Donghyuck berdiri di balkon kamar menatap langit malam yg di penuhi bintang.
Tiga hari tidak berinteraksi dengan Renjun membuat Donghyuck merasa ada yg hilang.
Pemuda Tan itu menyunggingkan senyum miring saat mengingat bagaimana Renjun tersenyum pada pria kemarin dan bagaimana saat pria itu mencium pipi Renjun.
Jika saja kemarin Donghyuck tidak menahan diri sudah di pastikan pria sialan itu babak belur karena dirinya.
Donghyuck menatap layar ponselnya yg menampilkan wajah manis Renjun.
"Kok belum tidur?"Donghyuck terkesiap saat mendengar suara sang Mama.
"Tangan kamu sakit?"tanya Doyoung di balas gelengan oleh Donghyuck.
Tadi setelah dari restoran Donghyuck di bawa orangtuanya ke rumah sakit dan ternyata tangannya cidera cukup parah tapi tidak sampai patah.
Untuk mempercepat proses penyembuhan tangan Donghyuck di beri penyangga agar tidak di gunakan untuk sementara waktu.
"Renjun?"mendengar nama itu Donghyuck menghela nafas.
"Hyuck nggak tahu harus apa Ma"
"Ikuti kata hati kamu sayang,,kalau emang kamu masih cinta sama Renjun perbaiki,,dengerin penjelasan dia dan ungkapin perasaan kamu"ujar Doyoung.
Donghyuck hanya diam.
"Ayo masuk disini dingin nanti kamu masuk angin"Donghyuck mengangguk kemudian masuk kedalam kamar sementara Doyoung menutup pintu balkon serta gorden sebelum mendekat pada Donghyuck yg bersandar ke kepala ranjang.
"Tidur ya,, kamu pasti capek"
"Temani Ma"pinta Donghyuck membuat Doyoung tersenyum.
Pemuda manis itu berbaring di samping sang anak kemudian mengusap kepala Donghyuck.
"Good night Ma"
"Good night sayang"balas Doyoung.
Tak lama Doyoung mendengar dengkuran halus pertanda Donghyuck sudah tidur.
"Ceklek"
"Udah tidur dia?"tanya Taeil.
"Udah"jawab Doyoung seraya bangkit dari tidurnya.
Taeil mendekat kemudian mengusap kepala Donghyuck lalu mencium kening anaknya itu.
Setelah mematikan lampu kamar Donghyuck Keduanya keluar dan melangkah menuju kamar mereka.
Keesokan harinya Donghyuck tidak sekolah karena tidak di izinkan oleh sang Mama.
Sementara di sekolah Renjun terlihat murung.
"Yang,, Donghyuck nggak sekolah?"tanya Renjun pada Yangyang.
"Nggak"jawab Yangyang membuat Renjun terdiam.
"Lo Keliatan pucat,,sakit?"tanya Yangyang.
Renjun menggeleng kemudian kembali ke kursinya.
Sebenarnya Renjun sangat pusing sekarang sejak kemarin lebih tepatnya dan sekarang semakin pusing.
"Lo kenapa?"tanya Jaemin.
Renjun hanya diam ia tidak sanggup meski hanya mengeluarkan suara.
Jaemin menyentuh dahi Renjun.
"Lo sakit,,ayo ke UKS"Jaemin mencoba membangunkan Renjun dari duduknya.
"Renjun"kaget Jaemin saat Renjun ambruk.