03. KESERAKAHAN ELIOT

7.5K 575 50
                                    

Bian, Leha, Dan Aksel sudah beranjak pergi dari kamarnya beberapa saat yang lalu. Dengan kesepakatan yang di berikan oleh Alby, ntah kenapa bisa mengusir ketiga makhluk pengganggu itu untuk pergi dari kamar inapnya.

Situasi yang saat ini membuatnya seperti kembali menjadi makhluk asing dari dunia lain, tidak seaneh dengan jiwanya yang dulunya berada di tubuh emilio yang hanya dalam waktu semalam dia mengingat atau mengetahui apa yang terjadi.

Sekarang benar benar berbeda, tubuhnya benar benar linglung, fikirannya juga kacau balau. Biasanya fikirannya akan kacau ketika sebuah ingatan ada yang masuk, tetapi tidak dengan sekarang, fikirannya kacau karena ingatan asing benar benar tidak datang untuk memberitahunya apa yang terjadi. Dia tidak mendapatkan ingatan apa apa soal Large yang di ucapkan oleh Pria yang katanya sebagai Manajer dari pria itu.

Bahkan Pria yang katanya teman dari Large itu juga tidak ada dalam ingatannya, jadi Mustahil bukan?
kalau dia bertransmigrasi lagi.

Sesaat kemudian dia terkekeh sinis.
bukan mustahil, tetapi Dia yang tidak mau melihat kenyataan yang ada.

Dia enggan untuk menerima, Bahkan untuk melihat wajah siapa yang ada dalam pantulan cermin pun enggan ia lakukan.

Dia takut akan kenyataan yang nantinya yang akan ia dapatkan tetapi tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Seolah dia puas dengan dirinya yang hidup dengan Alby yang berada di sampingnya, saat ini dia hanya cukup membayangkan kalau tubuh ini benar benar miliknya, Milik Eliot. Bukan Emilio ataupun Large yang tentu saja tidak ia ingat siapa pria itu.

Sebenarnya dia sedikit penasaran, apa saat ini dia kembali ke tubuhnya yang asli, atau Masih bersemayam di tubuh Emilio. Tetapi rasa penasaran itu harus ia tepis agar tidak menyakitkan buatnya nanti.

Terlepas tubuh siapa ini, apa yang terjadi tapi Yang jelas dan lebih penting dari apapun dia bertemu dengan Alby. Yang tentu saja adalah satu satunya pria yang mampu membuatnya jatuh cinta.

Sebenarnya dia tidak begitu mengingat lebih jelas tentang kenangan kenangan yang ntah kenapa bisa membuat ia jatuh cinta kepada Alby.

Bahkan apa yang terjadi ketika dulunya ia berada di tubuh Emilio pun terasa kabur di ingatannya, tetapi tenang saja. Dia mengetahui satu hal kalau Alby benar benar pria yang sangat penting dalam hidupnya.

"apa yang kamu fikirkan?."

Eliot langsung menoleh menatap Alby, pria itu sedang duduk di sofa dengan mengangkat satu kaki kanannya menghimpit paha kirinya dengan bersandar di punggung sofa seperti tuan muda yang sedang berkuasa saat ini, menatapnya dengan wajah datar sembari menatap nya lekat.

Ah dia melupakan, bahwa pria itu memang seorang tuan muda yang punya kekuasaan, yang bisa dengan gampangnya mendapatkan dan melupakan.

Dia takut berada di posisi di lupakan, sungguh.

"Ada apa?."

Eliot tersenyum simpul, kemudian merentangkan tangannya ke arah Alby, "Al, peluk aku."

Alby diam sebentar, seperti nya pria itu cukup bingung dengan permintaan tiba tiba yang di ucapkan oleh Eliot, tetapi tak khayal dia tetap menurut, berjalan menghampiri Eliot, dan memeluk pria itu erat.

Eliot yang merasakan sensasi panas pada tubuh yang berada di pelukannya, lantas semakin mengeratkan pelukannya.

"Maafkan aku."

Eh.. dia tidak ingat, apa yang membuatnya meminta maaf sekarang, Kata itu tiba tiba terlontar di mulutnya yang belum sempat terfikirkan oleh otaknya.

"Apa yang salah? Kenapa minta maaf?."

Eliot hanya diam, dia merasa jealous sekarang. Ntah kenapa dia merasa masih Anak anak dengan Alby yang sepertinya memiliki perubahan. Pria itu seperti sudah dewasa. Yang tentu saja sulit untuk ia gapai.

Sebenarnya sudah berapa lama waktu berlalu?.

Susah berapa lama waktu yang ia lewatkan?. Selama periode itu, sudah berapa orang yang Alby habiskan waktu bersamanya?.

Pandangan Eliot tiba tiba menajam, ekspresinya mengeras

"Al, mau berjanji satu hal?."

"Hmm?."

"Jangan tinggalkan aku, Oke?."

Alby tersentak, di dalam pelukan Eliot dia tersenyum, menyandarkan kepalanya pada dada bidang yang tentu saja berbeda dengan tubuh yang dulunya ia peluk. Sekarang tubuh pria yang berada di depannya ini sedikit berisi, ototnya benar benar terawat seperti kebanyakan aktor Yang lainnya, bahkan di bandingkan dengan tubuhnya, sudah di pastikan Tubuh yang kekar di depannya lebih menang.

Cukup lama Alby diam yang tentu saja membuat Eliot tersenyum miring, Tentu saja. Apapun jawaban pria itu nantinya, tidak Akan mengubah apa apa.

Karena dirinya tidak akan pernah membiarkan Alby pergi kemana mana. Apapun yang terjadi, tidak akan dia biarkan. Kemanapun Alby pergi akan dia kejar, Asalkan Alby akan tetap bersamanya, Dia akan melakukan apa saja. Dia bahkan akan mengobrak Abrik dunia hanya untuk menemukan Alby dan memaksa pria itu untuk tetap tinggal bersamanya.

"Bagaimana kalau kita tinggal bersama?."

Eliot yang mendengarnya pun sontak mendorong tubuh alby sedikit menjauh, inilah yang dia inginkan sebagai awalan dari Semuanya.

"Sungguh?."

Alby mengangguk. "Kenapa tidak?."

Eliot kembali memeluk tubuh Alby erat, ntah ekspresi apa yang saat ini ia tunjukkan tetapi yang jelas dia benar benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, terlepas dari kejadian yang memusingkan kepalanya, dengan kehadiran Alby yang berada di sisinya sudah cukup baginya untuk menjadikan Alby sebagai obat nya.

Dia tidak menginginkan hal lain lagi.

Eliot melepaskan pelukannya, Menatap mata Alby yang juga sedang menatapnya, karena hanyut oleh tatapan kerinduan dari masing masing sorot mata itu, tanpa sadar Eliot sudah memiringkan kepalanya untuk menyambar bibir itu untuk menempel dengan bibirnya.

Ciuman itu penuh kelembutan dan kerinduan, saling memejamkan mata menikmati sensasi yang ada.
Seharusnya ini sudah lebih dari cukup, tetapi ntah kenapa Eliot harus meminta maaf dalam hati akan keserakahan yang mulai Memenuhi dadanya.

Hal ini saja tidak cukup, dia ingin lebih. Eliot memeluk tubuh Alby lebih erat merapatkan tubuh pria itu ke tubuhnya, dia ingin menghancurkan Tubuh ini, memakan sampai habis serta mengisap semua cairan Yang ada pada tubuhnya, menjadikan dirinya sebagai satu satu nya orang yang dapat di rasakan oleh Alby.

Dia ingin kekuasan yang lebih tinggi dari Alby sehingga Pria ini tidak berniat untuk pergi dari sisinya, Dia ingin Alby menjadi tidak berdaya di hadapannya. Dia ingin mengurung Alby di dalam kukungannya dengan hanya dirinya lah yang di lihat oleh pria ini.

Apa boleh?. Sekarang, dia benar benar hanya ingin menghancurkan Alby untuk dirinya sendiri.









TBC

Jihan takut di ban pihak Wattpad lagi 😭🤣 tapi masukin foto kek gini seru 😭

Jihan takut di ban pihak Wattpad lagi 😭🤣 tapi masukin foto kek gini seru 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Last nih ya😭 kedepannya gk bakal masukin yang kek gini lagi 😭

[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang