"Kamu mau langsung pulang?."
Large melirik ke arah kanan, dimana Bian yang sedang mengemudikan mobilnya fokus menatap ke jalan.
Dia yang sedang memangku wajahnya sembari bersandar di jendela mobil pun menjawab tak niat sembari menganggukkan kepalanya.
"Bawa saya pulang."
"Kamu tidak ingin menginap di hotel saja? Besok, kamu masih ada jadwal."
"Tidak, saya ingin pulang."
"Baiklah, tapi berjanji lah satu hal kalau kamu akan Beristirahat."
Eliot memutar bola matanya malas sembari mendengus. "Hmm. Cepatlah."
Bian mengangguk, setelah itu ia pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ruang yang di tempati large sekarang.
Sesampainya di rumah yang di maksud oleh Large tadi, ia pun langsung turun.
"Large, tolong ingatlah. Istirahat yang cukup."
"Urus urusan mu sendiri, aku mengerti."
Setelah mengatakan itu, Eliot pun beranjak pergi meninggalkan Bian yang sudah mencak mencak tidak jelas di dalam mobil yang tentu saja di abaikan oleh Eliot.
Eliot membuka pintu rumah itu dengan sedikit dorongan sehingga pintu tersebut dapat terbuka sempurna.
Mencium aroma yang dapat menggugah seleranya, tersenyum singkat. Ia pun masuk dan berjalan ke arah dapur.
Dan benar saja, punggung lebar seorang pria dengan apron yang terikat di tubuh bagian depannya, sedang berdiri membelakangi Eliot.
Eliot berjalan masuk, menyembulkan kepalanya di antara pundak Alby, kemudian mengintip masakan yang di buat oleh pria itu.
"Aku nggak tau kamu bisa masak."
Kedatangan tiba tiba Eliot membuat Alby kaget, dan tangan yang sedang memegang spatula Hampir saja melayang pada wajah pria itu.
Jika dia tidak cepat cepat sadar bahwa itu Eliot, maka Spatula yang di selimuti oleh minyak panas tersebut sudah bersemayam di wajahnya."Kamu buat aku kaget."
Eliot terkekeh, Kemudian mengacak rambut Alby. "Benarkah?."
Alby mengangguk, Eliot tersenyum simpul, ia pun memeluk Alby dari belakang, lalu setelah itu ia menyalipkan tangannya di ujung bagian bawah baju milik Alby.
Tangan yang bergerak di antara tubuh bagian atas Alby sehingga membuat pria itu menegang, menahan tubuhnya untuk tidak bereaksi, tetapi mungkin sudah mustahil.
"Padahal lebih baik kalau bajunya tidak di pakai." Bisik Eliot di telinga Alby sembari menggigitnya.
Mungkin karena Tubuhnya yang sudah lama tidak di jamah oleh Eliot, sehingga sekarang dirinya benar benar bereaksi, Bulu kuduk nya berdiri bertanda Tubuhnya benar benar terangsang akan perlakuan Eliot.
"Eh, berdiri." Ejeknya yang sedang memeluk Alby
Yang Ntah sudah sejak kapan, Tangan tersebut sudah berada di dalam celana bagian depannya dan tanpa sadar membuat wajah Alby memerah.
Eliot Terkekeh, Iseng iseng ingin menjahili Alby, siapa sangka keisengannya ternyata berhasil. Tetapi di balik keisengan tersebut dia cukup bahagia, bahwa ternyata Pria ini masih terangsang akan sentuhannya.
"Brisik." Suara Alby menjadi lebih rendah dan Serak, mematikan kompor ia pun berbalik.
Ia ingin lebih, jadi tolong lakukan. Itulah yang dia fikirkan dan inginkan.
Dia tidak mau mengucapkannya, ntah bagaimana terasa aneh ketika dia yang meminta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]
FanfikceDunia Maya sedang di hebohkan dengan Munculnya skandal dari Aktor terkenal Yang sedang naik daun saat ini. Dia large, Pria Brengsek dan Manipulatif penyuka seks Tiba tiba masuk rumah sakit Dengan Kepala belakang Di hantam Kuat dengan vas Bunga besar...