JOKER SQUAD

18.

*

Liburan semester adalah hal yang ditunggu-tunggu, Termasuk cia. Ia rencananya akan ke Indonesia untuk beberapa waktu. Sendiri kesananya, papa mamanya tidak bisa ikut karena masih ada pekerjaan. Kalau Jefri masih diUS, akhir semester. Jadi lagi Sibuk-sibuknya.

Ia mengemasi barang-barang, tidak dibawa semua mungkin cuma beberapa. Tidak lupa barang titipan teman-temannya. Total satu koper besar, satu koper kecil dan satu tas punggung ukuran kecil yang ia bawa. Udah kaya mau pindahan aja.

Ia diantarkan ke bandara oleh orang tuanya, banyak orang berlalu-lalang disana.

" Baik-baik disana ya, besok kalau mau pulang kabarin. " Ucap kalista sambil memeluk anak satu-satunya itu. Dibalas anggukan dari cia.

" Jangan aneh-aneh lo disana, maaf papa sama mama nggak bisa ikut soalnya masih banyak kerjaan. Nanti jangan sampai nyasar sampai sana! " Peringat papa menambahi.

" Iya gini-gini ingatan cia sekuat baja, jadi enggak perlu khawatir! " Sambil telunjuknya menunjuk-nunjuk kepala.

" Dih kadang makan aja lupa! " Ucap mamanya sewot.

" Iya deh, yaudah aku pamit dulu ya! " Mereka kemudian berpelukan sebentar.

" Dadah " Cia melambaikan tangan kepada mereka dan segera menuju ruang tunggu. Mereka menatap kepergian cia dengan hari.

Jakarta, Indonesia

Para anggota joker/loker squad sedang di bandara untuk menyambut kedatangan cia. Apalagi keizha, dari tadi ia sangat tidak sabar bertemu sahabatnya itu. Selama tidak ada cia ia merasa kesepian, walau ada pacar dari para sahabatnya tetep aja rasanya beda.

Ia dari tadi celingak-celinguk melihat ke arah pintu luar untuk menuju pesawat, juna yang melihat itu capek sendiri.

" Duduk yank, capek loh nanti! " Keizha pun menurut dan duduk disebelah juna, kepalanya ia senderkan ke pundak juna. Baru kerasa capeknya pas duduk.

Keizha menghela nafas " Cia kok lama ya? "

" Bukan cia yang lama, kita aja yang kecepetan kesininya! " Ujar Nathan yang duduk di lantai dan bersandar di kursi belakangnya. Ia dari tadi diberi tatapan heran sama pengunjung yang lewat, tapi ia acuh saja. Entah apa fungsi kursi yang ia jadikan sandaran.

" Cia belum sampai ya? " Tanya zaidan yang habis beli makanan sama gilang.

" Belum "

" Eh itu cia!! " Tunjuk Adit kearah yang melihat cia berjalan menuju arah mereka. Keizha yang mendengar itu langsung berdiri.

" CIA!!! "

" KEIZHA!!! "

Mereka saling berpelukan untuk melepas rindu. Beberapa pengunjung melihat ke arah mereka. Ada yang terkejut ada juga yang ikut terharu melihat mereka berdua.

" Keizha kayaknya terkontaminasi sama juna, kayaknya dulu enggak sebar-bar itu deh" Ujar el. Juna menatap el sangsi.

" Maksud lo gue virus bar-bar gitu? "

" Iya " Mereka mengangguk setuju.

" Dih enggak ya, itu gara-gara sering main sama yena bukan gue. Gue kan cowok cool and kalem"

" Wah-wah zaidan, masak pacar lo dijelek-jelekin. Kalau gue jadi elo sih nggak Terima! " Sahut Gilang mengompori.

" Udah-udah yuk ke cia malah ribut, tuh mereka dari tadi belum Ngelepasin pelukan, kayak teletabis aja. "

Gilang berlari ke arah mereka dan ikut bergabung. Awalnya mereka membiarkan saja, tapi kok lama banget. Adit pun menarik Gilang agar melepaskan pelukan mereka