Chapter 3: Night bazaar

247 21 0
                                    

-Play "Style" - Taylor Swift while reading this chapter
Disclaimer: All these characters belong to Eiichiro Oda
Happy reading-

.

.

.

Matahari bersinar cerah, membangunkan sang surai hijau dari tidurnya, semalam ia tak bisa tidur alhasil ia begadang hingga tengah malam dan ini hasilnya, kantung mata hitam yang menggelantung di bawah matanya ini terlihat tebal, hasil dari begadangnya tadi malam ia tak habis pikir dengan kejadian yang menimpanya kemarin dan itu membuatnya kepikiran, tentang Kuina, dan tentang seorang wanita yang sedikit berkesan untuknya meski baru saja muncul di hidupnya, Yap Nico Robin, wanita itu semalam terus bergentayangan di pikirannya seperti burung yang terus terusan berputar mengitari kepalanya, apalagi ditambah dengan Kuina yang memarahinya habis habisan karena terlalu terburu buru berkendara hingga ia bisa saja mencelakai orang lain karena itu.

Zoro bangkit, setelah sedari tadi duduk merenung diatas kasur berukuran king size berlapis sprei berwarna putih polos itu, kakinya hendak melangkah keluar kamar, tepatnya ke kamar mandi, namun langkahnya terhenti begitu melihat ponselnya berdering, ia mengedarkan pandangannya, mencari asal dari deringan ponselnya itu, ketika ia melihat nama kontak yang tertampang di layar ponselnya, ia langsung menghela nafas kasar dan menatap sinis ponsel itu.

Zoro mengambil ponselnya, menerima panggilan yang masuk.

"Apa?"

Suara dingin dan berat milik Zoro membuka percakapan, namun bukannya takut, lawan bicaranya itu malah tertawa.

"Shishishi Zoroooo! Kau tahu? Katanya keluarga Foxy membangun pasar malam di taman lhoo!"

Yap, Luffy, hanya dia yang memiliki nyali untuk mengganggu binatang buas bertopeng manusia ini, cekikikan Luffy lantas membuat Zoro jengkel, namun apa daya, ia hanya bisa pasrah dan menghela nafas.

"Iya. Lalu apa hubungannya denganku?"

Zoro langsung bertanya to the point dan tentu saja pertanyaan ini langsung di sambut oleh cekikikan Luffy.

"Ayo pergi kesana! Aku awalnya ingin mengajak Usopp dan Sanji, namun mereka katanya sibuk, Huft, aku tak tau harus mengajak siapa lagi"

"Ada Franky. Kau bisa pergi berdua dengannya"

Jawaban Zoro langsung ditanggapi oleh kata kata kekecewaan Luffy.

"Ehhhhhh.... Ayolah Zoro!! Berdua bersama Franky tidak terlalu seru! Lebih baik pergi bertiga!"

Zoro meringis. Kenapa lawan bicaranya ini benar benar gigih.

"Huhhh, terserah."

Luffy langsung berteriak begitu mendengar 'Persetujuan' dari Zoro.

"Yeayy! Kalau begitu nanti jam 19.45 kita bertemu di taman Okay?"

"Hey! Aku belum bilang kalau Aku menyetujui nya!"

Tut... Tut... Tut...

Panggilan ditutup, lebih tepatnya ditutup sepihak oleh Luffy, untuk alasannya, tentu saja karena ia tak ingin mendengar penolakan dari Zoro.

Zoro mendesah pasrah, ia memang tak akan pernah bisa menang dari Luffy, apalagi dari keinginan sepihak nya itu, mau bagaimana lagi, itu adalah Luffy.

Zoro melempar ponselnya sembarang keatas kasur. Sementara tangannya bergerak mengambil handuk, kini kakinya melangkah ke kamar mandi, tentu untuk membersihkan diri, ia harus cepat berangkat sebelum Tashigi, managernya memarahinya habis habisan.

She's Mine [Zorobin || Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang