Donghyuck memasuki apartemennya dengan Renjun yg masih berada di gendongan nya.
"Sejak kapan Lo punya apart gini?"tanya Renjun seraya memperhatikan sekitar.
Apartemen Donghyuck sangat luas di tambah interior nya yg terkesan mewah.
"Baru-baru ini,,hadiah dari Oma"jawab Donghyuck seraya mendudukkan dirinya di sofa dan otomatis membuat Renjun duduk di pangkuannya.
"Bagus"puji Renjun.
Donghyuck hanya tersenyum seraya menatap Renjun yg sibuk mengagumi interior apartemen miliknya.
"Kemarin kenapa mabuk?"tanya Renjun seraya memainkan rambut Donghyuck.
"Pengen aja"jawab Donghyuck.
Donghyuck menarik pinggang Renjun agar semakin menempel dengan dirinya.
"Ihh serius,, kemarin Lo kayak lagi ada masalah"
"Cuman masalah kecil,,,Mae Ten kerumah dan masak buat gua"ujar Donghyuck.
"Ha,,Lo ketemu?"Donghyuck menggeleng.
"Rasa masakannya beda bukan masakan Mama jadi gua tahu"
"Terus?"tanya Renjun lagi.
"Ya gitu gua merasa Mama berusaha deketin gua ke Mae Ten"Renjun mengangguk paham.
"Malam itu uncle Doy kelihatan khawatir banget sama merasa bersalah gitu"Donghyuck tahu ia mendengar Mamanya bicara malam itu.
"Terus pas ke kantor uncle Taeil ngapain?"
"Kok tahu?"bingung Donghyuck.
"Hehehe kita ngikutin Lo,, Jaemin yg ajak sih katanya takut Lo kabur kayak dulu lagi"ujar Renjun dengan cengiran lucu nya.
"Ngobrol biasa aja,, terus di suruh pulang"
"Tapi ketemu Oma Lo dulu kan?"Donghyuck mengangguk.
Seketika ia teringat obrolannya bersama sang Oma kemarin.
"Kenapa?"tanya Renjun lembut.
Donghyuck menggeleng membuat Renjun menangkup wajah tampannya.
"Kalau ada masalah cerita sama gua,, mungkin gua nggak bisa bantu tapi seenggaknya gua bisa ngurangin sedikit beban Lo,,dan jangan kabur-kaburan lagi"Donghyuck tersenyum sebelum menganggukkan kepalanya.
"Menurut Lo gua harus maafin mereka atau nggak?"tanya Donghyuck .
"Kalau menurut gua memaafkan nggak ada salahnya,,toh Mae sama Daddy juga udah nyesel banget,,selama ini mereka mati-matian nyari Lo,, semua orang sih,, Mae Ten jadi sering sakit karena mikirin Lo,, waktu itu bang Hendry juga nggak pulang kerumah karena kecewa sama mereka"
"Tapi itu terserah Lo Hyuck,,kalau dengan memaafkan mereka bikin Lo lega,,why not"tambah Renjun.
"Oma nyuruh gua berdamai sama masalalu"ujar Donghyuck.
"Kalau emang belum bisa nggak papa,, pelan-pelan aja"tutur Renjun seraya mengusap rahang Donghyuck.
"Gua nggak mau Mama sedih,,kalau Mama mau gua bakal lakuin"Renjun mengangguk.
Ia sangat paham bagi Donghyuck Doyoung adalah segalanya dan prioritas utamanya.
"Kita nggak pulang?"tanya Renjun.
"Emang Lo mau pulang?"tanya Donghyuck balik.
Renjun menggeleng kemudian mengecup bibir Donghyuck.
"Kita beneran pacaran kan?"tanya Renjun memastikan.