.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE 🙂
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR JUGA
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.....
.
.Mantu terakhir akhirnya akan resmi bergabung dengan Keluarga Wijaya hari ini. Benar sekali hari ini adalah hari pernikahan Dilan dan Nita, momen yang banyak ditunggu banyak orang. Sedari pagi Jena sudah harus mengantri untuk make up, bersama keluarga yang lain.
Tugasnya bukan jadi bridesmaid tetapi menjadi among tamu atau penerima tamu di acara. Naik level karena Jena sudah menikah, Nita juga enggan memakai bridesmaid karenanya. Bisa dibilang teman terdekat Nita hanya Jena. Tentu nanti Jena bertugas bersama Ardi dan beberapa keluarga yang ditunjuk.
"Mau request warna lipstik Mbak?"
"Terserah Mbaknya aja, penting cocok buat saya." ucap Jena tidak mau ambil pusing.
"Sudah selesai Mbak, bisa ganti baju."
Jena dirias mulai jam 5 pagi, dia mengantri dirias bersama Dina. Para suami dan anak tentu masih di kamar, kecuali Nala sih. Ponakan cantiknya itu ikut Mamanya, ingin segera dirias menjadi princess.
"MAMAAA!" panggil twins yang terdengar seperti teriakan saat Jena memasuki kamar hotel mereka.
Btw pernikahan Dilan dan Nita memang di gelar di sebuah hotel, akad nikah sampai resepsi. Alasannya biar simpel karena semua tamu dari kedua keluarga datang di hari yang sama, cuma beda jam saja. Maka para keluarga pada menginap sekalian, biar tidak bolak balik dari rumah.
"Apa sayang? Wih anak Mama udah pada ganteng aja." ucap Jena
"Udah dong, tadi mandi sama Papa sekalian." ucap Ardi, mode sat set sekalian langsung mandi bertiga biar tidak membuang waktu.
"Makasih Papa, salep Al udah dioleskan?" tanya Jena
"Belum, maunya sama kamu Ma." ucap Ardi
Jena tadi memang sudah berpesan ke Ardi untuk memandikan twins. Tadi dia tidak sempat karena harus segera make up dan twins sendiri masih tertidur lelap. Mana tega bangunin mereka subuh-subuh untuk mandi, Jena saja kalau tidak kepepet malas mandi subuh.
"Ma, maem." pinta Gamma
"Kalian belum makan?" tanya Jena, hanya gelengan kepala sebagai jawaban dari twins.
"Mau soto atau nasi semur?" tanya Ardi
"Soto Pa!" ucap Alpha
"Ambil 3 aja Pa, nanti tidak habis."
"Oke ditunggu pesanannya ya pangeran dan ratu." ucap Ardi
Ardi keluar sebentar untuk mengambil sarapan mereka, sedangkan Jena mulai mendandani anaknya. Twins terlihat nurut-nurut saja saat digantikan baju. Tidak lupa mengobati Al, cuma mengoleskan salep penghilang bekas luka.
"Makan datang." Ardi masuk sambil membawa nampan penuh makanan.
"Penuh banget Mas." ucap Jena membantu membawa beberapa makanan.
"Tadi yang ngambilin Tante Sri, makanya segunung gini." ucap Ardi
"Oalah pantesan."
Jena memaklumi karena Tantenya itu memang seperti itu. Apalagi tau kalau untuk twins tambah dibanyakin, sesayang itu memang Tante Sri dengan twins. Sama Nala dan Arsel juga begitu, sangat sayang dan royal.
"Al, Gam sini Nak. Mama suapin, telur puyuhnya dipegang sendiri."
"Papa sekalian Ma." ucap Ardi sembari duduk dihadapan Jena juga, mengantri suapan bersama twins.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With You
General FictionSequel dari Dosen Duda Itu Suamiku. ini kisah Jena dan Ardi bersama anak kembarnya.