22.

238 13 0
                                    

*

Langit biru adalah pemandangan pertama saat cia membuka matanya, ia kemudian bangun dan melihat sekelilingnya. Rerumputan hijau mengelilinginya, terdapat air terjun dengan sungai yang terdapat batu-batu besar di bawahnya. Terdapat pula Gunung-gunung disekelilingnya. Pantulan cahaya yang mengenai air membentuk pelangi membuatnya terlena dengan keindahannya.

Seseorang menepuk bahunya membuatnya menolehkan pandangan kearah tersebut.

" Mas lara? " Tanya cia dengan heran.

" Ngapain kamu disini? "

" Nggak tau juga, bangun-bangun udah disini " Cia kemudian mendekati sungai. " Ini dimana mas, bagus banget tempatnya! " Ucap cia dengan riang. Tiba-tiba ia kesusahan bernafas ia segera menuju ke permukaan.

"Kenapa kamu dorong aku?!Mas tolong!! " Ucap cia dengan kesusahan karena ia tercebur di sungai akibat didorong oleh lara.

" Tempat kamu bukan disini cia. Kamu harus kembali!! "

" M-maksudnya? " Ia masih mencoba menyelamatkan dirinya dari arus sungai yang akan membawanya ke dasar air terjun.

" Kamu harus berusaha untuk tidak terjun ke dalam sana, kamu harus berusaha untuk mencapai cahaya didepan kamu itu cia! "

" Ha-h ak ak-u nggak ku-at" Ucapnya dengan nafas terengah-engah.

" Cepat cia! Kamu harus berusaha demi keluarga kamu, Teman-teman kamu, tunangan kamu cia. Mereka menunggu mu! " Seketika cia langsung tersadar. Ia kemudian berusaha sekuat tenaga untuk melawan arus itu. Badannya seperti terombang-ambing kesana kemari, namun ia berusaha untuk tetap maju.
Setelah berusaha ia kemudian sampai didepan cahaya itu

" SELAMAT TINGGAL CIA!! " Ucap lara sesaat sebelum cia tersedot oleh cahaya itu.

Matanya terbuka perlahan, ia melihat beberapa orang disekelilingnya yang ia tau mereka adalah para dokter terlihat dari serangamnya.

Melihat cia membuka matanya, mereka bernafas lega. Beberapa hal mereka tanyakan pada cia. Kemudian mereka keluar untuk memberitahu keluarga cia.

Cia memejamkan matanya sebentar karena badannya terasa sakit. Beberapa saat kemudian keluarganya memasuki ruangannya.

" Mama! " Ucapnya pertama saat melihat kalista memasuki ruangan.

" Gue?! " Tanyanya dengan binggung. Cia menganggukan kepalan

" Dih bukan ye, Gue ini kakak lo. Mama lo ya mamah Ratna " Ucap kalista sambil menoyor kepala cia pelan.

" Heh! Adiknya baru bangun loh itu" Ucap seorang yang ia tahu sebagai papa nya.

" Papa? " Mereka semakin bingung melihat cia.

" Dia suami gue, itu artinya kakak ipar lo. Gimana sih? Anemia lo? " Ucap kalista dengan sewot.

" Amnesia kali!! " Ucap Jefri membenarkan.

" Mas Jefri!! " Jefri kemudian menuju kearah cia dan memeluknya.

" Kenawhy adikku?? Hmm" Ucap Jefri sambil mengelus kepala cia pelan. Cia yang mendengar itu melepaskan pelukannya.

" Aku adikmu? Bukannya tunangan ya? " Tanya cia dengan raut wajahnya bingung. Mereka semua tertawa mendengar ucapan cia.

" Yakali gue nikahin adik sendiri, tunangan lo tuh didepan pintu!  " Seorang yang dimaksud menghampirinya. Loh? Loh?? Loh???

" Bang Tio?? Ngapain? "

" Jengukin kamu lah. tadi apa Bang?? " Tanya tio heran.

" Iya, abangnya keizha kan, sahabatku? "

" Iya sih keizha sahabatmu, tapi aku bukan abangnya keizha. Aku tunangan mu, sahabat Jefri "

JOKER SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang