46

4.7K 320 10
                                    





















































Terhitung sudah 3 hari Donghyuck tinggal di kediaman seo.

Saat ini mereka tengah makan malam bersama ada Renjun juga karena si mungil datang berkunjung.

"Ayah sama Bunda kamu sehat kan Njun?"tanya Ten di angguki Renjun.

"Jaemin mana kok nggak ikut main kesini?"tanya Ten lagi.

"Biasa Mae di rumah Jeno"Ten mengangguk paham.

"Habis lulus mau kuliah atau nggak Hyuck?"tanya Johnny membuat mereka menatap Donghyuck.

"Belum tahu,,belum ada bahas sama Mama Papa"jawab Donghyuck.

"Nanti kalau kuliah atau nggak nya kamu mau nerusin perusahaan Daddy nggak?"tangan Donghyuck terhenti setelah mendengar ucapan Johnny barusan.

Ten yg melihat itu mulai was-was takut Donghyuck marah dan jauh lagi dari mereka sementara Hendry menatap sang adik dan Daddy bergantian.

Sementara Renjun diam seraya menatap Donghyuck.

"Kalau soal itu pastinya nggak,,aku bakal terusin perusahaan Papa,,kan ada bang Hendry"Johnny tampak kecewa dengan jawaban Donghyuck barusan.

"Tapi,,"

"John"tegur Ten.

"Jangan berharap lebih,, Daddy nggak lupakan sekarang aku anak dari Kim Taeil dan Kim Doyoung,,putra tunggal mereka,,aku tentu bakal terusin perusahaan Papa,,jangan karna aku tinggal disini 3 hari ini Daddy jadi mikir kalau semuanya udah baik-baik aja"

"Ada bang Hendry jadi jangan pernah berharap aku bakal terusin perusahaan Daddy"setelah mengatakan itu Donghyuck bangkit dan berlalu menuju kamarnya.

"Kamu kenapa sih?"marah Ten.

"Kita tuh susah payah bikin Haechan dekat lagi sama kita kamu malah bahas perusahaan segala"

"Kalau sampai dia marah lagi dan menjauh lagi dari kita aku nggak bakal maafin kamu"Renjun dan Hendry hanya diam.

"Emm Mae Injun susul Hyuck dulu ya"pamit Renjun di angguki Ten.

Johnny menunduk ia menyesal seharusnya tidak perlu membahas itu tadi.

"Huhh"

"Maaf"Ten beranjak dari sana meninggalkan Johnny dan Hendry.

"Tok,,tok,,tok"

"Hyuck,,boleh masuk kan?"tanya Renjun.

"Ceklek"

Renjun mengedarkan pandangan ke penjuru kamar Donghyuck hingga matanya menangkap sosok yg berdiri di balkon.

Renjun menghampiri Donghyuck dan berdiri di samping sang kekasih kemudian menatap Donghyuck yg diam dengan pandangan lurus kedepan.

"Daddy cuman nanya kok,,bukan berarti dia maksa Lo buat jadi penerus nya"

"Mungkin Daddy pikir Lo mau"tambah Renjun.

"Jangan marah Hyuck,,Lo berhak ambil keputusan apapun itu tentang hidup Lo,,kasian Mae dia takut banget Lo ngejauh lagi dari mereka,, kalau emang Lo nggak mau terusin perusahaan Daddy nggak bakal ada yg maksa,, Daddy cuman nawarin nggak ada maksud lain kok"Donghyuck menoleh menatap sang kekasih yg tersenyum lembut padanya kemudian menarik tubuh mungil Renjun kedalam pelukannya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher si mungil.

"Gua kangen Mama"gumam Donghyuck masih bisa di dengar oleh Renjun.

"Ayok telpon"Donghyuck menggeleng di ceruk leher Renjun.

Kecewa (Donghyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang