.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE 🙂
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR JUGA
.
.
..
.
.
.
.
.
..
..
.
.
..
.
.
.
.Sudah Jena duga sebelumnya, twins akan heboh di ruang rawat inap Ardi. Heboh melontarkan beberapa pertanyaan ke sang Papa, menuntut harus ada jawabannya. Untung saja suaminya itu tidak ditempatkan di kamar bersama, jadi tidak mengganggu pasien lain. Ardi sendiri menjawab pertanyaan anaknya sembari tertawa kecil.
Kehadiran twins sebagai obat booster untuk Ardi supaya lekas sembuh. Setelah satu malam perkembangannya sudah lumayan, sudah cerewet lagi walau masih demam naik turun. Ini saja Ardi duduk bersila saat mengobrol dengan twins diatas bangkar rumah sakit. Padahal semalam masih mengeluh beberapa bagian tubuhnya nyeri-nyeri.
"Papaa, kok bisa nyamuknya gigit Papa???" tanya Gamma
"Ya enggak tau Le, mungkin darah Papa manis hehe." jawab Ardi asal menjawab. Lirikan setajam silet langsung Jena berikan. Dikira darah suci rasanya manis kali wkwk.
"Darah Papa itu enggak manis Le, jangan percaya. Kemarin Papa itu kerja bakti, membasmi rumah nyamuk makanya pada berkeliaran dan berakhir mengigit Papamu." ucap Jena sembari mengecek perlengkapan Twins yang akan dibawa ke rumah Eyangnya.
"Papa kan badannya besar Ma, kok kalah sama nyamuk yang kecilnya segini?" tanya Alpha sembari mempraktekan dengan tangannya sekecil apa nyamuk itu.
"Mau badannya besar atau kecil kalau nyamuknya bawa penyakit pasti akan jadi sakit. Apalagi kalau daya tahan tubuhnya lagi menurun. Makanya Alpha dan Gamma kalau nanti disuruh Mama pakai lotion anti nyamuk nurut ya. Jangan main dekat genangan air dan semak-semak, di situ banyak nyamuknya." ucap Ardi menasehati twins.
"Iya Papa, nanti kami main di dalam rumah Eyang saja." ucap Alpha
"Jadi anak yang good ya saya selama di sana. Maaf ya sayang Mama enggak bisa nemenin Al dan Gam-gam dulu, nanti Mama video call oke? Jangan lupa minta tolong Eyangti atau Tante Nita buat pakaikan lotion." ucap Jena
"Iya Mama." jawab Twins berbarengan.
"Good boys, nanti kalau Papa udah sembuh kita ke kebun binatang." ucap Ardi sembari mengusap kepala anaknya.
"YEY!! Janji ya Papa?" ucap Gamma
"Iya janji. Kita ke Solo nanti ya." ucap Ardi
"Iya Pa! Yey yey sayang Papa banyak-banyak." pekik Alpha dengan senang.
Cup cup
Jena mengecup pipi anaknya bergantian. Kangen berat, padahal baru kemarin lusa ditinggal. Beda sikon sih lebih tepatnya, sekarang harus ditinggal menjaga Ardi yang tidak tau sampai kapan dirawatnya. Semoga saja tidak lama, biar bisa berkumpul lagi berempat."Mama enggak di sayang nih?" mode sedikit cemburu dari Jena.
"Sayang Mama banyak-banyak juga." ucap Gamma
Tok tok
Ketukan dari pintu, ternyata makan siang Ardi sudah datang."Papa mau makan siang, Al sama Gam-gam mau makan juga? Sama ayam bakar dari Eyangti." tanya Jena, pikirnya sekalian saja kalau nanti dijemput Dilan sewaktu-waktu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life With You
Ficção GeralSequel dari Dosen Duda Itu Suamiku. ini kisah Jena dan Ardi bersama anak kembarnya.