendong ala koala"ya ampun sayang, untuk mas bisa tangkep kamu dengan cepat."zavi mencium puncuk kepala istrinya dengan lembut menggendong nya masuk kedalam rumah dengan meneteng koper miliknya.

Beberapa hari lalu zavi berangkat ke Jaksel dikarenakan perusahaan nya yang disana terkena sedikit masalah maka dari itu ia bergegas untuk pergi secepatnya dan menyelesaikan masalah itu. Meskipun ada tangan kanan tapi zavi tak begitu yakin jadilah dia sendiri yang mengurus nya.

Aza tiba tiba mencium leher milik suaminya, tak tau saja zavi dibuat merinding dengan perlakuan aza, dengan susah payah zavi meneguk salivanya. Hey!! Dia juga laki laki normal dan akan terpancing jika diperlukan seperti ini.

Aza semakin mengeratkan pelukannya"kangen mas, mas kok lama banget ke bandung."

Sesampainya di kamar mereka, zavi meletakkan kopernya di depan lemari dan mendudukkan dirinya dengan aza yang masih dalam gendongan nya."banyak kerjaan sayang, Afwan ya"ujarnya tersenyum. Aza mengangguk.

Ya mereka sekarang berada di rumah zavi yang dekat dengan pesantren, rumah megah yang dijadikan mahar kala menghalalkan aza waktu itu, sudah seminggu mereka di rumah ini dan selama itu juga aza mulai terbuka dan menunjukkan sifat manjanya pada zavi, zavi tak mempersalahkan itu karena memang ini yang dia mau.

Sekali lagi aza mencium leher suaminya, zavi mengerjapkan matanya gugub, jakunnya sudah naik turun "sayang, jangan gitu!"ujar zavi dengan suara beratnya. Ia tak tahan dengan ini.

"Aza suka bau mas!"ujarnya sambil mendusel duselkan wajahnya pada dada bidang zavi yang masih terbalut baju kokoh.

Zavi membasahi bibirnya, wajahnya sudah memerah sampe telinga karena menahan sesuatu. ia merelaikan pelukannya dan menatap dalam mata milik aza, mata hitam pekat zavi beralih pada bibir aza yang nampak berwarna pink dan seksi sungguh ini sangat menggoda.

"Sayang, bolehkan?"tanyanya berat dengan mata sayunya.

"Boleh aphmmm......"telat zavi langsung menyambar kan bibirnya pada bibir ranum milik istrinya. Aza tak menolak ia menerima perlakuan manis dari suaminya.

Dengan cekatan zavi membawa aza naik ke ranjang Tanpa melepaskan pa.gitan mereka dan membalikkan  itu dipergunakan dengan  baik oleh aza untuk menghirup banyak oksigen.

Baru saja aza akan berbicara zavi kembali menyambar bibirnya, tangan zavi tak tinggal diam, ia memasukkan tangannya kedalam piaya milik istrinya dan mengusap sensual perut milik istrinya membuat aza merinding. Hingga tak sampai beberapa menit zavi mengeluarkan tangannya dan beralih membuka kancing piaya milik istrinya.

Aza mencegah tangan zavi yang akan membuka piayamanya"kenapa?"tanya berat zavi, matanya sudah memerah nafsunya sudah sampai di ubun ubun.

"Mas takut!"cicitnya

Zavi mengelus penuh sayang Surai milik aza, menenangkan istri kecilnya ini"ya udah kalau cantik mas belum siap, mas mandi dulu ya?"zavi hendak beranjak dari atas tubuh aza, tapi aza langsung mencekal tangannya.

Zavi menoleh"kenapa HM?"

"Mas ngk jadi yang tadi?"ujarnya lucu.

Gus zavi menjawil hidung mancung istrinya."ngk kok sayang, mas ngk PP kalau kamu belum siap!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAVI & AZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang