BAB 10

97 8 0
                                    

Suara langkah kaki menggema di lorong sekolah yang begitu sepi, mereka terus saja berlari sesekali menengok ke belakang untuk melihat apa orang misterius itu masih mengejar mereka.

"Sebentar,gue capek" kata jeongwoo sambil memperbaiki nafasnya.

"Dia nggak ngikutin kita lagi" ucap Yoshi saat melihat ke belakang yang sangat sepi.

Asahi melihat satu persatu temannya sekarang.

"Loh, junkyu, jihoon sama doyoung, kemana?" Tanyanya.

Yoshi dan jeongwoo yang baru sadar kalau ketiga temannya itu tidak ada langsung panik,takut mereka tertangkap.

"Terus sekarang gimana?" Tanya Yoshi.

"Kita cari" jawab jeongwoo.

Asahi masih diam ia mengedarkan pandangannya, lalu menarik Yoshi dan jeongwoo masuk ke sebuah ruangan.

Setelah mereka bertiga masuk Asahi tak lupa mengunci pintu dan mengganjal nya dengan meja.

"Sa kenap-"

Ucapan Yoshi terpotong saat Asahi menaruh jari telunjuknya di bibir, menyuruh nya untuk diam lalu Asahi melirik ke arah jendela yang ditutupi oleh korden dan membukanya sedikit untuk mengintip.

Yoshi dan jeongwoo juga ikut melihat apa yang sedang di lihat oleh Asahi.

Jantung mereka bertiga berdetak dua kali lebih cepat saat melihat orang misterius itu sedang berjalan masih dengan pisau daging di tangannya.

Jeongwoo meremat kuat baju Yoshi karena takut, bukan hanya orang misterius itu yang mereka takutkan, tapi orang misterius itu di ikuti oleh banyak sekali sosok hantu yang begitu menyeramkan yang berjalan merangkak di tembok.

Deg!

Jantung mereka rasanya ingin pindah ke kaki saat satu hantu ikut mengintip di jendela dengan senyuman mengerikan terukir di wajahnya. Dengan cepat Asahi menutup jendelanya.

"Untung gue cepet nutup jendelanya" gumam Asahi.

"Anjirlah hantunya banyak banget ngikutin dia,udah kayak pasukan aja" kata jeongwoo.

"Sekarang gimana?" Tanya Yoshi.

"Kita tunggu sampai kondisinya aman,baru kita cari mereka" jawab Asahi.

*******


Kini jihoon berjalan bersama hyunsuk dan haruto, mereka meninggalkan mayat doyoung di ruang UKS karena jihoon yang memintanya untuk meninggalkan nya di sana.

Hyunsuk dan haruto menatap was was sekelilingnya merasa takut, berbeda dengan jihoon yang sekarang ingin sekali bertemu dengan orang misterius itu untuk membalas dendam.

"Eh,itu kek mashiho sama Junghwan" tunjuk haruto ke arah dua orang yang sedang jalan mengendap endap.

"Mashi,Hwan di sini" panggil hyunsuk.

Merasa ada yang memanggil, mereka berdua langsung menoleh ke arah hyunsuk dan berlari ke arah mereka.

"Kalian nggak papa?" Tanya hyunsuk khawatir.

"Kita berdua nggak papa" jawab mashiho.

"Yang lain mana?" Tanya Junghwan.

"Kepisah" sahut haruto.

"Ayo kita pergi cari yang lain" ujar hyunsuk.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menyusuri setiap ruangan sekolah untuk mencari teman temannya.

Tap! Tap! Tap!

Mereka semua langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara langkah kaki di belakang mereka.

"Hati-hati" ucap jihoon ia menajamkan penglihatannya untuk melihat siapa yang datang,tidak akan ia biarkan orang misterius itu kembali melukai temannya.

"Nggak ada apa-apa" kata haruto dengan suara kecil.

"Jalan terus tetap waspada akan apapun di sekitar kalian,kita cari tempat aman" ujar jihoon lalu diangguki oleh mereka semua.

Mereka kembali berjalan tanpa memperdulikan suara suara aneh yang mereka dengar, seperti suara bisikan perempuan yang terus-menerus mereka dengar tetapi tidak ada orang ataupun sosok yang mereka lihat, hanya suaranya saja yang bisa mereka dengar. Tapi itu lebih baik daripada mereka harus melihat wujudnya.

********


"Siapa lagi ya?" Ucap pria itu menaruh jari telunjuknya di dagunya.

Ia membuka topeng yang menutupi wajahnya dan menaruhnya di atas meja.

Ia berjalan ke arah papan di mana foto semua siswa tahun ini, sudah ada 3 yang di beri tanda silang warna merah adalah fotonya yedam, jaehyuk dan doyoung.

Dan setelahnya ia menyeringai dan mendekati salah satu foto siswa dan menyilang foto itu dengan spidol warna merah.

"Setelah aku membunuh beberapa dari mereka lagi,maka dia harus beraksi,dia pasti sudah tidak sabar bermain"

"Dan aktingnya cukup bagus untuk mengelabui mereka" ucapnya lalu tertawa sarkas.

******

Junkyu memperbaiki nafasnya yang memburu akibat berlari, ia menatap sekelilingnya,dimana yang lain?

Junkyu merutuki dirinya sendiri karena berlari ke arah yang berbeda sendirian, sekarang ia benar-benar merasa hawa di sekitarnya berubah.

"Kok gue merinding ya?" Junkyu memegang tengkuknya yang terasa seperti ada yang meniupnya.

"Sekarang gue harus kemana?!"

Junkyu menutupi mulutnya sendiri saat melihat ada bayangan seseorang yang mendekat ke arahnya.

Perlahan junkyu mundur ke belakang saat bayangan itu semakin besar dan diikuti suara langkah kaki seseorang.

Junkyu menyembunyikan dirinya di belakang tembok sambil mengintip siapa yang akan datang.

Suara nyaring dari gesekan pisau dengan pisau lainnya membuat junkyu semakin ketakutan mendengarnya.

"Kamu pikir saya tidak tau kamu bersembunyi di sana?"

"Sialan" umpat Junkyu dalam hatinya.

Ia langsung saja berlari dengan sangat cepat sesekali menengok ke belakang,ia masih melihat orang misterius itu masih mengejarnya.

"Kenapa nasib gue harus kek gini"

Junkyu terus saja berlari, namun sial seribu sial ia malah tersandung sesuatu yang membuatnya jatuh.

"Aduh kaki gue" ringisnya sambil memegang kakinya.

Junkyu memundurkan tubuhnya saat orang misterius itu semakin mendekat, kakinya begitu sakit sekarang yang membuatnya tidak bisa berlari.

"Kamu sudah siap,Kim junkyu" ucap orang misterius itu sambil tersenyum miring di balik topengnya,ia mengangkat tinggi tinggi pisau itu siap untuk menusuk tubuh junkyu.

Junkyu memejamkan matanya erat-erat saat pisau itu akan di layangkan ke arahnya.


"Arghh!"

*******


Halo semuanya gimana kabarnya semoga baik. Terima kasih buat yang masih nunggu cerita ini update dan untuk bab selanjutnya aku bakal update jarak tiga hari.

Jangan lupa vote.

Asrama [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang