Kisah jiwa (Name) yang berpindah ke dunia Naruto dengan raga yang baru dan kehidupan yang baru sebagai seorang ninja!
Sifat (Name) yang menyebalkan dan random dihiasi dengan bumbu Harem membuat kisah ini lebih berwarna. Yahh ada absurd dan roasting...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Intimidasi (Name) benar-benar membuat ketiga musuh tersebut menunduk tak bisa bergerak. Sakura sudah tak sadarkan diri dan tergeletak dengan luka dalam yang cukup parah.
Rambut (Name) berkibar kencang, cuaca di sekitar tampak suram seakan ikut takut dengan aura yang (Name) keluarkan. Mata emasnya menyala tanpa emosi.
Ketiga musuh tersebut merasa tercekat dengan aura yang (Name) keluarkan, tubuh mereka bergetar dengan lidah yang serasa terpotong, kelu bahkan untuk mengucapkan sepatah katapun.
Cahaya (Name) mulai mengalir dan merambat membawa Sakura ke sisinya, cahaya tersebut masuk ke tubuh Sakura untuk menyembuhkannya.
(Name) menatap Sendu wajah Sakura yang tak sadarkan diri.
Matanya bergulir kembali menatap ketiga musuhnya yang masih menunduk dengan tubuh bergetar kencang.
"Kalian.."
Telinga mereka berdenging kencang merespon ucapan (Name) yang terasa sebagai alunan kematian.
"Bunuh diri kalian sendiri!"
Tubuh mereka merespon dan bergerak mencabut kunai masing-masing. Mata mereka bergerak panik tak bisa mengendalikan tubuh sendiri.
"Matilah tanpa suara, di hadapanku!"
Kaki mereka bergerak maju kehadapan (Name), mereka bersimpuh dengan tangan yang memegang kunai dan sudah mengarah pada leher mereka masing-masing.
Mereka menatap (Name) dengan mata yang hampir keluar karena ketakutan, raut wajah (Name) tampak sangat bengis. Merinding itulah yang dirasakan mereka.
"Lakukan!!!"
Slebbb
Srett
"UHUKK–!!!!"
Tangan mereka bergerak menusuk dan merobek urat nadi di leher mereka sendiri. Mulut mereka terbuka lebar menyiratkan teriakan tanpa suara, darah terciprat pada wajah (Name).
(Name) menyaksikan hal tersebut dengan raut wajah tanpa emosi sedikitpun. Mereka masih merobek leher sendiri sampai benar-benar kehilangan nyawanya.
