21

4.7K 286 16
                                    






"Capek"keluh Renjun karena sejak tadi mereka hanya berdiri.

"Ayo masuk"Donghyuck membawa Renjun masuk kedalam mencari tempat untuk mereka duduk.

"Mau pesan apa?"tanya Donghyuck.

"Emmm,,cake aja deh sama coklat panas"Donghyuck mengangguk kemudian memesan yg Renjun inginkan.

"Pake baju sana"suruh Renjun karena Donghyuck tidak memakai atasnya.

"Di Mama"ujar Donghyuck.

"Ishhh"kesal Renjun karena sejak tadi pandangan orang tertuju pada tubuh Donghyuck.

Donghyuck tersenyum tipis melihat wajah lucu Renjun yg merengut.

"Makan gih"suruh Donghyuck.

Renjun memakan cake nya dengan kesal.

"Santai aja"Donghyuck mengusap sudut bibir Renjun yg terkena krim dari cake yg ia makan.

Mark dan Hendry ikut masuk dan melangkah menuju kamar yg sudah mereka pesan.

"Yangyang mana?"tanya Renjun karena tidak melihat Yangyang.

"Kamar mungkin"jawab Donghyuck.

"Makan malam masih lama ya"gumam Renjun yg masih di dengar Donghyuck.

"Kenapa?"tanya Donghyuck.

"Ngantuk"cengir Renjun.

Donghyuck melirik jam yg melingkarkan di tangannya masih jam 4 sore sedangkan makan malam jam 7 berarti masih ada 3 jam lagi.

"Mau tidur?"Renjun mengangguk.

"Yaudah ke kamar"Renjun tersenyum kemudian mengamit lengan Donghyuck.

"Ayo"ajak Renjun.

Donghyuck menatap Renjun.

"Sama Lo,,ayo"Renjun menarik Donghyuck menuju kamar yg akan mereka tempati.

"Wuaaaaa bagus banget kamar nya"seru Renjun seraya menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang empuk itu.

Donghyuck memilih duduk di single sofa yg ada di sana.

"Hyuck sini"panggil Renjun.

Donghyuck menoleh.

"Sini"Donghyuck bangkit kemudian mendekati Renjun yg berbaring di ranjang.

"Ayo tidur"Donghyuck menurut membaringkan tubuhnya di samping Renjun.

Renjun merubah posisinya menjadi memeluk tubuh Donghyuck yg tak tertutup apapun.

"Wangi"gumam Renjun menghirup aroma tubuh Donghyuck yg membuat dirinya mabuk.

"Sejak kapan Lo punya ABS kayak gini?"tanya Renjun seraya menyentuh otot perut Donghyuck.

"Udah lama"jawab Donghyuck dengan mata terpejam karena menikmati usapan tangan Renjun di perutnya.

"Jangan di pamerin terus"

"Kenapa?"tanya Donghyuck.

Renjun mendongak agar bisa menatap Donghyuck.

"Nggak boleh ada yg liat selain gua"ujar Renjun.

Donghyuck tersenyum tipis seraya menggenggam tangan Renjun yg masih berada di perutnya.

"Katanya mau tidur,, tidur gih"Renjun berdehem seraya mencari posisi lebih nyaman.

Tak lama Donghyuck merasakan nafas teratur Renjun di lehernya.

Dengan sedikit kesusahan Donghyuck menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.










Kecewa (Donghyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang